Terkini Daerah
Densus 88 Antiteror Tangkap Tiga Terduga Teroris Jaringan JAD di Bandung
Densus 88 Antiteror kembali menangkap tiga terduga teroris, anggota kelompok jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) jaringan Bandung.
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNWOW.COM - Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88 Antiteror) kembali menangkap tiga terduga teroris, anggota kelompok jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) jaringan Bandung, di tiga tempat berbeda.
Dalam penangkapan terduga teroris tiga anggota polisi terluka. Namun, mereka selamat.
Tiga terduga teroris JAD jaringan Bandung yang ditangkap berinisial SHS, TK, dan A. SHS ditangkap Kamis (4/4), sedangkan TK dan A ditangkap sehari sebelumnya.
"Tiba-tiba dengar teriakan, 'Allahu Akbar, Allahu Akbar'. Pas saya keluar, dia sudah ditangkap polisi," ujarnya saat ditemui di Cibungur, kemarin.
• Budiman Sudjatmiko Beberkan Menteri yang Dikritik Keras oleh PDIP: Pak Jokowi Tak Menggantinya
Daryati mengaku sangat terkejut dengan kejadian penangkapan terduga teroris JAD jaringan Bandung itu. Penangkapan seperti itu, ujarnya, pertama kali terjadi di kampungnya.
"Ibu kaget banget. Tadi siang, istrinya juga dibawa polisi," ujarnya.
SHS ditangkap setelah kembali dari warung bersama anaknya. Lokasi penangkapan berada sekitar 50 meter dari warung tersebut.
Menurut Hermawan (29), penjaga warung, SHS dan anaknya datang ke warungnya dengan berjalan kaki.
"Ia belanja kopi dan jajanan anak-anak. Pakaian yang digunakan pun biasa saja," ujarnya.

Namun, tak lama setelah SHS dan anaknya pergi, kata Hermawan, tiba-tiba situasi menjadi sangat ramai.
"Banyak orang terdengar berteriak-teriak," ujarnya. Namun, ia tak menyangka bahwa saat itu ada penangkapan.
Mamad Ahmad Dadan (41), petugas Linmas Batujajar Timur, yang menyaksikan langsung penangkapan, mengatakan penyergapan terhadap SHS terjadi sekitar pukul 07.30. Saat itu SHS baru saja pulang dari warung bersama anaknya yang masih berusia tiga tahun.

• Minuman Favorit Bek Anyar Persib Bandung Fabiano Beltrame, Bahkan Pohonnya pun Punya
"Saat hendak ditangkap , (JAD jaringan Bandung) ia melakukan perlawanan dengan menggunakan pisau sambil berteriak Allahu Akbar! Anaknya menangis," kata Mamad di Cibungur, kemarin.
Namun, Mamad mengaku tak mengetahui pasti apa yang menimpa para polisi yang menangkap SHS. Ia hanya tahu, SHS akhirnya dapat ditangkap.
"Istrinya juga ikut dibawa petugas ke mobil. SHS sehari-hari bekerja di perusahaan mebel, sementara istrinya ibu rumah tangga biasa. Selama ini mereka jarang bergaul dengan warga sekitar," ujarnya.