Terkini Daerah
Jadi Sasaran Kawin Kontrak WNA, Gadis Pontianak Utara Diiming-imingi Mahar Rp 25-40 Juta untuk Nikah
Gadis-gadis di Pontianak Utara menjadi sasaran mak comblang untuk dijadikan pasangan kawin kontrak para lelaki yang berasal dari luar negeri.
Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Gadis-gadis di Pontianak Utara menjadi sasaran mak comblang untuk dijadikan pasangan kawin kontrak para lelaki yang berasal dari Tiongkok maupun Taiwan.
Mak comblang serta lelaki yang mengincar gadis untuk dinikahi tersebut, nantinya memberikan bayaran atau mahar dengan jumlah mulai dari Rp 25 juta hingga Rp 40 juta kepada keluarga korban.
Adalah Ju alias Dw (17), seorang warga Kecamatan Pontianak Utara, yang menjadi satu di antara korban kawin kontrak tersebut.
Dikutip TribunWow.com dari Tribun Pontianak, Kamis (21/3/2019), Ju ikut dengan suaminya, Cheng Liu Yang, ke Tiongkok semenjak keduanya menikah pada tahun 2018 lalu.
• Dapat Laporan kalau Anaknya Ditegur Hanya karena Bersenggolan, Orang Tua Siswi di Kupang Aniaya Guru

Kedua orangtua Ju, Atu (60) dan istrinya, Cong Mi Tjau (45), menyebut bahwa putrinya tersebut bukannya hidup bahagia bersama suaminya, justru menjadi korban penganiayaan.
Kabar terakhir yang didapat keduanya dari anaknya itu, Ju tengah berada di kantor polisi lantaran visa izin tinggalnya habis dan ia tak memiliki dokumen pribadi resmi.
Bahkan surat-surat pernikahannya pun juga tak resmi.
"Dia ditahan sebelum Imlek kemarin. Tiga hari ditahan dia ada ngasi kabar. Mak comblangnya ada jenguk dan nelepon ngasikan kabar ke saya, tapi habis itu sampai sekarang ndak ada kabarnya. HP-nya ditahan sama polisi," ucap Mi Tjau saat ditemui pada Jumat (15/3/2019).
• Petani Bawang yang Viral saat Curhat ke Sandiaga Uno Kini Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan
Melalui sambungan telepon ataupun media sosial, Ju kerap kali mengeluh terkait perlakuan kasar yang ia terima dari suaminya.
"Udah ndak terhitunglah berapa banyak dia dikasarin dan dipukul. Dia sering telepon, sering kirim pesan suara. Dia dipukul suaminya, sering dimarah-marah, ndak pernah dikasih uang juga. Malahan uang kerja anak saya juga diambil sama suaminya," tukasnya.
Keluhan tersebut juga diperkuat dengan bukti-bukti berupa foto yang dikirimkan oleh Ju.
Atu dan Mi Tjau berharap agar anaknya itu dapat kembali ke Indonesia dalam keadaan baik-baik saja.
"Asal sama keluarga, kumpul lagi walaupun cuman makan bubur sehari-hari. Asal hati kita senang, jadi bisa bahagia," harapnya.
• Curi 2 Bungkus Rokok, Bocah 13 Tahun Tewas Dianiaya Pemilik Warung, Korban Sempat Meminta Ampun
Kedua orangtua Ju itu berharap pemerintah dapat membantu anaknya agar dapat kembali ke Indonesia.
"Kepada pemerintah dan duta besar, saya mohon bisa memberikan bantuan kepada anak saya. Bebaskan anak saya dan dipulangkan. Cepat pulang nak, ingin berkumpul lagi sama sama. Susah senang, saya ingin sama-sama, apalagi bapak sakit-sakitan," lanjutnya kemudian.
Ju sempat Kerja di Jakarta
Dari penuturan kedua orang tuanya, Ju diketahui sempat bekerja di Jakarta.
Bahkan pada saat itu, Ju kerap kali mengirimkan uang hasil pendapatannya.
Ju juga memiliki rencana untuk merenovasi rumah di kampung halamannya.
"Pas dia di Jakarta kemarin, dia menyisihkan uang untuk dirinya hanya Rp 200 ribu. Sisa gajinya dikasih ke orang tua. Bapaknya kan sakit, dia yang bantu kirim uang. Dia juga punya angan-angan betulkan rumah," ungkapnya.
• Tak Terima Dituding Pergi ke Tempat Hiburan Malam, Wanita di Pontianak Cekcok dan Dianiaya Kekasih
Akan tetapi, kemudian Ju justru terpikat oleh iming-iming mak comblang.
Atu, yang tengah sakit-sakitan merasa semakin sakit saat tahu putrinya itu disiksa suaminya di negara orang.
Saat ditemui, wajahnya terlihat pucat.
Ia mengaku sudah tak pernah tidurnya nyenyak semenjak mendengar kabar Ju disiksa suaminya.
Pontianak Utara Jadi Sasaran Kawin Kontrak
Kawasan Pontianak Utara memang kerap kali menjadi sasaran oleh para mak comblang untuk mencari mangsanya.
Ada tiga mak comblang yang kerap datang ke daerah tersebut, yang berasal dari Jakarta dan Tiongkok.
Nantinya, para mak comblang tersebut akan membawa pria asal Taiwan dan Tiongkok ke daerah yang ditentukan untuk mencari istri.
Mak comblang dan para lelaki itu mengincar gadis-gadis mulai dari usia 15 tahun.
Saat mengurus dokumen seperti pasport dan dokumen lainnya, nama gadis tersebut sengaja diubah.
• Bocah 13 Tahun di Brebes Tewas Diduga Dianiaya sang Ayah setelah Kedua Orangtuanya Bercerai
Tak hanya itu, pihak keluarga yang akan menerima mahar dari proses pernikahan tersebut diminta untuk menuliskan perjanjian dengan dibubuhi tanda tangan di atas materai.
Apalagi mayoritas keluarga yang tinggal di daerah tersebut memang memiliki kondisi perekonomian yang memprihatinkan.
Seperti kedua orangtua Ju, pasangan yang memiliki tiga orang anak.
Keluarga Ju tinggal di rumah kayu sederhana yang atap rumahnya sudah tampak berlubang.
Ju memutuskan untuk menikahi lelaki berkebangsaan Republik Rakyat Tiongkok tersebut lantaran keluarganya yang mengalami desakan ekonomi.
• Lihat Istri Keluar Kamar Mandi dengan Pria Lain, Suami Aniaya Istrinya dan Hampir Bunuh Diri
Ju merasa dirinya dapat berbakti kepada orang tuanya dengan menikahi Cheng Liu Yang, suaminya, dengan harapan kondisi perekonomian keluarganya semakin meningkat.
"Dia kemarin mau menikah dengan orang sana itu karena pengen bahagiakan orang tua. Dia itu mau bahagiakan orang tua, tapi ternyata apa, orang sana bohong," jelasnya.
Saat awal mula bertemu dengan keluarga Ju, mak comblang membawa dua orang pria, yang satu di antaranya adalah Cheng Liu Yang, yang kini menjadi suami Ju.
Pada saat kedua belah pihak berkenalan, Cheng Liu Yang tampak sangat sopan dan baik.
Hingga akhirnya Cheng Liu Yang terpilih menjadi suami Ju, pihak keluarga bahkan sempat dibawa ke kediamannya di Tiongkok untuk bertemu keluarganya.
Saat berada di Tiongkok pun sanak saudara Cheng Liu Yang terlihat sangat baik kepada Ju dan keluarganya.
Lihat berita lainnya di sini:
(TribunWow.com/Laila Zakiyya)