Pemilu 2019
Di Depan Arief Budiman, Fahri Hamzah Menghela Nafas setelah Jelaskan soal DPT dengan Nada Tinggi
Fahri Hamzah buka suara terkait polemik Daftar Pemilihan Tetap (DPT) yang kini ramai diperbincangkan.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, buka suara terkait polemik Daftar Pemilihan Tetap (DPT) yang kini ramai diperbincangkan.
Hal itu disampaikan Fahri Hamzah di depan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman saat keduanya menjadi narasumber dalam acara Mata Najwa yang tayang live di Trans7, Rabu (13/3/2019).
Diketahui, polemik DPT mencuat setelah sejumlah petinggi Badan Pertahanan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendatangi kantor KPU lantaran menemukan adanya dugaan data tidak wajar dalam DPT Pemilu 2019.
Fahri Hamzah menegaskan bahwa yang dikhawatirkan terkait hal itu adalah hanya untuk menambah jumlah kartu suara.
• Mantan Anggota KPU Terlihat Bertopang Dagu saat Viryan Aziz Tanggapi Kritikannya soal Laporan DPT
"Khawatirnya adalah sebenarnya angka-angka yang ganda-ganda ini hanya untuk menambah jumlah pencetakan kartu suara," papar Fahri Hamzah.
"Kan itu yang dicurigakan," sambungnya.
Pernyataan itu lantas ditanggapi pembawa acara Najwa Shihab dengan melontarkan pertanyaan kepada Arief Budiman.
"Apakah itu kecurigaan yang memang ada dasarnya untuk menambah pencetakan surat suara dan sebagainya?," tanya Najwa.
"Enggak, KPU memang ketika mau memproduksi surat suara, undang-undang sudah menentukan," Arief Budiman
"Harus sejumlah DPT plus 2 persen di setiap TPS, udah enggak boleh lebih dari itu."
"Andaikan ada surat suara yang tidak dipergunakan itu ada mekanismenya, harus dituangkan dalam berita acara dan tidak boleh digunakan oleh lain," papar Arief Budiman belum selesai.
• Fahri Hamzah Terharu Dengar Kesulitan Prabowo-Sandiaga Cari Dana untuk Pemilu: Luar Biasa
Pada kesempatan itu, tampak Fahri Hamzah menyela pemaparan Arief Budiman dengan nada tinggi.
Fahri Hamzah terlihat ingin menjelaskan apa yang ia maksud sambil menunjuk-nunjuk meja di depannya.
"Yang dipersoalkan pak itu kan DPT-nya," kata Fahri Hamzah.
"192 juta ini di dalamnya ada belasan juta yang diduga tidak harus ada di 192 itu."