Breaking News:

Terkini Daerah

6 Fakta Ayah Bayar Orang Buat Bunuh Anak Berkebutuhan Khusus yang Diadopsi sejak Kecil

Ayah berinisial ZL (54) tega menghilangkan nyawa anak angkatnya, M Amin (26) yang berkebutuhan khusus, dengan membayar seorang pembunuh.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
SERAMBINEWS.COM/SAIFUL BAHRI
Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe, AKP Indra T Herlambang memerlihatkan kedua tersangka yang diduga terlibat dalam pembunuhan seorang pria berkebutuhan khusus asal Bireuen. 

TRIBUNWOW.COM - Seorang ayah berinisial ZL (54) tega menghilangkan nyawa anak angkatnya, M Amin (26) yang berkebutuhan khusus, dengan membayar pembunuh, Selasa (6/3/2019).

Jasad malang korban pun ditemukan di pinggir jalan Desa Lagang pada Sabtu (9/3/2019) siang.

Berikut TribunWow.com rangkum sejumlah fakta dari kronologi hingga rencana pelaku, Rabu (13/3/2019):

1. Anak Adopsi sejak Kecil

Dikutip dari Serambinnews.com, Rabu (13/3/2019), Kapolres Lhokseumawe AKBP Ari Lasta Irawan, melalui Kasat Reskrim AKP Indra T Herlambang SH SIk membeberkan penjelasan berdasarkan pengakuan pelaku.

Korban diketahui merupakan anak angkat pelaku yang telah diadopsi dan tinggal sejak kecil.

Pelaku mengatakan, korban merupakan anak berkebutuhan khusus (ABK).

Sehingga sehari-hari korban bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB).

Perlu Biayai Pengobatan Istri Keduanya, Seorang Pria di Tegal Nekat Bunuh Ojol dan Bawa Lari Motor

Disebutkan pelaku, korban akhir-akhir ini sering mengamuk.

ZL pun sempat berpikir dan berencana memasukkan korban ke sebuah panti asuhan di Sumatera Utara.

Namun niat itu ia urungkan saat bertemu SR (pembunuh bayaran).

2. Bayar Orang untuk Bunuh Anaknya

Pelaku mengubah rencananya seusai bertemu SR.

Ia pun merencanakan pembunuhan dan menyuruh SR.

ZL menjanjikan uang sebesar Rp 1.050.000 sebagai eksekutor nyawa anaknya.

Viral Video Aksi Wabup Purwakarta Panjat Tower Setinggi 40 Meter untuk Gagalkan Percobaan Bunuh Diri

3. Pelaku Beri Korban Racun Tikus

Dengan mengendarai motor ZL, SR pada Selasa (6/3/2019) sekitar pukul 19.00 WIB mengajak korban jalan-jalan dengan sepeda motor.

Di tengah jalan SR membeli racun tikus yang kemudian ia campurkan dengan minuman, lalu diberikan pada korban.

Setelah meminum minuman bercaun tersebut, korban masih diajak jalan-jalan oleh pelaku.

Namun, sesampainya di tempat pembuangan sampah di Gampong Lhok Merbo, korban muntah-muntah dan kemudian didorong oleh pelaku.

SR lantas meninggalkan korban dan kembali menemui ZL di Bireuen untuk mengembalikan motor.

Kepada SR, ZL memberikan uang yang dijanjikannya.

SR pun kembali pulang ke Sumatra Utara.

Warga Sawang, Aceh Utara, berdesakan di lokasi pembuangan sampah tempat ditemukannya sesosok mayat pada Sabtu (9/3/2019) siang.
Warga Sawang, Aceh Utara, berdesakan di lokasi pembuangan sampah tempat ditemukannya sesosok mayat pada Sabtu (9/3/2019) siang. (Serambinews.com)

4. Jasad Korban Ditemukan

Penemuan korban pertama kali oleh warga Lhok Merbo, Kecamatan Sawang, Aceh Utara dalam tumpukan sampah di pinggir jalan Desa Lagang pada Sabtu (9/3/2019) siang.

Mayat itu pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung.

