Breaking News:

Pilpres 2019

Kritik Program Kartu yang akan Dikeluarkan Jokowi, Fadli Zon: Cara Pikir yang Kurang Cerdas

"Untuk apa pakai kartu-kartuan banyak lagi? Memang satu orang mau bawa satu lusin kartu?" ujar Fadli Zon

Editor: Ekarista Rahmawati Putri
Instagram @fadlizon
Fadli Zon 

TRIBUNWOW.COM - Fadli Zon, Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, mengkritik sejumlah program kartu Jokowi-Maruf Amin.

Menurut Fadli Zon, kurang cerdas apabila setiap program bantuan sosial diaplikasikan melalui kartu.

"Bahwa untuk apa pakai kartu-kartuan banyak lagi? Memang satu orang mau bawa satu lusin kartu?"ujar Fadli Zon seusai menerima sejumlah guru honorer di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/3/2019).

"Jadi saya kira cara berpikir memproduksi banyak kartu itu benar-benar cara berpikir yang kurang cerdas lah," sambungnya.

Ditunjukkan Foto Fadli Zon Semasa Muda, Fahri Hamzah Beberkan Kedekatan Keduanya

Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu, dengan menerbitkan kartu dalam setiap program bantuan, merupakan bentuk inkonsistensi dalam berpikiran maju.

Satu sisi, katanya,menggaungkan revolusi Industri 4.0, namun di sisi lain tidak menerapkan pola sederhana dalam mengaplikasikan bantuan sosial.

"Ada KIS, KIP, nanti kartu Indonesia bodoh, kartu Indonesia sabar, saya kira itu cara kuno," kritiknya.

"Menurut saya, ini satu hal yang kontradiktif. Di satu sisi mengajak maju dengan bicara revolusi 4.0, di sisi lain cara berpikirnya masih di zaman kuda, orang belum ada mobil gitu," paparnya.

Ia mengatakan, saat ini sudah saatnya berpikiran sederhana. Semua program merujuk pada satu data kependudukan yang ada pada KTP elektronik.

"Dengan satu kartu dan semua ada di situ, pajak ada di situ, hak-hak dia ada di situ. Kalau dia dapat subsidi ada di situ. jadi saya kira sudah saatnya, kita jangan berpikir pakai kartu-kartu lagi," paparnya.

Sebelumnya, cawapres Maruf Amin memaparkan sejumlah program unggulan yang diusung bersama Jokowi di Pemilu Presiden 2019, pada debat ketiga Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, (17/3/2019).

Program tersebut yakni Kartu Sembako, Kartu Pra Kerja, dan KIP Kuliah. 

Kubu Prabowo Nilai Tiga Kartu Sakti Jokowi Tak Jelas: Bisa Selesai dengan E-KTP

Sebelumnya, Moeldoko, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin menegaskan, kartu Pra Kerja hanya bersifat sementara, dan tidak dapat selamanya dipegang oleh penerima seumur hidup.

"Kalau penjelasan dari Pak Jokowi sambil menunggu ada pekerjaan, karena bagi yang lagi bimbang jadi penyanggah awal, bukan seterusnya," ujar Moeldoko di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/3/2019).

Menurutnya, pemegang kartu Pra Kerja akan diberikan pelatihan untuk meningkatkan keahliannya, agar dapat diterima di sebuah perusahaan, dan ketika sudah bekerja, maka kartunya dicabut.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Tags:
Presiden Joko Widodo (Jokowi)Fadli ZonBadan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved