Breaking News:

Pilpres 2019

Soal Pemilu, Yunarto Sebut Ada Hal Lain yang Lebih Penting dari Quick Count dan Real Count Abal-abal

Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya menyebut ada hal lain yang lebih penting dari quick count dan real count yang ramai disebut bentuk kecurangan.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Rekarinta Vintoko
Capture Trans 7
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya. 

TRIBUNWOW.COM - Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya menyebutkan ada hal lain yang lebih penting dari quick count dan real count yang ramai disebut bentuk kecurangan.

Diberitakan TribunWow.com, hal tersebut seperti disampaikanYunarto melalui akun Twitter @yunartowijaya, Selasa (23/4/2019).

Dalam kicauan tersebut, Yunarto menyebutkan benar tidaknya kecurangan dalam quick count dan real count nanti akan terjawab dengan sendirinya.

UPDATE Hasil Real Count KPU Pilpres 2019, Suara Jokowi-Maruf Naik ke 24.292.454, Data Masuk 28,5%

Namun, ia meniali ada hal yang lebih penting, yang harus didesain ulang terkait Pemilu 2019 ini.

Pasalnya, jelas Yunarto, ada banyak korban yang berjatuhan karena kelelahan bekerja untuk pemilu.

Ia menilai, beban Pemilu 2019 yang dilaksanakan serentak ini terlalu berat.

"Quick count dan Real Count mana yg abal2 akan terjawab dengan sendirinya ketika KPU sudah selesaikan tugasnya...

Tapi ada hal besar lain yg harus didesain ulang terkait pemilu serentak ketika byk korban berjatuhan karena bekerja..

Beban pemilu serentak ini jelas terlalu berat," tulis Yunarto.

Cuitan Yunarto Wijaya, Selasa (23/4/2019).
Cuitan Yunarto Wijaya, Selasa (23/4/2019). (Twitter/@yunartowijaya)

Diberitakan Tribunnews.com, terhitung ada 119 anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia dan 548 orang yang dilaporkan sakit.

Jumlah ini mengacu pada data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Selasa (23/4/2019) pukul 16.30 WIB.

Selain itu, ada pula petugas dari kepolisian yang turut menjaga keamanan penyelenggaraan Pemilu 2019 yang juga menjadi korban.

UPDATE Hasil Real Count KPU Pilpres 2019, Suara Prabowo-Sandi Naik ke 19.366.625, Data Masuk 28,5%

Disebutkan, terdapat 15 anggota polisi yang meninggal dunia dalam tugasnya menjaga keberlangsungan proses pemilu.

Jumlah tersebut tersebar di beberapa kabupaten/kota di 25 provinsi.

Anggota KPPS yang meninggal dunia dan sakit ini disebabkan oleh kelelahan dan kecelakaan.

Menanggapi hal tersebut, ketua KPU Arief Budiman mengakui tugas yang dijalankan petugas KPPS memang sangat berat.

 Beban kerja yang berat, menurut Arief Budiman membuat banyak petugas KPPS kelelahan.

"Memang pekerjaannya berat, memang pekerjaannya banyak, maka ya orang sangat mungkin kelelahan dalam menjalankan tugas," tutur Arief Budiman.

Unggah Video Ribuan Surat Suara di Papua Dibakar di Tengah Lapang, Fadli Zon: Ini Pemilu?

Namun Arief Budiman mengaku, pihaknya merasa sangat dilematis jika jam kerja KPPS disesuaikan seperti jam kerja normal.

Pasalnya, penyelenggaraan pemilu membutuhkan waktu kerja di luar jam kerja.

"Kalau dibikin kerjanya seperti kerja normal kantoran masuk jam 08.00 pagi pulang jam 04.00 sore, bisa nggak selesai pemilunya. Memang kerja penyelenggara Pemilu itu kerjanya overtime," jelas Arief Budiman.

"Makanya ketika kami memilih itu, memang nyari orang-orang yang sehat fisiknya, sehat mentalnya. Karena sehat fisiknya saja juga berisiko kalau orang ditekan kanan kiri gampang down, nggak bisa," pungkas Arief Budiman. 

(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)

WOW TODAY

Tags:
Yunarto WijayaPilpres 2019Pemilu 2019Quick countReal CountKomisi Pemilihan Umum (KPU)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved