Breaking News:

Pilpres 2019

Pemilu Luar Negeri Tuai Polemik, Anak Amien Rais: Miniatur Kekacauan di Dalam Negeri

Anak Dewan Pengarah PAN Amien Rais, Hanum Salsabiela Rais angkat suara terkait pemilu di luar negeri yang tengah dilaksanakan.

Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
INSTAGRAM @hanumrais
Hanum Rais 

TRIBUNWOW.COM - Anak Dewan Pengarah PAN Amien Rais, Hanum Salsabiela Rais angkat suara terkait pemilu di luar negeri yang tengah dilaksanakan.

Hal itu dilontarkan Hanum Rais melalui Twitter miliknya, @hanumrais, Senin (15/4/2019).

Menurut Hanum, pemilu di luar negeri banyak menuai kekacauan.

Kejadian kekacuan pemilu di luar negeri dianggap Hanum sebagai cerminan dari pemilu dalam negeri yang juga kacau.

H-2 Pemilu, Inilah yang Harus Dibawa Pemilih saat akan Mencoblos di TPS

"Pemilu kacau di seluruh penjuru luar negeri adalah miniatur kekacauan pemilu di dalam negeri.

Hanya kepadaMu ya Allah kami berserah diri. Hanya pd skenarioMu kami menyerahkan segalanya setelah usaha daya upaya kami.

Hanya kepadaMu," tulis Hanum Rais.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah permasalahan datang dari pemilu yang ada di luar negeri.

Dilansir oleh Kompas.com kondisi pemilu yang ada di Hongkong mengalami hambatan Warga Negara Indonesia (WNI) yang memilih.

Hal ini dikarenakan paspor dan KTP mereka ditahan oleh majikan maupun agensi penyalur tenaga kerja.

Lain halnya dengan pemilu yang ada di Australia di mana para pemilih menelan kekecewaan.

Ratusan WNI dipaksa harus berstatus golput lantaran tak diberikan kesempatan untuk mencoblos.

Permasalahan WNI Sydney yang tidak bisa mencoblos ini bahkan ramai di media sosial.

BPN Prabowo-Sandi: Semua Pihak Harus Jaga agar Pemilu Aman, Jujur, Adil

Ketua Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Sydney, Heranudin menjelaskan, hal ini didasari oleh massa yang membludak.

Heranudin mengaku, pihaknya tidak mengantisipasi hal tersebut hingga akhirnya ia memperkirakan bahwa ada lebih dari 400 WNI yang tidak dapat melakukan pencoblosan karena waktu yang tidak memungkinkan.

"Kami sudah melaporkan soal ratusan WNI yang tidak bisa mencoblos ke KPU. Apakah akan dilakukan pemilu tambahan atau tidak kami tunggu keputusan KPU pusat," ujar Heranudin.

Dikabarkan, ratusan orang yang tidak mendapat kesempatan mencoblos itu berstatus daftar pemilih khusus (DPK), di mana mereka berhak mencoblos pada satu jam terakhir atau sebelum pukul 18.00 waktu Sydney.

Namun, PPLN Sydney ternyata tak sanggup menampung lonjakan massa sehingga antrian membludak.

"Panitia kewalahan karena satu TPS hanya ada tujuh orang petugas. Antrean di luar ekspektasi kami," aku Heranudin, Minggu, (14/4/2019).

WOW TODAY:

(TribunWow.com/Tiffany/Ananda)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Pemilu 2019Pilpres 2019Hanum Rais
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved