Pilpres 2019
Rustam Ibrahim: Jika Ada Parpol Tolak Real Count Pilpres tapi Terima Hasil Pileg, Mereka Munafik
Mantan Direktur LP3ES Rustam Ibrahim memberikan tanggapan terkait kecurangan dalam Pemilu 2019. Ia membahas soal parpol tidak boleh munafik.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNWOW.COM - Mantan Direktur Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Rustam Ibrahim memberikan tanggapan terkait kecurangan dalam Pemilu 2019.
Diberitakan TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Rustam melalui akun Twitter @RustamIbrahim, Selasa (23/4/2019).
Melalui kicauannya itu, Rustam menyebutkan bahwa jika ada partai politik yang menolak hasil real count KPU untuk Pilpres namun menerima yang hasil Pileg, maka mereka adalah seorang hipokrit atau munafik.
• TKN Sebut Jokowi akan Menggunakan Segala Upaya untuk Bertemu dengan Prabowo
Hal ini, terang Rusman, didasari oleh potensi kecurangan dalam pileg itu jauh lebih besar dari pilpres.
"Jika nanti ada partai politik menolak hasil Real Count KPU untuk Pilpres, tapi menerima hasil untuk Pileg, maka tepat jika mereka dijuluki hipokrit (munafik).
Soalnya, potensi kecurangan dalam persaingan caleg antar partai dan intra partai jauh lebih besar," tulis Rustam Ibrahim.

Dalam kicauan ini, seorang warganet tampak memberikan tanggapan.
Warganet dengan akun @mochamadfauzi_n bertanya soal bagaimana solusi dari kicauan Rustam itu.
Rustam pun memberikan jawaban.
Ia menilai, hanya ada dua pilihan yang bisa dilakukan.
Yang pertama adalah mengakui hasil pileg dan pilpres.
Atau yang kedua adalah menolak kedua hasil tersebut.
"Akui dua2nya atau tolak dua2nya," tulis Rustam.
Prabowo Sebut Ada Kecurangan Pemilu
Diberitakan TribunWow.com, kabar kecurangan dalam pemilu mencuat setelah Calon Presiden 02, Prabowo Subianto menyatakan pihaknya merasa dicurangi.
Hal itu disampaikan Prabowo saat mendeklarasikan kemenangannya, Kamis (18/4/2019).
• Ratna Sarumpaet Sebut Rocky Gerung dan Tompi Tak Berhubungan dengan Kasusnya: Kenapa Ada di Sini?
"Pada hari ini, Saya Prabowo Subianto menyatakan bahwa saya dan saudara Sandiaga Salahuddin Uno mendeklarasikan kemenangan sebagai presiden dan wakil presiden republik Indonesia tahun 2019-2024, berdasarkan perhitungan lebih dari 62 persen perhitungan real count dan C1," papar Prabowo seperti dilansir oleh Facebook Gerindra.
"Kemenangan ini kami deklarasikan secara lebih cepat, karena kami punya bukti-bukti bahwa telah terjadi usaha-usaha dengan berbagai ragam kecurangan yang terus terjadi di berbagai desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten dan kota seluruh Indonesia," imbuhnya.
Selain itu, pernyataan kecurangan itu juga disampaikan Prabowo melalui Twitter miliknya @Prabowo, Rabu (17/4/2019).
Prabowo dengan tegas menyampaikan bahwa proses pemilu kali ini banyak kejadian yang merugikan pihak 02.
Di antaranya, banyak kertas suara yang tidak sampai ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) hingga banyak ditemukan surat suara yang sudah dicoblos.
Bahkan, ia menilai ada sejumlah lembaga survei tertentu yang menggiring opini supaya seolah-olah Prabowo-Sandi mengalami kekalahan.
Kendati demikian, Ketua Umum Partai Gerindra ini mengklaim bahwa dari hasil exit poll di 500 TPS dan hasil quick count dari timnya, kubunya lah yang menang.
• Salah Input Data di TPS 04 Gianyar Bali, Suara untuk Jokowi Lebih 1.650, Prabowo Hanya Dapat 2 Suara
Terkait itu, Prabowo meminta kepada seluruh relawan untuk selalu mengawal jalannya proses penghitungan suara hingga selesai dilakukan.
Selain itu, Prabowo juga mengimbau kepada seluruh pendukungnya supaya untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi atas perolehan hasil suara sementara.
"Pada proses pemilu kali ini banyak kejadian yang merugikan pihak 02. Banyak kertas suara yang tidak sampai. Banyak surat suara yang tidak sampai. Banyak TPS yang buka terlambat. Banyak yang tidak dapat undangan.
Belum lagi banyak diketemukan surat suara yang sudah di coblos 01. Tetapi walau demikian hasil exit poll kita di 5000 TPS menunjukkan bahwa kita menang 55,4 persen dan hasil Quick count kita menang 52.2 persen.
Mohon semua relawan untuk mengawal kemenanga kita d semua TPS dan kecamatan. Saya tegaskan disini bahwa ada upaya dari lembaga-lembaga survey tertentu yang kita ketahui bersama memang bekerja untuk satu pihak, untuk menggiring opini seolah-olah kita kalah.

Saya minta saudara saudara sekalian jangan terpancing, jangan bertindak berlebihan, terus awasi TPS amankan C1 dan jaga di kecamatan jangan lengah.
Saya himbau pendukung saya semua agar tetap tenang, tidak terprovokasi melakukan tindakan anarkis. Kita fokus mengawal kotak suara karena kotak-kotak itulah kunci kemenangan kita agar kebohongan-kebohongan yang sudah dilakukan bisa dilawan. Silahkan jaga TPS," papar Prabowo.
• Presiden Jokowi Minta Kementerian dan Lembaga Kurangi Belanja Barang

(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)
WOW TODAY