Pilpres 2019
Jawaban Presiden ILC Karni Ilyas saat Ditanya Jokowi atau Prabowo yang akan Menang Pilpres 2019
Presiden Indonesia Lawyers Club (ILC) Karni Ilyas menjawab pertanyaan soal siapa yang menurutnya akan menang di Pilpres 2019 17 April nanti.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Claudia Noventa
Saksikan ILC, Selasa pkl 20.00 wib, besok berjudul 'El Clasico Jokowi vs Prabowo: Siapa Pemenangnya?'
Semoga pertanyaannya terjawab," kicau Karni Ilyas.

• Jawaban Kocak Bapak-bapak saat Ditanyai Jokowi, dari Ikan Indosiar hingga Ikan Tuing-tuing
Sementara itu, diketahui Karni Ilyas kerap kali mendapatkan tudingan bahwa dirinya memihak satu kubu dan kerap berat sebelah saat menjalankan acaranya.
Seperti dalam kicauan sebelumnya, Minggu (7/4/2019), Karni Ilyas mendapat protes warganet yang menyebut acaranya berat sebelah lantaran kerap mengundang anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadli Zon.
"Merasa netral tp yg di undang fadlizon ga pernah absen," tulis akun Twitter @bambangmulyono2.
Menjawab protes tersebut, Karni Ilyas menyebut pihaknya telah mengundang kedua kubu, baik kubu Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin maupun kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Namun, kata Karni Ilyas, kubu Prabowo sering mengirim Fadli Zon sebagai juru bicara tim mereka.
"Kami mengundang kubu 01 dan kubu 02 sama banyak. Nah, kalau tim kampanye kubu 02 sering mengirim juru bicaranya Fadli Zon, apa salah kami?," jawab Karni.
• Jawaban Kocak Bapak-bapak saat Ditanyai Jokowi, dari Ikan Indosiar hingga Ikan Tuing-tuing

kicauan Karni Ilyas tanggapi netizen yang protes soal Fadli Zon, Minggu (7/4/2019) (Capture Twitter @karniilyas)
Sebelumnya, anggapan bahwa Karni Ilyas dan tvOne yang memihak paslon tertentu juga sempat menjadi perbincangan.
Pasalnya, di tahun 2014, tvOne telah memenangkan pasangan capres yang salah berdasarkan quick count.
Melalui program ILC, Karni Ilyas juga pernah memberi klarifikasi terkait hal tersebut pada Selasa (29/2/2019) malam.
Klarifikasi itu dia sampaikan karena banyak publik yang mempermasalahkannya, terutama di media sosial.
"Saya ketika itu memang sedang cuti. Tapi sebagai penanggung jawab sekarang, saya harus. Saya cuti panjang waktu itu, lebih dari tiga bulan," kata Karni Ilyas, mengawali klarifikasinya.
Karni Ilyas menjelaskan, quick count pemilu 2014 bukan merupakan hasil produksi dari televisi itu sendiri.
"Quick count itu produksi dari lembaga survei yang cukup banyak di Indonesia dan terdaftar di KPU (Komisi Pemilihan Umum) atau Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu)," terangnya.
"Dan pada tahun 2014, tvOne memakai tiga lembaga survei. Salah satu diantaranya memiliki kekeliruan, dan mengatakan dalam kesimpulannya, hasil kesimpulan dalam quick count-nya bahwa Prabowo menang."