Pilpres 2019
Bahas Golput, Sudjiwo Tedjo: Bagaimana kalau yang Terpilih Hanya yang Tak Lebih Buruk Menurut Media?
Pekerja Seni Sudjiwo Tedjo mempertanyakan soal imbuan agar tidak golput dalam Pemilu 2019.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Smile is a simple way of enjoying life," tulis warganet itu.
Adapula akun @SuanggiSiang yang mengajak Sudjiwo Tedjo untuk berprasangka baik dan tidak golput.
"Prasangka baik saja Mbah. Romo mengajak masy ikut bertanggung jawab thd hak pilihnya di Pemilu ini.
Kampanye memang soal memenangkan persepsi masy. Mediumnya bisa apa saja termasuk ceramah keagamaan bukan hanya media.
Apa yg akan terjadi bila Golput lebih dari 50 persen pemilih?" tulisnya.
Namun, ada pula akun @SSkicau yang menyebutkan, "media kejam."
Kicauan itu lantas dibalas Sudjiwo Tedjo.
"Belum tentu media kejam. Siapa tahu tidak. Jangan main mutlak-mutlakan. Teliti dulu.
Dalam hal selain iman, kita harus selalu penuh keragu-raguan. Setiap pikiran out of the box hampir selalu dipantik oleh keragu-raguan," kicaunya.
Sementara itu, imbauan terkait tidak golput memang kerap disampaikan sejumlah pihak.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (14/2/2019), Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Mochammad Afifuddin menyampaikan imbauannya pada masyarakat agar tidak golput.
Menurutnya, pemilih perlu menggunakan hak suara mereka dengan baik, agar pemilu tak jatuh ke orang yang tidak baik.
• Reaksi TKN saat Ditanya BPN soal Adanya Tokoh ASN di Video Klip Goyang Jempol Jokowi Gaspol
"Dengan proses yang sudah sangat terbuka ini, kalau orang-orang baik tidak menggunakan hak pilih, jangan sampai kemudian pemilu jatuh ke orang-orang yang tidak baik," kata Afif usai acara 'Penyelenggaraan Pemilu/Pilpres 2019 yang Jujur, Adil, dan Profesional' di kantor MUI, Jakarta Pusat, Rabu (13/2/2019).
"Kalau pemilihnya semakin banyak maka legitimasinya semakin baik. Tinggal kita memasukan proses pemilunya itu berjalan dengan baik," sambungnya.
(TribunWow.com/Nanda)