Pemulung tersebut sedang mengumpulkan botol bekas di lokasi pembuangan sampah di Gampong Lhok Merbo.

Setelah melihat mayat sesosok laki-laki dalam kondisi telungkup, pemulung itu pun melaporkan ke warga sekitar.

Kronologi Wakil Bupati Purwakarta Panjat Tower 40 Meter untuk Gagalkan Warga yang Bakal Bunuh Diri

Tak lama kemudian warga berduyun-duyun datang ke lokasi.

Akan tetapi identitas jenazah waktu itu belum diketahui.

Tak lama kemudian, tim Inafis Polres Lhokseumawe bersama Polsek Sawang tiba di lokasi untuk memasang police line guna memulai proses penyelidikan.

Lalu mayat tersebut dibawa petugas untuk divisum.

5. Penemuan Polisi

Kapolres Lhokseumawe AKBP Ari Lasta Irawan, melalui Kasat Reskrim AKP Indra T Herlambang SH SIk menjelaskan, saat mendapatkan laporan adanya mayat di Desa Lagang, dia bersama timnya langsung turun ke lokasi.

Setelah dilakukan olah TKP, jenazah korban dibawa visum ke Rumah Sakit Umum Cut Mutia.

Kondisi korban saat ditemukan, kulit mulai terkelupas, sehingga diprediksi kalau korban telah meninggal beberapa hari sebelumnya.

“Tidak lama kemudian berhasil mengetahui identitas korban, sehingga sore itu juga kita jemput ayah angkatnya di Bireuen, untuk dimintai keterangan di Mapolres Lhokseumawe,” papar AKP Indra.

Gagal Bunuh Diri dengan Minum Air Aki hingga Lompat ke Jurang, Kornelis Nekat Gorok Leher dan Tewas

 

Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe AKP Indra T Herlambang memerlihatkan kedua tersangka yang diduga terlibat dalam pembunuhan seorang pria berkebutuhan khusus asal Bireuen.
Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe AKP Indra T Herlambang memerlihatkan kedua tersangka yang diduga terlibat dalam pembunuhan seorang pria berkebutuhan khusus asal Bireuen. (SERAMBINEWS.COM/SAIFUL BAHRI)

6. Gelagat sang Ayah

Polisi yang terdiri dari tim gabungan Polda Aceh, Polres Lhokseumawe dan Polres Pematang Siantar, Sumatera Utara, pun melakukan penyelidikan, dikutip dari Kompas.com.

Penyelidikan dilakukan kepada keluarga korban, yakni ZL yang merupakan ayah angkat korban.

Saat bertanya sejumlah hal, polisi menemukan keanehan dan memutuskan menginterogasi ZL.

ZL pun akhirnya mengakui perbuatan kejinya.

Ia mengaku telah menyuruh orang lain untuk membunuh anak angkatnya tersebut.

“Setelah dimintai keterangan, polisi menemukan keanehan dan lalu menginterogasi ZL. Terungkaplah bahwa ZL menyuruh orang lain atau temannya membunuh anak angkatnya yang diadopsi sejak kecil itu,” sebut Direskrimum Polda Aceh Kombes Pol Agus Sarjito, melalui Kasubdit III Jatanras Polda Aceh Kompol Suwalto.

VIDEO: Tak Terima Istrinya Dilecehkan di Hadapannya, Pria di Kalbar Tebas Tangan Saudara Ipar

Berdasar pengakuan ZL, ia menyuruh rekannya berinisial SR (35) warga Pematang Siantar, Sumatera Utara.

Polisi pun memburu pelaku dan meminta bantuan Polda Aceh untuk menangkap pelaku SR di Medan, Sumatera Utara.

Setelah itu, SR dan ZL pun dibawa ke Polres Lhokseumawe untuk penyidikan lanjutan.

“Nanti penyidikan dan pendalaman dilakukan oleh Polres Lhokseumawe. Polda Aceh prinsipnya hanya membantu saja,” ujar Kompol Suwalto.

Lihat Video Lainnya:

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)

Tags:
Kasus PembunuhanDisabilitasKasus Pembunuhan Sadis
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved