Pilpres 2019
KPU Dituduh Setting Server untuk Menangkan Capres Tertentu, Mahfud MD: Seakan Canggih tapi Kampungan
Mahfud MD menanggapi hoaks yang menyebut KPU mengatur server perhitungan suara untuk memenangkan capres tertentu.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD memberikan tanggapan terkait adanya hoaks, yang menyebutkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengatur server perhitungan suara untuk memenangkan capres tertentu.
Melalui teleconference di KompasTV, Mahfud MD menilai hoaks tersebut hanya dibuar untuk menyesatkan informasi pada publik, Sabtu (6/4/2019).
Ia menilai, data untuk membuat hoaks tersebut kampungan.
• Debat Panas soal Penghitungan Hasil Akhir Suara Pemilu, KPU Nilai Ferdinand Belum Sepenuhnya Paham
"Saya bacanya begini, sebelum ke motif, bahwa itu mau membuat penyesatan informasi kepada publik dengan menggunakan instrumen yang seakan-akan canggil, yaitu penyedotan suara atau penghitungan suara penghitungan hasil pemilu menggunakan IT," kata Mahfud MD.
"Itu kan canggih kalau sudah bicara IT jaman sekarang. Tapi datanya agak kampungan, karena tidak masuk akal," imbuh dia.
Mahfud MD memaparkan hal tersebut dengan berlandaskan pada asumsi si pembuat hoaks yang disebut Mahfud tidak mungkin terjadi.
Pasalnya, hasil penghitungan suara KPU bukanlah berdasarkan hasil quick count, tapi berdasarkan penghitungan secara manual.
"Asumsinya itu KPU itu seakan-akan menetapkan hasil penghitungan suara melalui komputer, sehingga bisa diprogram. Kalau ke paslon 01 bisa bertambah dua, kalau ke paslon 02 langsung berkurang satu," ujar Mahfud MD.
• Soal Hoaks KPU Setting Server, Mahfud MD: Biar Gampang Menolak Hasil Pemilu kalau Kalah
"Misalnya begitu itu kan kalau dihitung melalui komputer. KPU itu menghitungnya pakai manual secara bertingkat, dan ditandatangani, serta distempel dengan tanda tangan dan stempel basah."
Dengan berdasarkan pada hal tersebut, Mahfud MD meyakini bahwa tuduhan tersebut tidak mungkin terjadi.
"Karena komputer itu hanya informasi sesudah ditetapkan, baru dimasukkan ke informasi itu. Dan masing-masing kontestan, apakah itu parpol, paslon, itu punya catatan masing-masing yang ditandatangi basah. Sehingga tidak mungkin suara itu diubah dari hasil yang real," tegas Mahfud MD.
"Semua bisa dikontrol sekarang ini. Itu yang saya katakan. Pikirannya seakan canggih, mau mengelabui. Tetapi datanya dan cara berpikirnya agar kampungan," sambung dia.
• Tertawa saat Ditanya soal Video Server KPU Disetting, Ferdinand Hutahaean Beri Penjelasan
Simak videonya mulai menit ke 0.40:
Pemaparan Mahfud ini menanggapi beredar kabar bahwa server KPU di Singapura sudah menyetting kemenangan salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, kabar tersebut beredar luas di media sosial, mulai dari Facebook, Twitter, hingga Instagram.
Akun Facebook bernama Rahmi Zainuddin Ilyas dikabarkan sebagai pengunggah awal informasi hoaks tersebut.
• Bantahan Misbakhun soal Gabut Award Buat Politisi PSI Tertawa hingga Penonton Tepuk Tangan
Informasi tersebut berupa video berjudul "Wow server KPU ternyata sudah Disetting 01 menang 57% tapi Jebol Atas Kebesaran Allah Meskipun Sudah Dipasang 3 Lapis".
Selain itu, informasi lain juga beredar dengan tajuk "Breaking News! Pak Wahyu mantan staf Jokowi di Solo bongkar server KPU di Singapura udah setting kemenangan 01 57%!!!, Jebol salah satu dari 7 servernya. Sebarkan. Viralkan".
(TribunWow.com/Nanda)
Tonton juga: