Pilpres 2019
Soal Surat SBY yang Protes Kampanye Prabowo, Gus Irfan: Inilah Repotnya Kita
Jubir BPN Prabowo-Sandi, Irfan Yusuf Hasyim memberikan tanggapan terkait isi surat Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Gus Irfan mengartikan pemaparannya itu sebagai bentuk politik bangsa Indonesia, politik identitas Bhinneka Tunggal Ika.
"Dan itu yang tercermin pada pelaksanaan rapat kampanye akbar itu," tegas dia.
• Prabowo Sowan ke Sri Sultan HB X saat Kampanye di Yogyakarta: Ini Kunjungan Kehormatan
Terkait isi rundown yang membuat SBY menulis surat, Gus Irfan menyebutkan, hal tersebut dikarenakan pihaknya mencoba memadatkan acara yang hanya bisa berlangsung sebentar saja.
"Mungkin inilah repotnya kita. Kita diberi jadwal, jam 11 harus selesai. Bagaimana ada kampanye jam 11 pagi selesai?" kata Gus Irfan.
"Nah itu kita memikirkan bagaimana acara tepat waktu, sampai akhirnya seperti itulah yang terjadi. Kita mulai pagi supaya orang juga datang pagi," tandas dia.
Simak videonya mulai menit ke 5.45:
Diberitakan TribunWow.com sebelumnya, Pasangan Calon 02 Prabowo-Sandiaga telah usai melakukan kampanye akbar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (7/4/2019).
Sebelum kampanye akbar itu terselenggara, rekan koalisi Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat melontarkan protes.
Protes tersebut disampaikan SBY melalui surat yang ia tulis dari Singapura.
Surat itu ditujukan pada tiga elit Demokrat yakni Amir Syamsudin, Syarief Hasan, dan Hinca Pandjaitan.
Dalam suratnya, SBY mengatakan dirinya sempat menerima kabar soal konsep kampanye Prabowo-Sandi.
Menurutnya, kampanye itu tak lazim dan tidak mencerminkan kampanye nasional yang inklusif.
• Pembawa Acara Tertawa saat Dahnil Anzar Jawab Sindiran TKN Jokowi soal Kampanye Akbar Prabowo di GBK
Lalu, SBY meminta agar para elit Demokrat tersebut memberi saran pada Prabowo agar mengadakan kampanye yang mencerminkan kebhinekaan dan persatuan.
Selain pada Prabowo, SBY juga menitipkan surat itu untuk disampaikan pada capres 01 Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu berkaitan dengan isu pro Pancasila dan pro Khilafah.