Terkini Daerah
Judi Togel Marak di Semarang, Ada Beberapa Toko hingga Pengecer Keliling Perumahan Datangi Pelanggan
Belakangan ini judi togel makin marak di Kota Semarang dan sekitarnya. Mereka penjual atau agen toto gelap HK maupun jenis lainnya.
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Belakangan ini judi togel makin marak di Kota Semarang dan sekitarnya.
Mereka penjual atau agen toto gelap HK maupun jenis lainnya, main kucing-kucingan dengan aparat.
Bahkan ada yang berani buka toko untuk melayani pembeli togel, meski tetap pakai tutup kerai di terasnya.
Sejumlah warga mengadu kepada Tribun Jateng, bahkan ada ibu-ibu yang berharap agar agen maupun pengecer togel dicegah untuk tidak berjualan di perumahan dan perkampungan.
Sudah meresahkan dan membuat orang malas.
Berdasar penelusuran Tribun Jateng, ada beberapa agen yang buka di pertokoan.
Sedangkan pengecer togel keliling perumahan mendatangi pelanggan.
Meski mereka tidak menawarkan kepada calon pembeli baru. Hanya saja, pembeli dan penjual sudah saling kenal.
• Pelatih Timnas U-23 Vietnam Sempat Beri Jimat pada Pemainnya saat Kalahkan Indonesia, Ini Isinya
Sambil berjalan mendekati warung, seorang pemuda bertanya dengan nada suara setengah berteriak kepada pemilik warung yang ada di depan satu stasiun di Kota Semarang.
"Tembus ora de? (tembus tidak?)" kata pemuda yang memakai topi hitam itu.
Saat mereka berdekatan, pemilik warung berusia paruh baya itu lantas mengatakan "Nyrempet, se-digit neh ekor (hampir, satu digit angka lagi di ekor)," ucapnya.
Kepada pemuda itu, pemilik warung menunjukkan secarik kertas berukuran kecil yang berisi susunan angka-angka, ada yang dua digit, tiga, dan empat.
Dalam kertas itu terdapat tulisan HK yang berarti Hongkong atau toto gelap (togel) Hongkong.
Tribun Jateng mencoba menanyakan agen atau pengecer togel kepada pemilik warung itu.
Tidak menjawab secara jelas, namun dia menyebut satu kelurahan di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang.
"Di sana banyak (agen). Tinggal pilih saja. Jam 8 bukanya," ucapnya.
Keesokan harinya, Tribun mencoba menyelusuri sejumlah titik di Kecamatan Pedurungan.
Ditemukan ada beberapa ruko atau rumah yang dipakai di bagian terasnya untuk berjualan kupon togel secara 'terbuka'.
Kemudian Tribun menyambangi satu agen yang didepannya tertulis tempat cucian atau laundry sekitar pukul 19.00 WIB.
Bagian depan lokasi ditutup tirai potongan bambu sehingga tidak terlihat secara langsung dari jalan raya.
Ada beberapa orang yang tampak melihat papan berisi angka-angka.
Ada juga yang tengah menulis di secarik kertas di atas meja di hadapan seorang wanita yang duduk di kursi kayu.
Wanita tersebut merupakan operator atau pedagang di agen togel tersebut.
Berusia sekitar 40-an dengan dandanan ketat.
"Monggo mas, mbak," ucapnya, mempersilakan pasangan pria dan wanita yang mendekati mejanya.
• Cara Download MP3 Lagu Barat dan Lagu Indonesia Terpopuler 2019, Cek di Sini
Pria tersebut pun menulis rangkaian angka di secarik kertas kecil yang tertulis HK.
Dia juga tampak melihat corat-coretan angka di potongan kertas yang ia keluarkan dari balik jaket hitamnya.
Ada seorang pria dengan pakaian lusuh, berjenggot putih tampak berdiri lama di papan yang banyak rangkaian angka.
Sesekali dia berpindah berdiri ke hadapan papan lain yang juga isinya masih angka-angka.
Hampir 30 menitan dia berdiri.
Terkadang, jari telunjuknya diarahkan ke angka-angka tersebut kemudian diseret dari atas ke bawah.
Setelah itu, ia pun meminta kupon ke wanita penjaga agen.
Dengan pulpen, dia pun menulis rangkaian angka.
Ada sekitar tujuh rangkaian angka yang terdapat dua dan tiga digit.
Silih berdatangan sejumlah orang ke lokasi itu. Rata-rata menggunakan sepeda motor.
"Nanti kalau dapat, dan mau ambil malam ini juga, ambilnya di sana yah. Kalau malam aku enggak berani di sini sendirian," kata Sari (nama samaran) wanita penjaga agen yang menyebutkan satu lokasi.
Pemasang nomor yang nomornya tepat bisa mengambil uang atau hadiah pada malam itu juga atau keesokan harinya.
Biasanya, nomor togel dari bandar keluar pada pukul 11 malam.
"Nomornya keluar jam 11. Bisa dilihat di internet (website), dengan nama togel HK (Hongkong) gitu," imbuhnya.
Dia sempat menoleh cepat ke arah jalan raya saat satu mobil berhenti di depan bangunan agen togel itu.
"Polisi udu?," tanyanya kepada seorang pria yang merupakan kerabatnya.
Sempat melongok sebentar ke arah mobil itu, Sari pun langsung mengatakan bahwa itu bukan polisi.
Sejumlah agen togel yang terang-terangan membuka lapak juga dijumpai di dekat lokasi itu.
Sepintas memang lapak togel itu tidak tampak dari jalan, namun jika diamati, terdapat instrumen atau perlengkapan togel, seperti papan angka dan sebagainya.
Seorang warga yang kerap memasang togel berkenan memberikan pernyataan singkat dengan identitas disamarkan.
• Ibu Pembuang Bayi di Sungai Enakter Sikka Akhirnya Ditangkap Petugas Pospol Talibura
"Enggak setiap hari pasang. Kalau lagi pengin aja," kata Darmo (bukan nama sebenarnya). Agar nomornya tepat atau istilahnya 'tembus', ia memiliki rumus sendiri untuk membuat rangkaian angka.
"Ada lah rumusnya. Beda-beda tiap orang," tuturnya.
Setiap pasang nomor togel permalamnya, ia kerap menghabiskan belasan hingga puluhan ribu rupiah.
Puluhan ribu itu untuk beberapa rangkaian kata.
Satu rangkaian kata biasanya ia memasang nilai Rp2.000-3.000.
Beberapa hari yang lalu, ia sempat kecele lantaran nomor yang difavoritkan keluar namun dia tidak memasang angka di agen.
"Kemarin-kemarin itu saya dapat pikiran bahwa yang akan keluar ada angka 9. Tadinya, saya pun mau pasang colokan (cara bermain togel Hongkong yang menebak satu atau lebih angka dalam satu rangkaian angka), tapi nggak jadi," terangnya.
Ia enggak jadi pasang nomor colokan karena saat itu ragu-ragu.
Apalagi, untuk memasang nomor colokan harus minimal pasang Rp 100 ribu.
"Nyesel saat itu tidak pasang, padahal nomornya yang keluar 9953, dua angka sama," imbuhnya. (tribun jateng cetak)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul LIPUTAN KHUSUS: Benarkah Togel Makin Marak di Semarang? Inilah Modus Penjualannya