Kabar Tokoh
Jokowi Disebut Tak Mampu Ungkap Kasus Novel, Amnesty International AS: Sangat Mengkhawatirkan
Menurutnya hal ini dilakukan karena presiden saat ini, Joko Widodo (Jokowi) dinilai tidak mampu melakukan pengawasan di sektor anti-korupsi.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Mengenai kasus penyiraman air keras penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan yang terhitung dua tahun belum terungkap, Amnesty International (AI) Amerika Serikat (AS) turun menyelidiki.
Dikutip TribunWow.com dari WartKotaLive.com, hal itu diungkapkan diungkapkan oleh Asia Pasific Advocacy Manager AI USA Fransisco Bencosme saat di temui di Gedung Merah Putih KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2019).
Disebutkannya, melalui penerjemah, AI AS akan membantu proses upaya penyelidikan independen terhadap kasus penyidik senior Novel Baswedan.
"Bahwa kedatangan Amnesti Internasional dari Amerika ini adalah untuk membantu proses upaya penyelidikan independen terhadap kasus dan yang dialami oleh penyidik senior Novel Baswedan," ujar Fransisco.
Menurutnya hal ini dilakukan karena presiden saat ini, Joko Widodo (Jokowi) dinilai tidak mampu melakukan pengawasan di sektor anti-korupsi.
Ia juga menyebut hal ini sebagai langkah politik yang mengkhawatirkan.
"Lalu ini juga menjadi satu langkah politik yang sangat mengkhawatirkan, ketika Jokowi berkuasa selama lima tahun ini, bahwa ada komitmen-komitmen untuk melakukan pengawasan di sektor anti-korupsi yang tidak berhasil dia lakukan," ucap Fransisco.

• KPU Yakin Layak Dipercaya, Said Didu Tantang Gelar Audit Forensik: Jangan Salahkan Kecurigaan Publik
Dikatakannya, AI AS sebagai Hak Asasi Manusia Internasional akan menegakkan hukum terutama di sektor anti-korupsi.
"Amnesti internasional sebagai organisasi HAM internasional berkomitmen untuk mendorong upaya penegakan hukum hak asasi manusia, dan utamanya adalah penegakan di sektor anti-korupsi, agar selaras dengan komitmen standar internasional," imbuhnya.
Langkah yang dilakukan pertama yakni pihaknya akan membicarakan kasus melalui jalur kongres ke pengambil kebijakan di Amerika Serikat.
"Dalam hal ini kami punya akses terhadap para pengambil kebijakan di AS melalui jalur kongres, jalur parlemen, untuk mengarusutamakan apa yang terjadi dalam situasi yang dihadapi oleh KPK dan Novel Baswedan di Indonesia," paparnya.
Tanggapan Novel Baswedan
Menanggapi hal itu, Novel lantas menyampaikan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Amnesty Internasional, dikutip dari Kompas.com, Jumat (26/4/2019).
Novel berharap supaya penyelesaian kasus penyerangan terhadap dirinya bisa diperhatikan secara serius oleh presiden.
Dirinya menyampaikan adanya desakan dari internasional ini penting untuk diprioritaskan.