Breaking News:

Pilpres 2019

Reaksi Ma'ruf Amin saat Disapa dengan Sebutan 'Wakil Presiden'

Rais Aam PBNU, KH Miftahul Ahyar menyapa Muhtasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ma'ruf Amin sebagai Wakil Presiden.

Editor: Astini Mega Sari
(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin berbicara dalam debat ketiga Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019) malam. Peserta debat ketiga kali ini adalah cawapres masing-masing paslon dengan tema yang diangkat adalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya. 

TRIBUNWOW.COM - Rais Aam PBNU, KH Miftahul Ahyar menyapa Muhtasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ma'ruf Amin sebagai Wakil Presiden.

Hal ini disampaikan Kiai Miftah saat memberikan sambutan pada acara Silaturahim Akbar dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Minggu (28/4/2019).

Acara ini juga dihadiri langsung oleh Kiai Ma'ruf Amin.

"Selamat datang, Muhtasyar sekaligus Wakil Presiden kita, KH Ma'ruf Amin," kata Kiai Miftah saat memberikan sambutan di hadapan ratusan peserta yang hadir.

Update Real Count KPU Senin 29 April 2019 Pukul 05.30 WIB: Jokowi Vs Prabowo, Data Masuk 49,6 Persen

Sontak, sapaan ini disambut tepuk tangan peserta pertemuan. Tak hanya menyapa, ia juga mendoakan keselamatan bagi Kiai Ma'ruf.

"Semoga diberikan kesehatan, dan menyampaikan yang ma'ruf-ma'ruf. Sekaligus, mencegah yang mungkar dengan yang ma'ruf," katanya.

Ia lantas memuji Kiai Ma'ruf yang disebutnya membawa keberuntungan bagi Nahdlatul Ulama (NU). Menurut Kiai Miftah, Kiai Ma'ruf Amin dinilai telah berhasil menyatukan umat NU sehinga membawa kemenangan di pemilu.

"Beliau membawa hoki bagi NU. Sebelumnya ada yang bilang, NU tidak bisa disatukan. NU itu besar namun kalahan. Namun, beliau ternyata betul-betul membawa hoki. Beliau ini ciamik," katanya.

Padahal, NU tak memberikan instruksi apapun dalam memenangkan pemilu, namun umat telah tergerakkan.

Kominfo Temukan 1.645 Konten Hoaks terkait Pemilu sejak Agustus 2018 hingga April 2019

"Padahal, tidak ada instruksi. Namun, semuanya sudah bergerak. Sehingga, tinggal merawat dan membesarkan," katanya.

Ia lantas kembali memuji karakter Kiai Ma'ruf yang disebutnya sebagai kader terbaik NU. Kiai Ma'ruf juga sebelumnya merupakan Rais Aam PBNU.

"Beliau adalah kader terbaik. Rais Aam pertama yang yang dipilih melalu sistem ahwa. Beliau kader terbaik. Beliau akan membawa kebaikan dan memperbaiki kondisi politik," katanya.

Ahlul Halli Wal Aqdi (Ahwa) adalah perwakilan semacam tim formatur untuk memilih Rais Aam PBNU. Hal ini mulai berlaku pada Muktamar PBNU ke 33 yang digelar 1-5 Agustus 2015 di Jombang silam.

Kemenangan Kiai Ma'ruf Amin yang merupakan Cawapres dari Presiden Jokowi tersebut di antaranya karena kemenangan mutlak di Jatim. "Jatim menerapkan sistem turba (turun ke bawah). Ternyata kita masih memiliki simpanan amunisi," katanya.

Siap Bertemu Maruf Amin, Sandiaga: Kalau Beliau Ingin Ketemu Sekarang, Saya Langsung Berangkat

Di sisi lain, Kiai Ma'ruf Amin pun menyampaikan tanggapannya atas sapaan tersebut.

Halaman
12
Sumber: Surya
Tags:
Pilpres 2019Maruf AminNahdlatul Ulama (NU)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved