Pilpres 2019
Debat Panas soal Klaim Kemenangan Pilpres, Kapitra Ampera dan Andre Rosiade Saling Tunjuk
Kapitra Ampera terlibat debat panas dengan Andre Rosiade soal klaim kemenangan pada Pilpres 2019.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Kapitra Ampera terlibat debat panas dengan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade soal klaim kemenangan pada Pilpres 2019.
Hal itu tampak saat keduanya menjadi narasumber acara Apa Kabar Indonesia Malam di tvOne, Minggu (21/4/2019).
Mulanya, Andre mengatakan pihaknya telah mengumpulkan sejumlah bukti ada dugaan kecurangan saat terjadi penghitungan suara yang akan dilaporkan ke KPU dan Bawaslu.
• Andre Rosiade Pastikan Tak Ada Utusan Jokowi Bertemu Prabowo: Capres Kami Lagi Fokus Pantau C1
Lalu, Andre mengungungkapkan tanpa adanya pertemuan antara Prabowo dengan Jokowi, kedua pihak sudah memiliki komitmen masing-masing terkait Pilpres 2019.
"Nanti kita akan laporkan pelanggaran-pelanggaran ke KPU dan Bawaslu pelanggaran-pelanggaran yang luar biasa ini," ujar Andre.
"Nah intinya apa, saya rasa tanpa ada pun pertemuan, kedua belah pihak sudah punya komitmen, Pak Prabowo berulang-ulang menyampaikan kita tahan konstitusi apa pun langkah kami, langkah kita harus sesuai konstitusi," sambung Andre.
Kapitra kemudian memberikan bantahan dan menyebut bahwa klaim pemenang itu adalah tindakan inkonstitusional.
"Terus kedua gini, mengklaim diri sebagai sudah pemenang sementara KPU belum ada itu inkonstitusional," sambung Kapitra.
• Soal KPU Minta Rakyat Sabar Tunggu Real Count, Said Didu: Saat Dikritik Bahkan Mengancam, Waras?
Tampak pemaparan Kapitra kembali tidak diterima oleh Andre hingga terjadi perdebatan antara keduanya.
Menurut Andre klaim tersebut merupakan bentuk hak konstitusinal.
Sementara Kapitra menganggap seharusnya jika ingin dianggap konstitusional menunggu hasil yang dikeluarkan oleh KPU.
Andre lantas menyinggung soal quick count sejumlah lembaga survei yang dimenangkan oleh Jokowi-Ma'ruf.
"Perilaku quick count saja sudah berani klaim, Jokowi yang menang," papar Andre.
"Masa kami yang punya data real count enggak boleh, hak konstitusi kami," sambungnya.
Dengan nada meninggi, Kapitra menjelaskan bahwa quick count bukan bagian dari TKN.