Pilpres 2019
TKN Jokowi-Ma'ruf Gunakan Data Milik BPN Prabowo-Sandi untuk Tepis Tuduhan Kecurangan Pilpres 2019
TKN Jokowi-Ma'ruf Amin menggelar konferensi pers untuk menelisik data BPN Prabowo-Sandi soal kecurangan-kecurangan yang terjadi selama Pilpres 2019.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Rekarinta Vintoko
"Yang lucu ini kasus DPT. Mereka mengatakan bahwa tanggal lahirnya sama semua. Tetapi NIK-nya sama tidak? Ini beda-beda," ujar Arya.
Arya menjelaskan, kombinasi Nomor Induk Kependudukan (NIK) itu menggunakan tanggal lahir dan tahun kelahiran.
Namun, dalam materi presentasi yang dipaparkan BPN, jelas Arya, susunan NIK pemilih yang disebut memiliki tanggal lahir sama itu berbeda-beda.
Karenanya, Arya meragukan data kecurangan tersebut.
Terlebih, berdasarkan situng KPU, hasil perolehan suara di TPS tersebut dimenangkan oleh kubu 02.
"Lucunya, ternyata di TPS tersebut yang menang adalah 02. Jadi yang siluman siapa? Kalau ini mengada-ada, kok menguntungkan 02?" ujar Arya.
Prabowo Tolak Penghitungan Suara KPU
Dalam pertemuan "Mengungkap Fakta-fakta Kecurangan Pilpres 2019", Prabowo yang diminta memberikan pidato penutup menyatakan akan menolak hasil penghitungan suara Pemilu 2019 yang dilakukan KPU.
Hal ini didasari oleh data kubu 02 yang menunjukkan terjadinya kecurangan selama penyelenggaraan pemilu, dari mulai masa kampanye hingga proses rekapitulasi hasil perolehan suara yang saat ini masih berjalan.
"Sikap saya adalah saya akan menolak hasil penghitungan pemilihan yang curang. Kami tidak bisa menerima ketidakadilan, ketidakbenaran, dan ketidakjujuran," tegas Prabowo.
Dikutip dari Tribunnews.com, Prabowo mengatakan, selama ini pihak BPN telah mengumpulkan bukti terkait dugaan kecurangan yang terjadi.
Dalam acara tersebut, tim teknis BPN menyampaikan pemaparan mengenai berbagai kecurangan yang terjadi sebelum, saat pemungutan suara, dan sesudahnya.
Di antaranya adalah permasalahan daftar pemilih tetap fiktif, politik uang, penggunaan aparat, surat suara tercoblos hingga salah hitung di situng KPU.
"Kami tidak bisa menerima ketidakadilan dan ketidakjujuran," kata Prabowo.
Di acara tersebut, tim pakar Prabowo-Sandi Laode Kamaluddin memaparkan, berdasarkan penghitungan formuli C1 hingga Selasa, pukul 00.00 wib, perolehan suara pasangan Jokowi-Ma'ruf memperoleh 44,14 persen atau 39.599. 832 suara sementara pasangan Prabowo Sandi 54,24 persen atau 48.657.483 suara.
• Prabowo Tolak Hasil Pemilu dan Tak Ajukan Gugatan ke MK, AHY Klaim Demokrat Sudah Ingatkan