Pilpres 2019
Tunggu Adian Napitulu Selesai Sampaikan Argumennya, Begini Respons Arief Poyuono
Arief Poyuono hanya tersenyum dan melontarkan satu pertanyaan ketika Adian Napitulu memberikan penjelasannya saat keduanya berdebat.
Penulis: AmirulNisa
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono hanya tersenyum dan melontarkan satu pertanyaan ketika anggota Tim Kampanye Nasioanl (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Adian Napitulu memberikan penjelasannya saat keduanya berdebat.
Debat keduanya itu dilakukan di program Narasi TV bertajuk "Debat Pilpres Tanpa Baper: Rematch Adian Napitupulu vs Arief Poyuono" yang diunggah oleh saluran YouTube Najwa Shihab, Minggu (31/3/2019).
Awalnya, Arief Poyuono menyebut capres nomor urut 01, Prabowo Subianto sebagai tokoh yang Pancasilais.
"Prabowo itu adalah seorang yang Pancasilais, patriotik, dan nasionalis. Dan juga seseorang yang menggambarkan perilaku Pancasila," kata Arief Poyuono.
• Novel Baswedan Jelaskan soal Tudingan Dirinya Dianggap Bagian dari Gerindra karena Empati Prabowo
Arief Poyuono menyebutkan bahwa Prabowo bebesar hati menerima kekalahannya di Pilpres 2014.
Ia lalu menyinggung soal hubungan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang memanas karena pilpres tahun 2004 dan 2009.
Namun, Adian Napitulu menyela dengan menyinggung pernyataan Prabowo soal 'tampang Boyolali'.
Arief Poyuono mengatakan bahwa 'tampang Boyolali' hanyalah sebuah candaan bukan penghinaan.
Menanggapi hal itu, Adian Napitulu menyebut bahwa sesorang calon pemimpin seharusnya memberikan semangat dan rasa percaya diri pada rakyat bukan sebaliknya.
• Lihat Perbandingan Kampanye Jokowi Vs Prabowo yang Diadakan di Lokasi yang Sama
"Seorang calon pemimpin tugasnya adalah memberikan kepercayaan diri, semangat pada rakyatnya. Jangan menghina tampang orang lain. Ingat tampang itu bukan pilihan kita, itu pemberian. Jadi stop, jangan lagi bilang tampang Boyolali. Itu satu," tutur Adia Napitulu.
"Yang kedua, berikan semangat pada rakyat kita jangan pernah menghina profesi orang lain serendah apapun itu."
"Tugas pemimpin adalah memberikan semangat, membangun optimisme. Jangan penuh kata-kata penghinaan sesama bangsanya sendiri. Pernah juga bilang wartwan tidak boleh masuk mal. Jangan, stop. Ini kemudian tidak bagus disampaikan oleh seorang calon presiden, kenapa? Karena menyakiti banyak orang."
"Kalau dia bilang stop menghina, yang harus berhenti menghina pertama kali ya dirinya sendiri."
"Nah itulah yang kemdudian saya bilang, setiap orang akan diuji..." kata Adian Napitulu yang kemudian disela oleh Arief Poyuono.
• Prabowo Subianto Kantongi Uang Rp 50 Ribu di Saku Jas Selama Debat, Ini Cerita di Baliknya
"Sudah?" sela Arief Poyuono.
"Belum," jawab Adian Napitulu yang disambut tawa penonton di studio.
Arief Poyuono juga erlihat tersenyum kecil.
"Bagaimanapun juga waktu akan menjadi penguji setia dari masing-masing kita," imbuh Adian Napitulu
Lihat videonya berikut ini:
(TribunWow.com/Ami)
Tonton juga: