Pemilu 2019
Soal Ancaman People Power Amien Rais, Haikal Hassan: Perlu Diingat Aman dan Damai Bagian dari Akibat
Haikal Hassan angkat bicara soal ancaman people power yang dilontarkan oleh politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Rekarinta Vintoko
Pada tahun 1972, ia mendirikan rezim otoriter yang memperbolehkannya tetap berkuasa hingga rezim tersebut dihapus pada 1981, dengan menggunakan hukum darurat militer sebagai alat untuk menekan oposisi.
Namun, masa pemerintahannya tak kunjung berakhir.
Marcos dilantik kembali pada tahun yang sama untuk menjabat masa bakti selama enam tahun.
Hal ini diwarnai dengan pengaturan politik yang tidak baik, masalah kesehatan, serta pelanggaran hak asasi manusia oleh pihak militer dan korupsi yang merajalela dalam pemerintahannya.
Pada masa pemerintahannya itu, tepatnya pada 21 Agustus 1983, senator Benigno Aquino, Jr. atau Ninoy dibunuh di Manila International Airport, atau yang sekarang dikenal sebagai Ninoy Aquino International Airport.
Ninoy sebelumnya diasingkan selama tiga tahun di Amerika Serikat karena kerap mengkritik dan mengecam kediktatoran Presiden Ferdinand Marcos.
Pembunuhan ini membuat masyarakat marah, terutama karena banyak masyarakat yang sudah hilang kepercayaan pada kepemimpinan Marcos.
Terlebih, dari berbagai bukti yang didapat, Presiden Marcos merupakan dalang di balik pembunuhan tersebut.
Istri Ninoy, Corazon Aquino kemudian menjadi figur populer yang menentang rezim Marcos.
Ia terus mengecam dan menuntut keadilan atas penculikan dan pembunuhan terhadap politisi-politisi oposisi.
• Cak Nun Singgung soal Ancaman Amien Rais yang akan Lakukan People Power jika Pemilu Curang
Pada 23 November 1985, Marcos secara mendadak mengumumkan pemilihan presiden akan diadakan lebih cepat setahun dari jadwal.
Pemilihan pun diadakan pada 7 Februari 1986, dengan Corazon sebagai lawan politiknya.
Namun, di pemilu tersebut Marcos lagi-lagi menjadi pemenangnya.
Namun, Pemilu ini ternyata diliputi oleh serangkaian kecurangan.
Bahkan, Gubernur Evelio Javier, seorang pendukung atau sekutu utama Corazon Aquino sampai dibunuh.