Pilpres 2019
Jokowi dan Prabowo: Waspada Fenomena Migrasi Suara Menit Akhir, Lihat Pilgub DKI, Jabar, dan Jateng
Beberapa hasil survei pernah berbeda jauh dari hasil penghitungan di lapangan dalam beberapa kesempatan pemilu. Jokowi maupun Prabowo harus waspada!
Editor: Mohamad Yoenus
Faktor kedua adalah karakter kandidat.
Hal yang selama ini tidak disadari bisa saja memengaruhi dukungan pada detik terakhir.
Misalnya, kata Firman, sikap calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang kini lebih humanis.
Lama kelamaan masyarakat menyadari ada sisi Prabowo yang merupakan nilai positif dan akhirnya memengaruhi pilihan mereka.
• Jadwal Kampanye Terbuka Pilpres 2019: Jokowi Mulai dari Banten, Prabowo Start di Manado
• 10 Fakta Kampanye Terbuka Prabowo, Sempat Ungkap Alasannya Pilih Manado dan Peluk Seorang Anak
Faktor ketiga adalah karena mesin politik yang benar-benar bekerja dan keempat adalah program-program yang bagus.
Namun, ada faktor X yang disebut Firman sebagai blessing in disguise.
Ini merupakan situasi yang terjadi mendadak dan tidak diprediksi sebelumnya.
Situasi ini membawa kerugian bagi salah satu paslon yang melakukan blunder.
Namun bisa menjadi berkah bagi lawan politiknya.
Sesuai Aturan Hukum Firman mengatakan semua faktor itu bisa mengakibatkan hasil hitung yang jauh berbeda dengan prediksi lembaga survei.
Menurut Firman, masing-masing tim sukses pasangan calon harus mewaspadai fenomena ini.
Selalu ada pada peluang bagi dua pasangan calon untuk memenangkan kontestasi ini.
Oleh karena itu, masing-masing timses harus konsisten mengampanyekan program agar dukungan untuk paslon tetap terjaga.
"Jadi seperti yang saya sampaikan bahwa ada fenomena ketika kemigrasian ini sama sekali tidak ditangkap oleh timses maupun lembaga survei dan benerapa kasus terjadi di pilkada. Ini hal biasa dan langkah terbaik adalah mewaspadai kemungkinan itu," kata dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Timses Harus Waspada, Bisa Ada Fenomena Migrasi Suara di Menit Terakhir".