Pemilu 2019
Anggota TNI Dikeroyok Simpatisan PDIP seusai Kampanye, Dapat Luka Sobek di Kepala hingga 7 Jahitan
Seorang anggota TNI menjadi korban pengeroyokan dan penganiayaan oleh simpatisan PDI Perjuangan saat konvoi seusai kampanye di Yogyakarta.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Seorang anggota TNI menjadi korban pengeroyokan dan penganiayaan oleh simpatisan PDI Perjuangan (PDIP), Minggu (7/4/2019) pukul 17.15 WIB.
Berdasarkan rilis yang diterima TribunWow.com, peristiwa penganiayaan terhadap anggota TNI itu terjadi di dusun Malangan, Desa Bantar Kulon Bangun Cipto, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.
Anggota TNI tersebut diketahui bernama Setia Budi Haryanto, seorang Ba TIM Intel Korem 072/PMK.
• Video Detik-detik Bendera Merah Putih Raksasa Merayap di Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di GBK
Selain Setia, seorang Panwaslu Desa Sentolo, Janarto, juga turut menjadi korban pengeroyokan.
Diketahui, kejadian ini bermula dari simpatisan PDIP yang konvoi seusai melaksanakan kampanye di alun-alun Wates, Kulon Progo.
Korban dan warga menonton konvoi para simpatisan PDIP yang melewati rumah korban, di Bantar Kulon, tepatnya sebelum jembatan Bantar Lama.
Saat menonton, tiba-tiba di jembatan Bantar Kulon, Setia melihat ada keributan yang melibatkan orang yang sedang menggunakan baju merah.
• Bongkar Permainan Politik di Pileg 2019: Jadi Caleg Boneka hingga Dikendalikan Pemodal jika Menang
Setia lantas mengambil gambar keributan tersebut menggunakan kamera ponselnya.
Namun tiba-tiba Setia mendapatkan serangan dari simpatisan PDIP yang sedang ribut itu.
Saat mendapat serangan, Setia sudah mengaku bahwa dirinya adalah seorang anggota TNI.
Namun, tak ada yang mengindahkan pernyataan Setia.

Para simpatisan juga mengeroyok korban lain, Janarto, yang saat itu juga berada di lokasi.
Keduanya dipukul menggunakan benda tumpul.
Beruntung, korban berhasil melarikan diri ke arah kampung dan mendapatkan pertolongan dari warga.
Kedua korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Nyi Ageng Serang.