Liga Indonesia
Robert Alberts Akui Dihubungi Sejumlah Klub Liga 1 sebelum ke Persib, Persija Jadi Satu di Antaranya
Namun, sebelum berlabuh di Persib, Robert Rene Alberts rupanya telah ditawari banyak klub lain.
Penulis: Astini Mega Sari
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Robert Rene Alberts menjadi pelatih baru Persib Bandung menggantikan Miljan Radovic.
Namun, sebelum berlabuh di Persib, Robert rupanya telah ditawari banyak klub lain.
Ia dihubungi klub-klub tersebut ketika masih dalam penyembuhan pascakeluar dari PSM Makassar.
Selain Persib, Robert menyebut ada 3 klub Liga 1 yang serius ingin meminangnya.
• Selain Tersingkir dari Piala Indonesia, 2 Pilar Persib Bandung Alami Cedera setelah Lawan Borneo FC
Tiga klub tersebut yakni Borneo FC, Madura United, hingga Persija Jakarta.
“Ketika penyembuhan, beberapa tim menghubungi saya. Saya negosiasi dengan Borneo tapi saya cancel, Madura (United) juga, Persija juga saya tolak, karena Persib sudah berjanji dengan saya jadi saya pilih Persib,” kata Robert seperti yang dikutip TribunWow.com dari Simamaung.com, Minggu (5/5/2019).

Kondisi Kesehatan
Sebelum ke Persib, Robert memang pernah melatih PSM Makassar.
Ia mengundurkan diri dari klub berjuluk Juku Eja itu pada Januari 2019 setelah dua setengah musim menjadi pelatih di sana.
Faktor kesehatan adalah alasan utama Robert mundur karena ia mesti beristirahat selama tiga bulan.
Selama menjalani perawatan kesehatan, ia coba memastikan bahwa indikasi-indikasi pada kulitnya bukan merupakan kanker kulit.
• Meski Tersingkir di Piala Indonesia, 2 Pemain Persib Bandung Cetak Rekor Baru atas Borneo FC
Kemudian Robert mengabarkan bahwa memang indikasi tersebut bukanlah kanker.
“Saya masih ada gangguan kesehatan, ada bintik (indikasi kanker kulit) di kulit saya, tapi itu bukan urusan besar karena indikasi kanker, maka saya keluar dari PSM untuk kesehatan dan penyembuhan,” ungkap Robert seperti dikutip dari Simamaung.com, Minggu.
“Saya sudah ke dokter dan treatment beberapa kali selama tiga bulan, sampai saya pastikan itu bukan kanker,” tambahnya.
Indikasi yang ia rasakan tersebut ternyata merupakan sensitivitas kulitnya terhadap iklim tropis di Indonesia.