Breaking News:

Pemilu 2019

'Serangan Fajar' Senilai Rp 8 Miliar oleh Bowo Sidik Pangarso Disebut Coreng Janji 'Golkar Bersih'

Sekretaris Jenderal Partai Golkar angkat bicara mengetahui kadernya terjaring OTT oleh KPK diduga terkait serangan fajar jelang Pemilu 2019.

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Lailatun Niqmah
KOMPAS.com/DYLAN APRIALDO RACHMAN
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan anggota Komisi VI DPR Bowo Sidik Pangarso. 

TRIBUNWOW.COM - Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk F Paulus angkat bicara setelah mengetahui kadernya sekaligus anggota Komisi VI DPR, Bowo Sidik Pangarso terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemerantasan Korupsi (KPK).

Lodewijk menyatakan partai berlambang pohon beringin itu mengambil tindakan tegas terhadap Bowo, karena dianggap telah mencoreng nama Golkar.

Bowo yang kini ditetapkan sebagai tersangka dicopot dari jabatannya di Partai Golkar.

"Partai Golkar telah mengambil langkah-langkah organisasi yang tegas sesuai dengan AD/ART untuk memberhentikan Saudara Bowo Sidik Pangerso sebagai Pengurus DPP Partai Golkar sebagai Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Tengah I dan jabatan lainnya yang terkait Partai Golkar," tegas Lodewijk seperti dikutip dari Kompas.com, Jumat (29/3/2019).

Kritik Gerakan Putih Jokowi, Ferdinand Hutahaean Terkekeh setelah Dengar Pernyataan Razman Nasution

Lodewijk mengungkapkan, partainya menyayangkan perbuatan Bowo.

Sebab, sebelumnya, seluruh pengurus Golkar telah mendatangani pakta integritas yang berisi janji mewujudkan 'Golkar Bersih'.

Dalam kasus ini, Bowo diduga telah mempersiapkan serangan fajar berupa 400 ribu amplop senilai sekitar Rp 8 miliar.

Dugaan tersebut disampaikan oleh Juru Bicara KPK, Febri Diansyah saat Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (28/3/2019).

Febri menerangkan bahwa 400 ribu amplop tersebut disimpan di dalam 84 kardus.

Kronologi Anggota DPR Bowo Sidik Pangarso Terima Suap dari PT HTK hingga Ditangkap KPK

Ia mengungkapkan isi amplop tersebut berupa pecahan uang Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu.

"Kami duga dari bukti yang kami dapatkan itu akan digunakan untuk pendanaan politik, dalam tanda kutip serangan fajar pada pemilu 2019 tanggal 17 April nanti," ujar Febri, Kamis (28/3/2019), dikutip dari Kompas.com.

Uang miliran rupiah yang ditemukan saat OTT itu, kini diamankan petugas untuk menjadi barang bukti.

Febri menerangkan ada dua dugaan sumber dana yang diperoleh Bowo terkait dengan pencalonannya sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2019.

Sebut Aneh Bin Ajaib soal Kasus Narkotika Putranya, Rhoma Irama: Mau Dihancurkan Lagi?

Bowo diduga membantu pihak PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) yang menjalin kerja sama penyewaan kapal dengan PT Pupuk Indonesia Logistik.

Selain itu, Febri menjelaskan KPK menduga ada penerimaan dari sumber lain oleh Bowo.

Febri kembali menegaskan bahwa uang itu diduga akan dibagikan kepada warga menjelang Pemilu 2019.

(TribunWow.com)

TONTON JUGA:

Sumber: Kompas.com
Tags:
Aurel HermansyahAshantyNetizen
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved