Pilpres 2019
Arief Puyuono Yakini Real Count Internal Kubu 02 Lebih Akurat, Rizal Mallarangeng: Anda Asal Ngomong
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono meyakini hasil real count dari tim internal kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno lebih kredibel.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono meyakini hasil real count dari tim internal kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno lebih kredibel.
Dalam survei itu diklaim bahwa Prabowo-Sandi lebih unggul dari paslon lawannya, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Hal itu diungkapkannya saat menjadi bintang tamu dalam Mata Najwa, Rabu (18/4/2019), dikutip dari saluran YouTube Mata Najwa.
"Kami punya data tersendiri, kami punya saksi, ya mohon maaf, banyakan mana, apa artinya yang surveyor yang melihat TPS dengan saksi kami," ujar Arief.
Ia juga mengatakan kubunya mengambil sampel dari 50 TPS di seluruh Indonesia.
"Kami mengambil sampelnya itu, 50 ribu TPS. Menang Prabowo, 54 persen lebih," jelasnya.
• Media Asing Soroti Kemenangan Jokowi-Maruf Versi Quick Count, Sebut Hasil Tak Resmi
Koordinator Bidang Penggalangan Khusus DPP Partai Golkar, Rizal Mallarangeng pun langsung menanggapi pernyataan Arief tersebut.
"Orang Jawa bilang ini 'waton suloyo', asal ngomong," celetuk Rizal Mallarangeng.
Mendengar hal itu Arief kembali meninggikan suaranya.
"Kok asal ngomong, kami tidak asal ngomong, Anda yang asal ngomong," jawab Arief sambil menunjuk.

Sedangkan Arief juga sempat memberikan tudingan hasil quick count Pilpres 2019 dari sejumlah lembaga survei tidak jujur dan berniat menutupi real count KPU.
"Dalam hukum statistik selalu ada kata probabliltas, artinya mungkin benar, mungkin salah. Ayo akui itu. Kalau sebuah lembaga survei sebelum pilpres dikumpulin di istana, whats going on?," kata Arief Poyuono.
Ia tetap meyakini settingan di balik lembaga survei quick count.
"Artinya, enggak perlu dong kami mengakui (hasil quick count). Yang menang kan Pak Prabowo. Kalau semua lembaga survei yang mengadakan quick count dibayar datang ke istana kredibilitasnya di mana?," kata Arief Poyuono.
Pernyataan Arief tersebut langsung dipotong oleh Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya.