Pilpres 2019
Tim IT BPN Temukan Ribuan Kesalahan Input Data Situng KPU, Lumbung Suara Prabowo-Sandi Terbanyak
Tim relawan IT Badan Nasional Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi mengatakan telah menemukan ribuan kesalan input data dalam situng KPU.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Tim relawan IT Badan Nasional Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi mengatakan telah menemukan ribuan kesalan input data dalam situng Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pernyataan itu dikatakan oleh anggota BPN di Media Center Prabowo-Sandi, Senin (29/4/2019).
Hal ini juga turut diunggah oleh Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar melalui Instagram miliknya, @dahnil_anzar_simanjuntak.
"Sore tadi BPN menyampaikan data dan fakta terkait pola kecurangan yg TSMB serta dari 174.000 TPS yg diverifikasi dari 400 ribu lebih data TPS yg di input dlm situng Web KPU, ditemukan error sekitar 6 persen," tulis Dahnil.
• Bantah Kabar Sandiaga Uno Masuk Kabinet Jokowi, BPN: Itu Mengada-ada
Dilansir oleh Tribunnews, kesalahan itu sebanyak 9.440 input data di Situng KPU.
Temuan tersebut didapatkan dari hasil verifikasi manual di Web Situng KPU dalam tiga terakhir sejak 27 hingga 29 April 2019.
Koordinator Relawan IT BPN, Mustofa Nahrawardaya, mengatakan timnya telah meneliti 172.174 TPS dari 404.290 TPS yang sudah masuk ke Web Situng KPU atau sebanyak 42%.
Dari total data TPS yang sudah diverifikasi ditemukan error sebanyak 6%.
Perinciannya, hampir setiap hari Tim IT BPN menemukan lebih dari 1.000 kesalahan input data.
• Bantah Adanya Sinyal Sandiaga Masuk Kabinet Jokowi, BPN: Itu Mengada-ada
Kesalahan tersebut meliputi selisih suara, jumlah pemilih, dan suara sah yang tidak cocok dengan total suara.
Mustofa mengatakan kesalahan terbesar terdapat di provinsi yang menjadi lumbung suara Prabowo-Sandi yakni Jawa Barat.
Tercatat, 764 TPS telah salah diinput.
Sementara provinsi lainnya yakni Jateng dengan 706 TPS, dan Jatim 385 TPS.
• Digagas Soekarno dan Kini Direalisasikan Jokowi, Apakah Palangkaraya akan Jadi Ibu Kota Baru RI?
Dilansir Kompas.com, kesalahan tersebut dianggap telah merurigakan Prabowo-Sandi.
"Kami juga menemukan indikasi ada pola input dari daerah tertentu tinggi yang menguntungkan paslon 01, dan merugikan paslon 02. Polanya sangat baku dan konsisten. Ada yang sangat cepat, tapi ada yang sangat lambat. Ini sangat mencurigakan," ungkap Mustofa.
• Mahfud MD Pertanyakan Klaim Menang 62% Prabowo-Sandi dan Permintaan Salinan C1 oleh BPN ke Bawaslu