Pilpres 2019
Suara Tawa Menggema saat Ma'ruf Amin Sebut Infrastruktur Langit, Sandiaga Beri Kode dengan Tangan
Sandiaga Uno memberikan kode memakai tangannya saat suara tawa menggema seusai Ma'ruf Aminmenuturkan pemerintah telah membangun infrastruktur langit.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno, memberikan kode memakai tangannya saat suara tawa menggema seusai cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin memberikan statemen.
Dikutip dari Kompas TV, awalnya Ma'ruf Amin menjelaskan tentang beragam pembangunan yang sudah dilakukan pemerintah pada debat yang mengangkat topik ketenagakerjaan.
Ma'ruf mengungkapkan bahwa pemerintah telah membangun infrastruktur langit, di debat pemilihan presiden (Pilpres) 2019 yang digelar di Hotel Sultan Jakarta malam ini, Minggu (17/3/2019).
"Pemerintah kita sekarang sudah bisa membangun Infrastruktur, baik infrasturktur darat, infrasturktur laut, infrasturktur udara dan infrasturktur langit," ujar Ma'ruf.
• Debat Cawapres 2019, Maruf Jamin Masa Depan Anak Miskin, Sandiaga Hapus UN dan Tawarkan Hal Lain
Seusai menyebut infrasturktur langit, terdengar tawa menggema dari barisan pendukung.
Namun, tak diketahui dari mana asal suara.
Sandiaga sontak memberikan isyarat dengan telapak tangannya, seolah meminta agar tawa mereda.

Ma'ruf pun menjelaskan maksud dari infrastruktur langit adalah Palapa Ring.
"Infrastruktur langit itu adalah melalui Palapa Ring," ujarnya.
Diketahui, pembangunan infrastruktur Palapa Ring digunakan untuk menyediakan layanan komunikasi berkecepatan tinggi.
Ia juga menyinggung infrastruktur digital yang berupa startup dan juga unicorn, juga decacorn.
"Maka kita harus siapkan tenaga kita ke depan agar bisa menghadapi tantangan," ujar Ma'ruf.
• Maruf Amin Sebut Istilah Dudi saat Debat Cawapres 2019, Ini Reaksi Megawati
Sementara Sandiaga Uno menuturkan dalam menghadapi isu ketenagakerjaan, menurutnya masyarakat yang menganggur tidak membutuhkan belas kasihan namun hal lain.
"Dengan pendidikan di rumah siap kerja, bukan hanya menumbuhkan ketrampilan tapi peluang karena seorang pengangguran tidak butuh belas kasihan, tetapi peluang," ujar Sandiaga.
Ia juga menuturkan pernah menjadi pengangguran di masa lalu.