Terkini Internasional
Geng Motor Berjanji akan Lindungi Umat Islam di Selandia Baru saat Salat Jumat
Geng motor paling besar di Selandia Baru, Mongrel Mob berjanji akan melindungi para umat Islam di Selandia Baru saat beribadah.
Penulis: Ekarista Rahmawati P
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Geng motor paling besar di Selandia Baru, Mongrel Mob berjanji akan melindungi para umat Islam di Selandia Baru saat beribadah.
Para anggota geng motor Waikato Mongrel Mob itu berjanji akan berjaga di luar masjid di Hamilton, Selandia Baru ketika umat Islam salat Jumat nanti.
Pimpinan geng motor Mongrel Mob Waikato, Sonny Fatu telah menawarkan bantuan untuk berjaga di Masjid Jamia di Hamilton, di Pulau Utara Selandia Baru.
Mereka berjaga dan mendukung untuk memastikan masyarakat setempat dapat beribadah tanpa rasa takut karena terorisme.
Penembakan yang terjadi di Christchurch hingga menewaskan 50 orang umat Muslim di Selandia Baru rupanya telah mengetuk hati para anggota geng motor tersebut.
• Keluarga Pelaku Penembakan Masjid di Selandia Baru Mengaku Syok Lihat Video Aksi Teror
Fatu menegaskan dia dan anggota gengnya akan mendukung dan membantu saudara Muslim di negari Kiwi itu.
"Kami akan mendukung dan membantu saudara-saudari Muslim kami selama mereka membutuhkan kami," kata Fatu, seperti dikutip TribunWow dari Stuff.co.nz, Rabu (20/3/2019).

"Kami dihubungi oleh seorang perwakilan (Muslim) yang memberi tag pada saya dan mengatakan bahwa beberapa saudara dan saudari Muslim kami merasa ketakutan untuk beribadah salat Jumat.
Dan ada pertanyaan apakah kami bisa menjadi jaring pengaman agar mereka dapat berdoa di sana dengan damai tanpa rasa takut," lanjutnya.
"Tentu saja kami akan melakukan itu, tidak perlu diragukan lagi dan kami akan berpakaian dengan sopan," ungkap Fatu.
"Kami tidak akan bersenjata lengkap. Kami akan mengamankan gerbang dalam dengan anggota masyarakat lainnya agar terjaga keamanannya dan memungkinkan mereka juga merasa nyaman," ucap Fatu.
Moshin, seorang umat Muslim Masjid itu mengatakan bahwa dia menghargai gerakan dukungan dari para geng motor tersebut.
"Kami akan menyambut mereka untuk datang ke masjid dan berdoa bersama kami. Mereka adalah bagian dari kami karena kami adalah bagian dari mereka."
"Islam itu inklusif, bebas dari penghakiman - kami tidak melihat mereka sebagai anggota geng. Kami menghargai mereka sebagai manusia dan kami mengapresiasi bahwa mereka juga menghargai kami," kata Moshin.
• Brenton Tarrant, Teroris Penembakan Masjid di Selandia Baru Klaim Berhak Dapatkan Nobel Perdamaian
Fatu mengatakan ini adalah waktu tepat untuk bersatu, menambahkan bahwa Islam sering di salah artikan.
"Perbedaan kita adalah lem yang menyatukan kita begitu erat," katanya.
Geng Waikato bukan satu-satunya geng motor yang telah datang mendukung komunitas Muslim di kota mereka.
Geng King Cobra serta Black Power dan geng motor lainnya lainnya juga telah menunjukkan dukungan mereka.

Mongrel Mob di Australia juga telah berpatroli di sebuah masjid di Sydney.
Seperti diketahui,penembakan di dua masjid kota Christchurch, Selandia Baru telah menewaskan 50 orang.
Penembakan tersebut dilakukan oleh seorang warga Australia bernama Brenton Tarrant (28) dengan motif supremasi kulit putih.
Brenton Tarrant merupakan pria kulit putih yang anti-imigran dan anti-Muslim. Ia berpikir bahwa para imigran telah mengambil alih negara yang dihuni para kulit putih.
• 50 Orang Meninggal Dunia dalam Penembakan di Dua Masjid Selandia Baru, Berikut Daftar Korban Tewas
Sementara itu pemakaman pertama para korban penembakan di dua masjid di Kota Christchurch berlangsung pada Rabu (20/3/2019).
Para relawan ikut terlibat membantu proses pemakaman dan memberikan dukungan moral kepada keluarga korban.
Dalam tradisi Islam menyerukan agar jenazah sesegera mungkin dimakamkan, tetapi proses pemakaman korban tembakan tertunda karena proses identifikasi.

Pejabat kota Christchurch mengeluarkan panduan ketat kepada media massa menjelang proses pemakaman dan meminta agar keluarga korban dibiarkan sendirian.
"Jenazah akan dibawa ke lokasi, dibawa ke tenda pribadi yang telah dijadikan sebagai area keluarga," kata juru bicara dewan kota, seperti dikutip dari BBC.
"Setelah disalatkan dalam waktu yang pendek, keluarga dan kawan-kawannya akan membawa jenazah ke liang, tempat jenazah akan diletakkan," tambahnya.
(TribunWow.com/Ekarista)