Breaking News:

Pemilu 2019

Di Mata Najwa, BPN dan TKN Saling 'Berebut' Politik Akal Sehat, Penonton Studio Ramai Bersorak

Hasto menilai kubu 02 justru yang tidak melakukan akal sehat dengan mendeklarasikan kemenangan sebelum diputuskan KPU.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
Youtube Mata Najwa
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade dan Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto. 

TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade dan Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN), Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto berebut tentang siapa pemilik 'politik akal sehat' di kubu masing-masing.

Hal itu dilakukan keduanya saat menjadi narasumber di Mata Najwa, yang dikutip melalui saluran Youtube Najwa Shihab yang tayang, pada Rabu (24/4/2019).

Mulanya Andre mengeluhkan sejumlah kasus pejabat daerah yang melakukan deklarasi untuk mendukung kubu 01 Joko Widodo (Jokowi) di masa kampanye.

Jokowi Tertawa saat Najwa Shihab Singgung Tudingan KPU Sengaja Salah Input Data untuk Menangkan 01

"Jadi ternyata Sentra Gakkumdu (Sentra Penegakkan Hukum Terpadu) banyak menguntungkan kalau ada yang melakukan pelanggaran terindikasi mereka tim sukses Pak Jokowi, Gubernur, Walikota, Kepala Desa, Bupati, Pendukung Pak Jokowi, mereka selamat, karena meskipun Bawaslu merekomendasikan di Sentra Gakkumdu ini pelanggaran, tapi Jaksa dan polisi bilang enggak, masuk angin sudah, selesai kasus tutup," ujar Andre.

Hasto lantas menuturkan ada banyak yang melakukan pelanggaran pemilu diproses oleh Bawaslu.

"Ini harus diluruskan karena banyak juga kepala desa yang menyatakan deklarasi mendukung Pak Jokowi kemudian menerima sanksi dari Bawaslu," ujar Hasto.

"Jadi persoalan sosialisasi juga penting, di masa pemilu-pemilu sebelumnya kan banyak yang juga menyatakan dukungan, deklarasi, sehingga back mind-nya, masih berfikir seperti itu."

Respons Jokowi saat Najwa Shihab Singgung Prabowo Sebut Tukang Survei Bohong Pindah ke Antartika

Hasto lantas menuturkan di wilayah Sumatera Barat deklarasi mendukung kubu 01 dilakukan oleh pejabat daerah namun hasil kampanye dimenangkan kubu 02.

"Buktinya Sumatera Barat di mana Bupati menyatakan deklarasi (kepada Jokowi), dimenangkan juga oleh Pak Prabowo," ujarnya.

Andre lantas membanggakan hal itu karena kubunya melakukan pemilu akal sehat.

"Kami pemilu akal sehat mas," cetus Andre memotong ucapan Hasto.

Dibantah Hasto, ia menilai kubu 02 justru yang tidak melakukan akal sehat dengan mendeklarasikan kemenangan sebelum diputuskan KPU.

"Kalau akal sehat itu, taat pada tahapan-tahapan, jangan mengumumkan kemenangan dulu, deklarasi dulu, menyatakan diri sebagai presiden sebelum KPU mengumumkan, itu akal sehat Pak," jawab Hasto.

Penonton di studio lantas bertepuk tangan dan bersorak.

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade dan  Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade dan Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto. (Youtube Mata Najwa)

"Namanya politik akal sehat itu mengikuti aturan main, bukan deklarasikan berulang-ulang mendeklarasikan dirinya sebagai presiden sampai hormat Bapak Presiden, itu yang di luar akal sehat."

"Maka pada aturan main ini, bahwa menentukan siapa yang menentukan pemenang pemilu adalah KPU, proses rekapitulasi sedang berlangsung."

"Menjadi bias jika ada klaim sepihak dari BPN yang menyatakan Pak Prabowo menang, sementara quick count yang diterima sebagai metogologi ilmiah berbeda. Kami hanya minta sederhana mengapa BPN enggak terbuka, undang aja mahasiswa, undang aja pengamat politik, sangat simple," ulasnya.

Mahfud MD Kritik Presidential Threshold, Rachland: Tak Perlu Jadi Profesor untuk Paham Bahayanya

Andre lalu berkelakar bahwa itu merupakan hak Prabowo.

Ia juga menyebut lembaga survei juga melakukan deklarasi untuk Jokowi.

