Pilpres 2019
Adu Argumen dengan Rizal Ramli soal Literasi Jokowi, Moeldoko: Banyak Baca Tak Selesai Urusannya
Rizal Ramli menilai Prabowo lebih suka membaca dibandingkan Jokowi. Sementara Moeldoko menganggap negara butuh pengalam untuk memimpin negara.
Penulis: AmirulNisa
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Mantan Menko Kemaritimana Rizal Ramli menilai capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) kurang membaca buku, sehingga tergantung pada sekelilingnya.
Sedangkan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Moeldoko menganggap masalah dalam mengurus negara harus diurus dengan tindakan.
• Prabowo Sebut 1 Juta Pendukungnya Hadiri Kampanye di GBK, Moeldoko: Dari Hongkong, Sejuta dari mana?
Hal tesebut disampaikan pada acara Mata Najwa yang ditayangkan di TRANS7 pada Rabu (10/4/2019).
Rizal Ramli menyampaikan pendapatnya mengenai keberpihakannya yang berubah.
Sebagai mantan menteri di bawah Jokowi, Rizal Ramli lebih condong memilih berada di kubu Prabowo Subianto.
Rizal Ramli menilai Jokowi memang memiliki niat baik namun itu saja belum cukup.
"Tapi Najwa tentu paham niat baik saja enggak cukup. Niatnya sih baik sekali dan model kepemimpinannya itu hand on, pengen tahu semua, pengen ngikutin semua. Kalau Prabowo orangnya lebih tegas, banyak baca dibandingin dengan Pak Jokowi," jelas Rizal Ramli.
• Di Mata Najwa, Rizal Ramli Nilai Sosok Jokowi dan Prabowo, Banyak Niat Baik hingga Sudah Bisa Nari
Ia menyebut Jokowi kurang membaca sedangkan negara yang luas ini butuh pemimpin yang serba tahu.
"Dan membaca itu penting karena negara ini terlalu luas dan kompleks. Sama Prabowo you get what you see. Apa yang kamu lihat, apa yang omongin ya itu lah dia. Dia enggak coba moles supaya terlalu halus, atau apa that's him," jelas Rizal Ramli.
Kemudian ia kembali menyinggung masalah kurangnya literasi yang dibaca sehingga Jokowi bergantung pada sekelilingnya.
"Nah beliau, mohon maaf, artikulasi karena tidak banyak baca pengetahuannya sangat terbatas, tergantung siapa yang di sekelilingnya. Kalau di sekelilingnya baik-baik ya baik, kalo endak masalah," ujarnya.
• Sebut Jokowi Ngasal karena Sarankan Petani Sawit Tanam Durian, Rizal Ramli Tawarkan Solusi Pengganti
Moeldoko pun menanggapi dan menyatakan jika memimpin sebuah negara perlu lebih banyak aksi dan kerja.
"Abang saya bilang tegas, ya tegas, berikutnya banyak membaca. Mengurus negara banyak membaca, tidak selesai-selesai urusannya. Mengurus negara adalah learning by doing, learning by working, karena permasalahan tidak semudah yang terpapar di buku," kata Moeldoko.
Ia menjelaskan bahwa proses dalam mengambil sebuah kebijakan itu tidak semudah itu dan butuh pengalaman.
Menurut Moeldoko pengalaman mengelola negara berbeda dengan mengelola tentara.