Pilpres 2019
Lihat Perbedaan Cak Nun yang Ibaratkan Dirinya Jadi Jokowi dan Prabowo dalam Hadapi Hasil Pilpres
Pendakwah Emha Ainun Najib atau yang kerap disapa Cak Nun mengibaratkan dirinya sebagai calon presiden (capres) Jokowi dan Prabowo.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pendakwah Emha Ainun Najib atau yang kerap disapa Cak Nun mengibaratkan dirinya sebagai calon presiden (capres).
Hal ini disampaikan Cak Nun saat berada di Mojokerto, Jumat (3/5/2019) lalu.
Melalui potongan video yang beredar, Cak Nun mengibaratkan dirinya menjadi capres 02 Prabowo Subianto dalam menghadapi hasil pilpres.
"Kalau saya jadi Prabowo, karena saya dituduh curang juga, saya yakin bahwa saya menang maka saya akan minta penghitungan ulang oleh tim independen diawasi oleh kedua tim oleh kedua kontestan dan oleh orang-orang tua dan oleh lembaga independen yang adil dan jujur," tutur Cak Nun, seperti dalam unggahan YouTube story in lintas sumatera.
• Cak Nun Ungkap Kenapa Dirinya Tak Pernah Mau Diundang Presiden ke Istana: Hina Saya kalau ke Sana
Lalu Cak Nun mengibaratkan dirinya menjadi capres 01 Joko Widodo (Jokowi) dalam persoalan yang sama.
"Kalau saya jadi Jokowi saya enggak terima dituduh curang, saya akan buktikan melalui penghitungan kembali karena KPU terbukti melakukan sangat banyak kesalahan," tuturnya.
Cak Nun lalu memberikan pendapat soal kesalahan teknis yang ada di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Saya tidak mengatakan mereka salah dalam arti melakukan sesuatu yang curang, tapi ada banyak kesalahan teknis bahkan kecurangannya dihitung sampai lebih dari 9 ribu," katanya.
Ia lalu menyinggung soal anggota penyelengara pemilu yang meninggal dunia.
Cak Nun lalu menyindir institusi yang tidak memberikan perlakuan khusus pada para petugas yang meninggal saat pemilu.
• Bahas soal Kasus Novel Baswedan, Cak Nun Tuding Pihak Ini sebagai Terduga Dalang Penyerangan
"Bahkan yang meninggal berapa sekarang? 360 dan tidak ada bendera setengah tiang, bahkan KPU sendiri tidak melakukan upacara duka cita bagaimana seharusnya."
"Presiden tidak mengucapkan duka cita secara resmi, tidak ada salat gaib kecuali di keluarga masing-masing, dan tidak ada yang bersedih atas meninggalnya 360 orang ini."
"Itu sangat dahsyat bahwa kita ini orang yang betul-betul tidak mencintai nyawa manusia, oleh karena itu kita harus berdoa Alfatihah bagi semua bagi yang meninggal. Saya tidak mengerti dan tidak menuduh penyebabnya meninggal."
Setelahnya, pendakwah ini lalu kembali mengibaratkan dirinya menjadi Jokowi.
• Timses Ungkap Isi Surat Ahmad Dhani Buat Bawaslu, Kutip Kata Cak Nun hingga Minta Hitung Ulang Suara
"Kalau saya jadi Jokowi saya akan minta penghitungan ulang, karena kalau ini diteruskan tetap akan dituduh curang dan yang satunya memberi pengakuan bahwa kita akan pecah dalam waktu yang tidak sebentar tapi akan lama."
"Jadi yang kedua-duanya membutuhkan penghitungan ulang, di ruangan yang luas layar lebar dengan kesaksian dengan berbagai macam metode dan teknologi bisa dilihat semua orang, streaming."
"Kalau ada data yang berbeda antara Polri, dengan KPU dengan TNI dengan BIN dengan partai-partai PKS, Gerindra, Golkar, PDIP kalau ada data-data langsung direkonfirmasikan crosscek di tempat itu sehingga kita semua tahu bahwa itu jujur," ungkap Cak Nun.
• TERBARU Hasil Real Count KPU Pilpres 2019, Jokowi Vs Prabowo, Bengkulu Data Masuk 100 Persen
(TribunWow.com/Tiffany Marantika)
WOW TODAY: