Breaking News:

Viral Medsos

Antara Fakta dan Hoaks Kasus Pengeroyokan Siswi SMP, #AudreyJugaBersalah Muncul di Trending Twitter

Setelah adanya #JusticeForAudrey, kini tagar dilayangkan #audreyjugabersalah. Berikut kronologinya.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Rekarinta Vintoko
Instagram/nissa_sahabatsabyan, Twitter.com
Muncul tagar #audreyjugabersalah setelah #JusticeForAudrey 

TRIBUNWOW.COM - Kasus penganiayaan siswi SMP di Pontianak, bernama Audrey yang sempat viral dikeroyok oleh 12 siswi SMA yang terjadi pada Jumat (29/3/2019), semakin membuat publik bertanya.

Hal ini lantaran adanya perbedaan keterangan oleh korban, hasil visum, juga dari ungkapan pelaku.

Dari isu yang beredar di media sosial, korban dikeroyok 12 pelaku dan sempat dirusak organ vitalnya.

Kabar ini bahkan membuat pengguna Twitter melayangkan dukungan dengan tagar #JusticeForAudrey dan sempat mejadi trending Twitter worldwide.

Petisi juga dilayangkan dan ditandatangani lebih dari 2,5 juta orang.

Bahas Audrey, Nikita Mirzani Sempat WA Atta Halilintar dan Beri Peringatan

Namun, berdasarkan hasil visum oleh pihak rumah sakit serta keterangan pelaku, hal itu tidak terbukti.

Hingga pada Jumat (12/4/2019), yang membuat semakin bingung, muncul tagar #audreyjugabersalah di Twitter dan juga menjadi trending.

Muncul tagar #audreyjugabersalah setelah #JusticeForAudrey
Muncul tagar #audreyjugabersalah setelah #JusticeForAudrey

Dikutip dari TribunStyle.com, tagar #audreyjugabersalah muncul setelah thread berisi tentang keraguan netizen pada kasus ini.

Banyak kejanggalan antara pernyataan korban dengan pelaku.

Dikutip dari Kompas.com, Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Husni Ramli, membeberkan penyelidikan yang dilakukan pihaknya.

Husni Ramli menegaskan, pelaku utama pengeroyokan hanya berjumlah 3 orang.

Mereka adalah pelajar di sebuah SMA di Pontianak.

"Sejauh ini yang terduga pelaku berjumlah tiga orang bukan 12 orang seperti yang beredar," ucap Kompol Husni, Selasa (9/4/2019).

Dijelaskan olehnya, ketiga pelaku mempunyai peran yang berbeda.

Ketiganya yakni E, T, dan L.

Sementara dua orang lainnya yakni D dan P yang merupakan siswi yang menjemput korban Audrey di rumahnya.

Saat kejadian korban menggunakan celana panjang jenis kulot yang tidak mungkin adanya kekerasan secara langsung pada organ vital korban.

"Tidak ada (penganiayaan organ vital) karena korban pakai celana panjang kulot," kata Husni, Selasa (9/4/2019).

Pelaku Pengeroyok Audrey Tidak Diproses Hukum karena di Bawah Umur? Begini Kata KPAI dan Polisi

Hal senada juga disampaikan oleh Kapolresta Pontianak, Kombes M Anwar Nasir, Rabu (10/4/2019).

"Saya ulangi, organ vital selaput dara tidak tampak luka robek atau memar," kata Anwar.

M Anwar Nasir mengatakan, dari hasil visum diketahui jika tak ada bengkak di kepala korban.

Kondisi mata korban juga tidak ditemukan memar, penglihatan korban juga normal.

Lebih lanjut Kapolresta mengatakan, untuk telinga, hidung, tenggorokan (THT) tidak ditemukan darah.

"Kemudian dada tampak simetris tak ada memar atau bengkak, jantung dan paru dalam kondisi normal," katanya.

Kondisi perut korban, sesuai hasil visum tidak ditemukan memar, bekas luka juga tidak ditemukan.

"Kemudian organ dalam, tidak ada pembesaran," jelasnya.

Kapolda Kalimantan Barat Irjen Didi Haryono saat menjenguk korban dan ibu korban di Rumah Sakit Promedika Pontianak, Jalan Gusti Sulung Lelanang, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (10/4/2019) siang. Kapolda memastikan berdasarkan pemeriksaan kesehatan tidak ada kerusakan pada bagian vital korban seperti yang viral di media sosial.
Kapolda Kalimantan Barat Irjen Didi Haryono saat menjenguk korban dan ibu korban di Rumah Sakit Promedika Pontianak, Jalan Gusti Sulung Lelanang, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (10/4/2019) siang. Kapolda memastikan berdasarkan pemeriksaan kesehatan tidak ada kerusakan pada bagian vital korban seperti yang viral di media sosial. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DESTRIADI YUNAS JUMASANI)

Penjelasan Pelaku

Motif penganiayaan ini, yakni rasa dendam dan kesal tersangka terhadap korban.

"Pengakuan tersangka, korban suka nyindir-nyindir. Ada yang masalah tadi pacarnya satu, yang kedua salah satu tersangka ini, yang notebene ibunya sudah meninggal dunia, tapi selalu diungkit-ungkit pernah meminjam uang. Padahal sudah dibayar mengapa masih di ungkit-ungkit," kata Kapolresta.

Sedangkan seorang pelaku juga membantah melakukan pengeroyokan.

"Kami membantah tuduhan dari para netizen yang mengatakan kami menganiaya korban pada bagian intim, membenturkan kepada korban ke aspal dan menyiramkan air, itu semua tidak benar," ujar satu dari mereka.

Mereka juga menuturkan tidak melakukan penculikan apalagi melakukan penipuan memancing korban untuk bertemu.

"Korban sendiri yang minta dijemput, lagipula saat itu bukan dua belas orang yang menganiaya sekaligus, tapi kami satu lawan satu, dan perlu diketahui tidak semua yang ada disitu memukul, beberapa dari mereka hanya melihat saja," cerita terduga pelaku.

"Kami adalah teman sejak Sekolah Dasar, oleh sebab itulah kami berbeda-beda sekolah, jadi kami bukan geng," ucap salah satu di antara mereka.

Kronologi Lengkap Kasus Pengeroyokan Audrey, Pengakuan Para Pelaku, hingga Hasil Visum Rumah Sakit

Seorang yang menjadi tersangka pemukulan mengaku bersalah dan meminta maaf.

Namun dirinya juga mengaku menjadi korban atas pemberitaan yang berlebihan di media sosial.

"Saya satu di antara terduga pelaku 2 orang ini. Saya meminta maaf kepada korban dan keluarga korban. Dan kalian semua harus tahu di sini saya juga korban karena saya sekarang sudah dibully, dihina, dicaci, dimaki dan diteror padahal kejadian tidak seperti itu," ujarnya.

Mendikbud Sebut Kasus Tak Seheboh yang Viral

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy mengutarakan kasus viral yang menimpa Audrey tak seperti yang beredar di media.

Diberitakan TribunPontianak, Kamis (11/4/2019), Muhadjir mendatangi Mapolres Kota Pontianak, untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait kasus pengeroyokan yang terjadi dua minggu lalu tepatnya, Jumat (29/3/2019).

Saat di Mapolres, Muhadjir mengatakan kasus yang penganiayaan yang terjadi kenyataannya tidak seperti viral di media sosial.

Dirinya mengatakan demikian seusai mendapatkan penjelasan dari Kapolresta Pontianak.

Menurutnya, isu yang beredar di media sosial, korban dikeroyok 12 pelaku dan sempat dirusak organ vitalnya.

Namun hal itu tidak terbukti berdasarkan hasil visum oleh pihak rumah sakit.

Ia memberikan imbauan kepada para orangtua dan guru untuk memantau kelompok anak remaja.

"Saya minta orangtua dan guru betul-betul memantau kelompok siswa peer grup di masing-masing sekolahnya dan harus diarahkan. Jangan sampai digunakan untuk maksud-maksud menyimpang," ujar Muhadjir.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhajir Effendy (pakai topi) diwawancarai awak media usai membesuk AU (siswi SMP korban kekerasan di Pontianak) di Rumah Sakit ProMEDIKA Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (11/4/2019) siang.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhajir Effendy (pakai topi) diwawancarai awak media usai membesuk AU (siswi SMP korban kekerasan di Pontianak) di Rumah Sakit ProMEDIKA Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (11/4/2019) siang. (TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA)

Seusai ke Mapolresta, Muhadjir juga mengunjungi korban, Audrey di RS Promedika Pontianak.

Ia menuturkan telah melihat langsung dan juga berbincang dengan Audrey.

Menurutnya kondisi Audrey terkini telah kembali ceria.

"Anaknya sudah ceria, ngobrol dengan saya pakai bahasa inggris, anaknya pintar, dan dia berterima kasih bilang saya 'Pak Menteri orangnya baik'," ucap Muhadjir menjelaskan pertemuannya dengan AU di ruang perawatan.

Muhadjir kembali menuturkan agar semua pihak menahan diri dan jangan membuat persoalan semakin melebar.

Ia berpesan jangan sampai kasus yang ada terlalu dibesar-besarkan .

"Serahkanlah urusannya ke pihak yang berwajib (kepolisian) dan saya sudah berbicara dengan pihak Kapolresta menurut saya semuanya sudah dilakukan sesuai dengan aturan yang ada," ucap Muhadjir.

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)

WOW TODAY:

Tags:
ViralTwitterTrending TopicAudreyPontianakKalimantan BaratPengeroyokan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved