Pilpres 2019
Dahnil Anzar Ungkap Hal Pertama yang akan Dilakukannya jika Prabowo Menang Pilpres 2019
Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan apa yang akan dilakukannya jika Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang di kontestasi Pilpres 2019 di hari pertama
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNWOW.COM - Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN), Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan apa yang akan dilakukannya jika Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang di kontestasi Pilpres 2019.
Hal itu disampaikannya melalui channel YouTube Macan Idealis, Sabtu (23/3/2019).
Mulanya Vasco Ruseimy menanyakan apa yang akan dilakukan Dahnil Anzar jika Prabowo-Sandi menang pada hari pertama di Pilpres 2019.
"Apa yang akan abang lakukan pada saat hari pertama Prabowo menang?" tanya Vasco.
• Sandiaga Uno Bertekad Beli Kembali Saham Indosat Ooredoo, Dahnil Anzar Beri Reaksi
Pertanyaan itu lantas dijawab oleh Dahnil Anzar dengan tegas.
"Hari pertama saya sujud syukur, itu yang pertama," jawab Dahnil Anzar.
Kemudian dirinya juga menjelaskan nantinya akan mengingatkan Prabowo-Sandi untuk melaksanakan janji-janjinya.
"Kemudian saya tentu langsung menagih, ingat mengingatkan bahwasannya janji-janji politik Prabowo-Sandi adalah hutang terhadap rakyat," ungkap Dahnil Anzar.
"Rakyat yang ingin memang hadirnya perubahan," imbuhnya.

• Tanggapan Dahnil Anzar soal Janji Prabowo-Sandi Libur selama Ramadan dan Hapus Ujian Nasional
Satu di antaranya, Dahnil Anzar ingin memastikan nantinya kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan dapat segera dituntaskan.
Jika tak diselesaikan, makan Dahnil Anzar menyatakan akan menjadi oposisi utama Prabowo-Sandi.
"Saya kemarin kan menyebutkan, kalau Pak Prabowo tidak memenuhi janji-janjinya itu, maka kita adalah orang yang paling bertanggungjawab untuk mengingatkan," papar Dahnil Anzar.
"Bahkan saya sebutkan salah satu yang menjadi konsen saya juga, saya ingin pastikan kasus penyiraman kepada Novel Baswedan segera dituntaskan."
"Kalau itu tidak dituntaskan saya tentu akan menjadi oposisi utama Prabowo-Sandi," imbuhnya.
• Cerita Pengalaman Pahit saat Jadi Pengangguran, Sandiaga Uno: Kenapa Enggak Ciptakan Lapangan Kerja?
Mendengar hal itu itu, Vasco kembali ingin memastikan pernyataan Dahnil Anzar.
"Jadi abang yang nyerang duluan gitu ya bang ya?" tanya Vasco.
"Iya, saya yang nyerang duluan dan mengingatkan Pak Prabowo," tegas Dahnil Anzar.
Kemudian, Dahnil Anzar menjelaskan alasannya tersebut.
"Karena itu simbolisasi pemberantasan terhadap praktik korupsi, penyerangan terhadap Novel itu sebenarnya adalah penyerangan terhadap agenda pemberantasan korupsi kita di Indonesia," jelas Dahnil Anzar.
"Jadi saya harap hari pertama, tentu kita bersujud syukur karena hadirnya perubahan."
"Kedua tentu kita mengingatkan Pak Prabowo," tandasnya.
• Sebut akan Beri Sepeda jika Ada yang Tak Sepakat KIP Kuliah, Jokowi: Program Bagus Tidak Setuju
Kasus Novel Baswedan
Diketahui sebelumnya, Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal saat menunaikan shalat subuh di Masjid Al Ihsan, dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Polri selama ini sudah melakukan berbagai upaya untuk mengungkap pelaku kasus terhadap Novel Baswedan.
Polisi telah mengumpulkan keterangan saksi hingga berbagai alat bukti.
Dalam kasus tersebut, Novel juga mengklaim polisi sudah berupaya mendalami sketsa.
Akan tetapi, hingga kini belum ditemukan tersangka dalam kasus penyerangan tersebut.
• Komentar Jubir PSI soal Sandiaga Uno Ajak Ciptakan Lapangan Kerja: Wapres Tak Bisa Pecat Rakyatnya
Kepala Divisi Humas Polri Irjen, Mohammad Iqbal menuturkan, pihaknya terus melakukan proses penyelidikan sampai kasus ini terungkap secara terang benderang.
“Kami akan berupaya keras, kami bekerja. Kami akan (ungkap) terang benderang kasus ini, apabila alat bukti cukup, untuk apa ditutup-tutupi?” kata Iqbal di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (14/1/2019).
Hingga saat ini polisi belum juga menetapkan tersangka dalam kasus ini.
Polri pun membentuk tim khusus untuk menyelesaikan kasus yang dinilai banyak kalangan tak sanggup ditangani lembaga tersebut.
Pembentukan tim gabungan baru ini tercantum dalam surat tugas yang ditandatangani Tito pada 8 Januari 2019.
Tim itu diberi waktu kerja enam bulan untuk mengungkap kasus ini.
Lihatvideo selengkapnya:
TONTON JUGA:
(TribunWow.com/Atri)