Pilpres 2019
Arsul Sani Sebut Salah Input Data C1 Tak Berarti Untungkan Jokowi-Ma'ruf: Jadi Jangan Lebay
Arsul Sani angkat bicara terkait kabar salah input data C1 di Sistem Perhitungan web KPU yang kini tengah ramai diperbincangkan.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasioanal (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Arsul Sani angkat bicara terkait kabar salah input data C1 di Sistem Perhitungan (Situng) web Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang kini tengah ramai diperbincangkan.
Dilansir oleh TribunWow.com, hal itu disampaikan Arsul Sani melalui akun Twitter miliknya, @arsul_sani, Kamis (25/4/2019).
Arsul Sani menegaskan bahwa kesalahan input data C1 bukan berarti pasti menguntungkan paslon 01, Jokowi-Ma'ruf Amin.
• Viral di Instagram, Pendukung 02 Beri Nama Bayinya Prabowo Sandi yang Lahir 1 Hari setelah Pemilu
Ia menyatakan dalam mekanisme rekapitulasi tentunya ada koreksi pada tingkat atasnya.
Untuk itu, ia mengatakan supaya sejumlah pihak tidak berlebihan dalam menyikapi kesalahan input data.
"Salah ketik data C1 TIDAK berarti @jokowi - @KHMarufAmin_ pasti yg diuntungkan.
Ada mekanisme koreksi dlm rekapitulasi di tingkat atasnya.
Silakan dikoreksi. Jd jangan lebay menyikapinya," ujar Arsul Sani.

• Wiranto Sebut akan Kawal Perhitungan Suara KPU, Politisi Demokrat: Suara Rakyat Siapa yang Lindungi?
Tanggapan KPU soal Banyaknya Laporan Salah Input Data
Komisioner KPU, Pramono Ubaid Tanthowi memberikan penjelasan terkait banyaknya masyarakat yang melaporkan ada kesalahan input data Sistem Informasi Perhitungan (Situng) KPU dari sejumlah wilayah di Indonesia.
Diberitakan TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Pramono melalui teleconference di program Kabar Petang tvOne, Senin (22/4/2019).
Pramono menjelaskan, bahwa pihak yang melakukan entry data di situng KPU ini bukanlah KPU RI.
"Yang melakukan scan, upload, dan entry itu kan petugas entry di tingkat KPU Kabupaten/Kota," jelas Pramono.
Karenanya, terang Pramono, KPU RI tak mungkin melakukan kesalahan input data itu secara sengaja.
"KPU RI tidak punya kemampuan untuk bagaimana menggerakkan mereka, memengaruhi mereka agar menambahkan di salah satu pihak, atau mengurangi di salah satu pihak. Tentu kami nggak punya kemampuan untuk itu," tegas Pramono.
Tak hanya itu, Pramono juga menjelaskan bahwa situng KPU itu bukan menjadi dasar perhitungan KPU.