Liga Indonesia
Curhatan Srdjan Lopicic soal Pemutusan Kontrak, Penolakan Bobotoh, hingga Tiket Khusus dari Radovic
Tribun Jabar secara ekslusif bertemu Lopicic disebuah cafe sekitaran Jalan Dayang Sumbi, Kota Bandung, Kamis (25/4).
Editor: Claudia Noventa
Masalah di sini, ada masalah apapun selalu mereka teriak Lopi out, kemarin saya tidak main, Lopi out, saya minum kopi sama istri Lopi out, lucu.
Padahal setiap kali saya main, Persib tidak pernah kalah. Dua kali main lawan Arema dan dua kali lawan Persiwa Wamena.
Tapi di media sosial selalu seperti itu, bukan semua Bobotoh, tapi satu kelompok saja, terima kasih juga ada Bobotoh yang dukung saya.
Di Batam ada banyak Bobotoh, tapi saya tidak ada masalah apa-apa, mereka dukung saya, mereka bilang jangan dengarkan di Bototoh.
• Persib Bandung Jamu Borneo FC di Laga Leg Dua Piala Indonesia, Malisic: Kita Masih Punya Kesempatan
Tapi di sosial media seperti mencari masalah.
Ini bukan masalah kualitas, karena dari awal saya tidak diberikan kesempatan untuk menunjukan kualitas, menurut saya.

Apakah anda merasa manajemen juga tak mendukung anda di Persib?
Lebih bagus itu tanya sama manajemen, saya tidak bisa bicara ini. Kontrak saya satu musim hingga 31 Desember, tapi kita sudah cari jalan terbaik.
Siapa yang pertama kali menginformasikan kalau anda tak akan di tim lagi? Kapan? apa alasannya?
Pak Teddy, saya ketemu dia di Jakarta sekiar tujuh hari yang lalu.
Dia orang baik, oke saya bilang itu keputusan dari pelatih atau manajemen, tidak apa-apa, kalau itu terbaik untuk tim saya hormati.
Manajemen juga kasihan kalau ada pemain yang terus diteror selama empat bulan, tapi saya tidak peduli saya kerja keras, tapi kasihan istri, saya kasihan keluarga saya di Montenegro, bagaimana bisa mereka mengancam saya dan keluarga saya di Instagram.
Tapi saya tahu itu anak-anak, saya tidak peduli. Beda dengan istri saya, dia tidak bisa seperti itu.
Bagaimana Istri dan keluarga anda?
Ya, istri saya mengerti. Saya juga sedikit kecewa karena banyak orang yang menyerang istri saya ke media sosial Instagram, mereka bilang kasar dan mengancam keluarga saya.