Terkini Ibu Kota
Proses Panjang Pembangunan MRT di Jakarta, Berawal dari Ide BJ Habibie hingga Eksekusi di Era Jokowi
Beberapa saat lagi Mass rapid transit (MRT) Jakarta akhirnya akan diresmikan pada 24 Maret 2019. Ini perjalanan panjangnya.
Editor: Rekarinta Vintoko
Sub Komite MRT pun dibentuk untuk mendirikan perusahaan operator MRT. Di penghujung jabatan Sutiyoso Pada 18 Oktober 2006, dasar persetujuan pinjaman dengan Japan Bank for International Coorporation (JBIC) pun dibuat.
Pada 28 November 2006 penandatanganan persetujuan pembiayaan Proyek MRT Jakarta dilakukan oleh Gubernur Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Kyosuke Shinozawa dan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Yusuf Anwar.
JBIC pun mendesain dan memberikan rekomendasi studi kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
• Jajal Naiki MRT, Jokowi: Pak Gubernur DKI Terapkan ERP, Kita Paksa Pemilik Mobil Beralih ke MRT
Telah disetujui pula kesepakatan antara JBIC dan Pemerintah Indonesia, untuk menunjuk satu badan menjadi satu pintu pengorganisasian penyelesaian proyek MRT ini.
Pencanangan MRT oleh Fauzi Bowo PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta resmi berdiri ketika Foke menempati Balai Kota Jakarta pada tahun 2008.
Tahun itu juga perjanjian pinjaman untuk tahap konstruksi ditandatangani, termasuk pula studi kelayakan pembangunan MRT.
Pada 23 September 2010, Fauzi Bowo yang dikenal dengan panggilan Foke bertemu dengan BJ Habibie.
Pertemuan yang berlangsung di kediaman BJ Habibie di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, berlangsung selama lebih kurang tiga jam.
Pada kesempatan itu, BJ Habibie memberikan masukan kepada Foke terutama terkait pengadaan mass rapid transit (MRT) yang sudah pernah dikaji pada 1986.
Di penghujung jabatannya pada Kamis (26/4/2012), Foke meresmikan pencanangan pembangunan proyek mass rapid transit (MRT) tahap I koridor selatan-utara sepanjang 15,7 km dari Lebak Bulus-Bundaran HI.
"Dengan pencanangan ini saya bisa bernafas lega dan kami membuktikan bahwa kami serius dan benar berniat untuk membuatnya. We really meant it," kata Foke saat itu.
Pekerjaan persiapan yang langsung bisa dimulai antara lain pemindahan terminal angkutan umum Lebak Bulus, pemindahan Stadion Olahraga Lebak Bulus, pemindahan ultilitas, pelebaran Jalan Fatmawati, dan pembangunan kantor proyek.
• Puas Jajal MRT, Jokowi: Ini adalah Peradaban Baru
Eksekusi di era Jokowi
Pembangunan MRT yang prosesnya cukup panjang itu akhirnya terealisasi era Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Proyek ini secara resmi dibangun dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) di tempat yang sekarang menjadi Stasiun (MRT) Dukuh Atas pada 10 Oktober 2013.