"Saya ingin sampaikan, itu hak konstitusi Pak Prabowo. Yunarto Wijaya (Direktur Charta Politika) saja boleh mengumumkan," ujar Andre yang kemudian dipotong oleh Hasto.

Keduanya terlibat saling potong dan saling tunjuk.

"Berbeda. Presiden hanya satu. Bapak menyatakan Presiden, Pak Prabowo menyatakan Presiden. Sudah ada Presiden tidak boleh," ujar Hasto.

Ditanyakan Najwa Shihab soal Suara Pilpres 2019 yang Anjlok di Sumbar, Jokowi: Dari Dulu juga Kecil

Andre kemudian mengatakan bahwa lembaga survei juga mendeklarasikan kemenangan untuk Jokowi.

Dibantah oleh Yunarto, Andre bersikeras deklarasi oleh lembaga survei hal yang sama saja oleh kubunya.

"Jadi orang lain, lembaga survei menyatakan Pak Jokowi menang, lho, haknya kami juga menyatakan Pak Prabowo menang. Soal nanti apakah klaim ini benar atau tidak tentu diuji di real count KPU, tidak usah mas gertak-gertak kita, melarang-larang kita. Ini jaman demokrasi," celetuk Andre.

"Yang pasti saya ingin pastikan Pak Prabowo akan taat konstitusi."

"Pak Prabowo sudah menunjukkan di 2014, Pak Prabowo pernah datang ke pelantikan Pak Jokowi, kasih hormat yang tidak pernah Bu Mega (Megawati Soekarno Putri) lakukan ke Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), dua kali kalah."

"Prabowo patriot, Prabowo negarawan. Bu Mega enggak mampu lakukan itu," pungkas Andre.

Lihat videonya di 7.10:

Deklarasi Kemenangan Prabowo-Sandi

Diberitakan TribunWow.com sebelumnya, Capres Prabowo menyatakan bahwa pasangan 02, Prabowo-Sandiaga Uno telah menang.

Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam konferensi pers yang tayang live di KompasTV, Rabu (17/4/2019) malam.

Prabowo menyebutkan, bahwa pihaknya sudah memperoleh hasil real count yang terhitung sekitar 40 persen, atau lebih dari 320 ribu TPS.

Berdasarkan hasil real count tersebut, Prabowo menyatakan bahwa dirinya sudah menang, dan hasil tersebut tidak akan berubah banyak hingga penghitungan selesai.

"Ini adalah hasil real count dalam posisi lebih dari 320 ribu TPS. Berarti sekitar 40 persen dan saya sudah diyakinkan oleh ahli-ahli statistik bahwa ini tidak akan berubah banyak. Bisa naik 1 persen, bisa juga turun 1 persen," kata Prabowo.

"Detik ini, hari ini, kita berada 62 persen," tegas dia yang mendapat sambutan meriah dari pendukung.

Sebut Ada 101 Kesalahan Entry Data dalam Real Count KPU, Mahfud MD: Itu Malah Untungkan Kedua Paslon

Meski demikian, Prabowo meminta seluruh pihak untuk tetap menjaga kotak suara agar tak terjadi kecurangan-kecurangan dalam Pilpres ini.

"Saya tetap minta semua relawan Prabowo-Sandi, semua anggota partai koalisi Indonesia Adil Makmur, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, Partai Berkarya, Partai Gerindra, seluruh kader, dan yang utama, emak-emak seluruh Indonesia, tolong jaga kotak suara," ujar Prabowo.

"Kalau tadi pagi kita jaga TPS, sekarang kita jaga kotak suara. Kalau di kecamatan-kecamatan, ditambah jaga C1."

Prabowo juga meminta agar seluruh pendukung Prabowo-Sandi untuk benar-benar menjaga ketertiban, kedamaian, dan jangan terpancing provokasi.

"Koalisi Indonesia Adil Makmur, Prabowo-Sandi dan semua relawannya tidak ingin Indonesia terpecah belah," papar dia.

"Kita justru ingin mempersatukan. Saya tegas di sini, mengimbau jangan terpancing. Tidak usah kita menggunakan cara-cara hukum, karena kita sudah menang!," tegas Prabowo kemudian. 

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)

WOW TODAY:

Tags:
Pemilu 2019Badan Pertahanan Nasional (BPN)Tim Kampanye Nasional (TKN)Komisi Pemilihan Umum (KPU)Mata Najwa
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved