Terkini Daerah
Wahyu Jayadi yang Bunuh Karyawati UNM Pernah Diberi Wasiat oleh Ibu Korban: Kamu Bukan Orang Lain
"Ya rasa memilikinya tinggi menurut saya, karena selalu mencampuri urusan-urusan pribadi saya, saya pikir (korban) bukan apa-apanya saya," ujar pelaku
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
"Kita tak punya hubungan emosional dalam tanda kutip bahwa kita saling suka sama suka. Ini karena persoalan hubungan emosional karena hubungan keluarga," kata Wahyu Jayadi.
Selain itu, dikutip dari akun Instgram @Makassar_iinfo, Sabtu (13/3/2019), disebutkan ternyata rumah korban dan pelaku bertetangga dekat.
Keduanya memiliki tempat tinggal yang tak berjauhan dan hanya terhalang tembok.
• Beberapa Hari setelah Kisah Cintanya Viral, Gadis 19 Tahun Pejuang Kanker Ini Dikabarkan Meninggal

Kronologi Pembunuhan
Aksi pembunuhan yang dilakukan oleh Wahyu bermula ketika keduanya pergi bersama sepulang bekerja di UNM.
Korban dan pelaku yang berkantor di lantai II, Menara Phinsi UNM, Jalan Andi Pangerang Petta Rani, Makassar, berjanji untuk saling bertemu di depan kantor PT Telkom Tbk yang letaknya tak jauh dari lokasi korban dan pelaku bekerja.
Mereka kemudian bertemu di tempat janjian pada Kamis (21/3/2019), sekitar pukul 17.00 WITA.
Setelah saling bertemu, korban dan pelaku kemudian berjalan beriringan menuju ke pertokoan Permata Sari, Jalan Sultan Aluddin, yang letaknya berada di depan kampus UIN Alauddin, Jalan Sultan Alauddin, Makassar.
Di tempat itu, pelaku Wahyu Jayadi menitipkan mobil miliknya SUV mid-size merek Suzuki Escudo.
Mereka kemudian berjalan bersama menggunakan mobil Daihatsu Terios milik Siti Zulaeha.
• Dipicu Ucapan Teman, Suami Tebas Istri hingga Tangan Putus, Terus Dikejar saat Sembunyi
Berdasarkan keterangan dari pelaku, saat korban bertemu dengan Wahyu Jayadi, dirinya sempat meminta plastik yang hendak digunakan untuk buang air kecil.
Dalam perjalanan itu, Wahyu Jayadi membunuh korban dengan cara mencekik dan memukuli wajah korban.
Untuk menutupi aksinya tersebut, pelaku merancang seolah-olah korban tewas dirampok kemudian dibunuh.
“Selanjutnya tersangka mencoba menutupi perbuatannya dengan membuat korban tersebut seolah-olah adalah korban perampokan dengan cara pelaku mengunci mobil yang dikendarainya dari dalam," ujar Kabid Humas Polda Sulsel, Dicky Sondani, Sabtu (23/3/2019) siang, dikutip dari TribunGowa.com.
Pelaku juga memecahkan kaca mobil agar terlihat seperti perampokan.