Breaking News:

Pemilu 2019

Banyak Anggota KPPS Meninggal, Pemrakarsa Pemilu Serentak Effendi Ghazali: Tekanan Apa yang Didapat?

Pengaju Pemilu Serentak di Mahkamah Konstitusi Effendi Ghazali mengaku sangat berduka kepada keluarga para anggota KPPS yang meninggal selama pemilu.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Claudia Noventa
KOMPAS.com/DOK RIZAL
Irsan, satu dari 400an anggota KPPS yang meninggal karena diduga mengalami kelelahan dalam melaksanakan kegiatan Pemilu 2019. 

TRIBUNWOW.COM - Pemrakarsa Pemilu Serentak di Mahkamah Konstitusi, Effendi Ghazali, mengaku sangat berduka kepada keluarga para anggota KPPS yang meninggal selama proses Pemilu 2019.

Diberitakan TribunWow.com dari Tribunnews.com, Effendi Ghazali bahkan mengaku siap jika harus dipidana karena dianggap bertanggung jawab atas apa yang terjadi selama pemilu serentak ini berlangsung.

440 Orang KPPS Meninggal dalam Pemilu 2019, Fadli Zon: Hal yang Sangat Aneh, Kenapa Kok Banyak

"Setiap kali saya melihat di televisi ada anggota KPPS yang meninggal dunia, saya sangat sedih sekali, saya turut berduka cita," kata Effendi Ghazali, Kamis (2/5/2019).

"Tapi, setiap kali saya melihat ini, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan," sambung dia.

Effendi mengaku tak mengerti bagaimana mungkin pemilu serentak ini bisa membuat banyak orang meninggal dunia.

Pasalnya, terang Effendi, KPU telah melakukan simulasi di 300 TPS lebih dan tidak menemukan sedikitpun gejala kelelahan.

"Bagaimana caranya menjelaskan simulasi yang memakai ilmu tertentu, metodologi tertentu dan tidak membahayakan sama sekali," kata Effendi.

"Tapi, kok tiba-tiba pada hari H banyak yang meninggal? Sampai ketua KPPS Sleman sampai gantung diri?"

"Tekanan apa yang didapatkan saat hari H yang berbeda dengan simulasi? Kok Anda tidak bisa deteksi?" ujar dia.

Effendi lantas menyebutkan, perlu untuk menanyai anggota KPPS yang sehat terkait tekanan-tekanan tersebut.

"Kalau dijumlah semuanya 5.693.450 orang anggota KPPS. Perlu juga kita tanyakan kepada yang sehat. Apakah mereka menjaga kesehatan yang baik, zikirnya baik, tidak terpengaruh pesan-pesan, atau apa?" papar Effendi.

"Ini harus jadi pelajaran ke depan. Jadi DPR tidak harus tinggal diam ini, harus ada jalan keluar."

"Malah saya meminta kepada mahasiswa, aktivis, keluarga korban ayo tuntut siapa yang bertanggungjawab soal ini," tegas dia.

Puluhan Warga Jeneponto Diserang Penyakit Misterius, Kepanasan sampai Teriak Tak Jelas saat Kumat

Bahkan, untuk melakukan itu, Effendi menyebutkan bahwa dirinya siap jika harus dipidanan nantinya.

"Kalau saya harus ikut diseret dan diperiksa, atau ada hukumannya, saya siap," ungkapnya.

Pakar Komunikasi Politik Effendi Ghazali saat wawancara khusus dengan Tribun dikediamannya di kawasan Pinang Ranti, Jakarta Timur, Kamis (2/5/2019). Dalam kesempatan tersebut Effendi Ghazali yang juga merupakan pengaju pemilu serentak di Mahkamah Konstitusi mengajak kepada keluarga anggota KPPS yang meninggal mengajukan tuntutan dan pertanggungjawaban kepada seluruh pihak terkait. Tribunnews/Jeprima
Pakar Komunikasi Politik Effendi Ghazali saat wawancara khusus dengan Tribun dikediamannya di kawasan Pinang Ranti, Jakarta Timur, Kamis (2/5/2019). Dalam kesempatan tersebut Effendi Ghazali yang juga merupakan pengaju pemilu serentak di Mahkamah Konstitusi mengajak kepada keluarga anggota KPPS yang meninggal mengajukan tuntutan dan pertanggungjawaban kepada seluruh pihak terkait. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Banyak KPPS Meninggal Dunia, Mendagri: Pelaksanaan Pemilu akan Dievaluasi

Halaman
12
Tags:
Pemilu 2019Kelompok Penyelanggara Pemungutan Suara (KPPS)Effendi Gazali
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved