Viral Medsos
Kronologi Lengkap 52 Warga di Ponorogo Ikuti Ajaran Bebas dari Kiamat, Jual Aset dan Pergi Diam-diam
"Mereka bilang Ramadhan besok ini akan ada huru-hara, perang. Jamaah diminta untuk membeli pedang ke pak kiai, harganya Rp 1 juta."
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Yang tidak beli pedang diminta menyiapkan senjata di rumah, dan seterusnya lah," kata Ipong.
Gara-gara mempercayai isu kiamat sudah dekat, warga Desa Watu Bonang pun nekat menjual rumah dan hewan ternaknya.
Bahkan, rumah dan tanah yang dijual terbilang murah, yakni sebesar Rp 20 juta.

Tak hanya itu, kandang dan ternak juga dijual Rp 8 juta.
Kepala Desa Watu Bonang, Bowo Susetyo mengatakan rata-rata yang membeli rumah dan aset warga yang terhasut adalah tetangganya sendiri, dikutip dari Surya.co.id.
"Rata-rata dijual 20 juta, untungnya yang beli tetangga atau saudaranya," katanya.
Bowo juga mengatakan ada 16 KK di dua dusun yakni Dusun Krajan dan Dusun Gulun yang pindah ke Malang untuk mengikuti pengajian.
"Yang ikut 16 KK, 14 KK di Dusun Krajan dan 2 KK di Dusun Gulun," katanya.
Disebutkannya pula, para warga yang memutuskan untuk pindah tersebut meninggalkan kampung secara diam-diam.
Mereka, kata Bowo, juga tidak mengurus administrasi surat pindah di kantor desa dan sekolah.
"Keberangkatan warga itu disembunyikan. Ada sesuatu yang disembunyikan," kata Bowo.
• Viral Video Aksi Wabup Purwakarta Panjat Tower Setinggi 40 Meter untuk Gagalkan Percobaan Bunuh Diri
Bahkan, Bowo mengatakan ada satu warga yang berencana akan pindah, saat ditanya mengaku tidak akan berangkat.
Namun, pada malam harinya mereka berangkat ke Malang secara sembunyi-sembunyi.
Bowo menambahkan, dari 52 warga desa yang pindah ke Malang, 10 di antaranya masih SD dan dua di antaranya masih berstatus pelajar SMP.
Polres Batu dan Ponorogo Cari Katimun