Liga Indonesia
Gusti Randa Ungkap Perkembangan Kasus Marko Simic, Laporan Kronologi dari Garuda Jadi Barang Bukti
Kuasa hukum Marko Simic, Gusti Randa kembali membeberkan perkembangan terbaru kasus dugaan pelecehan seksual oleh bomber Persija Jakarta tersebut.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Kuasa hukum Marko Simic, Gusti Randa kembali membeberkan perkembangan terbaru kasus dugaan pelecehan seksual oleh bomber Persija Jakarta tersebut.
Gusti Randa mengatakan, laporan kronologis yang didapat dari pihak maskapai Garuda Indonesia menjadi modal penting agar kasus Marko Simic segera selesai.
"Informasi kronologinya kami dapat dari Garuda. Garuda dapat dari pramugara dan pilot. Kan setiap penerbangan ada manifes dan ada catatan-catatan," kata Gusti Randa dilansir oleh SuperBall.id, Senin (20/3/2019).
"Jadi kasus Simic itu sudah mendapatkan kronologi secara utuh dari Garuda Indonesia. Mereka memaparkan kronologinya seperti apa sebelum kejadian saat kejadian dan setelah kejadian," ucap Gusti Randa saat ditemui di Media Center SUGBK, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2019).
• Persija Jakarta Vs Kalteng Putra Pembuka Babak 8 Besar Piala Presiden 2019
Gusti Randa menjelaskan, pihaknya akan menerjemahkan laporan kronologi itu ke Bahasa Inggris lalu baru kemudian dilegalisasi di Australia.
"Tapi yang penting sudah ada surat tersebut, surat itu akan saya translate menjadi Bahasa Inggris lalu penerjemah bersumpah lalu kita legislasi nazegelen di Australia," terang Gusti Randa.
Mantan anggota Komisi Eksekutif (Exco) PSSI itu berharap, laporan kronologi tersebut akan menjadi barang bukti yang kuat untuk membebaskan Marko Simic.
"Itu menjadi bagian dari efisien barang bukti," tegasnya.
• Gabung Persija Jakarta, Yogi Rahadian: Seperti Mimpi yang Jadi Kenyataan
Sehingga, Marko Simic tidak perlu lagi melakukan sidang di pengadilan pada 9 April 2019.
"Mudah-mudahan tidak ada sidang tapi kalau ada sidang lagi ya siap saja," harap Gusti Randa.
Diberitakan oleh BolaSport.com, Jumat (1/3/2019), Gusti Randa sebelumnya sudah membeberkan kronologi awal kejadian kasus dugaan pelecehan seksual tersebut.
Awalnya, rombongan Persija Jakarta termasuk Marko Simic berangkat dari Bali menuju Australia untuk melakoni laga melawan klub asal Kangguru, Newcastle Jets pada babak penyisihan Liga Champions Asia 2019.
Rombongan Persija Jakarta itu menuju Australia dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-0741.
Gusti Randa menerangkan, Marko Simic memang duduk berdekatan dengan perempuan yang diduga dilecehkannya.
• Jelang Piala Presiden 2019, Ivan Kolev Ungkap Kendala yang Dihadapi Persija Jakarta
"Simic duduk di kursi 37 perempuan itu ada di 39," kata Gusti Randa.
Namun, yang membuat janggal, ternyata tiga baris tempat duduk itu sudah dipesan oleh pihak Persija Jakarta.
Pria yang baru saja menjabat sebagai Komisaris PT Liga Indonesia Baru itu menuturkan, Marko Simic dan sang perempuan sudah kenal terlebih dahulu.
"Simic dengan perempuan ini sudah saling kenal. Artinya, kenal di atas pesawat. Bukan ujug-ujug tidak kenal," ucap Gusti Randa.

• Sempat Dikabarkan ke PSM Makassar, Mantan Striker Persija Jakarta Resmi Gabung ke PS Tira Persikabo
Gusti Randa juga menjelaskan bentuk dugaan pelecehan yang dilakukan Marko Simic.
"Ada sedikit pegangan tangan, lalu merasa tidak suka. Lalu dipegang lagi pahanya, lalu tak suka. Nah perempuan itu melaporkan kepada pramugara," ucapnya.
Lantaran merasa tidak nyaman, perempuan itu lantas pindah ke kursi lain.
Tak membuat si perempuan puas, ia lantas mengadukan masalah tersebut pada pramugara pesawat.
Dari tiga tingkatan peringatan di pesawat, Marko Simic lantas dikenai peringatan pertama.
Bahkan, manajer Persija Jakarta, Ardhi Tjahojo sempat turun tangan untuk memberi pemahaman kepada Marko Simic.
Menurut keterangan Gusti Randa, dengan bantuan pramugara pesawat, sempat terjadi mediasi sehingga kasus tersebut awalnya dianggap selesai.
"Simic hanya dikenakan warning pertama, terjadi saling maaf, dan Simic kembali ke kursinya," ujar Gusti Randa.
• Tak Seramai Pesta Persija Jakarta, Ini Alasan Konvoi Timnas Indonesia Tak Dilaksanakan Akhir Pekan
Namun, yang membuat Gusti Randa bertanya-tanya, sebelum mendarat di Australia, tiba-tiba Marko Simic mendapat peringatan terakhir atau Final Warning Card yang akan diserahkan pada petugas bandara.
Sehingga menurut Gusti Randa terdapat kesalahpahaman pada kasus tersebut.
"Karena itulah form yang berwarna kuning itu menjadi kesatuan dengan manifest pesawat sehingga ketika di terminal polisi langsung naik ke pesawat," ucapnya.
(TribunWow.com/Mariah Gipty)