Liga Indonesia
Marko Simic Sepakat Berdamai dengan Korban, Persija Harap Strikernya Bisa Segera Pulang ke Indonesia
CEO Persija Jakarta, Ferry Paulus mengatakan kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami Marko Simic akan berakhir.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - CEO Persija Jakarta, Ferry Paulus mengatakan kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami Marko Simic kemungkinan besar akan berakhir.
Ferry Paulus menjelaskan, semua pihak baik pelapor, Marko Simic maupun maskapai Garuda Indonesia telah bersepakat untuk damai.
Dilansir oleh Tribun Jakarta, Senin (11/3/2019), menurut Ferry Paulus, adanya kesepakatan damai itu membuka peluang bagi Marko Simic untuk segera pulang ke Indonesia sebelum 9 April 2019.
Diketahui, Marko Simic masih tertahan di Australia lantaran masih menunggu sidang kasus tersebut yang rencananya digelar pada 9 April 2019.
• Tak Mau Dibandingkan dengan Simic, Striker Baru Persija: Saya Datang Bukan untuk Ambil Posisinya
"Dari pihak Garuda Indonesia sudah ada kompromi damai dan seharusnya bisa dijadikan alat kembali persiapan untuk damai kembali. Saya pikir harusnya sebelum 9 April 2019 sudah selesai kasusnya," kata Ferry Paulus kepada Tribun Jakarta, Sabtu (9/3/2019).
"Perkembangan kasusnya positif lah ya. Persis positifnya seperti apa memang minggu ini sudah ada keputusan dari sisi SOP Garuda Indonesia," kata Ferry Paulus.

• Setelah Tampil Cemerlang Lawan Borneo FC, Gelandang Persija Jakarta akan Tinggalkan Macan Kemayoran
Sementara itu dikutip dari BolaSport.com, Jumat (1/3/2019), kuasa hukum Marko Simic, Gusti Randa menyebut bahwa status kliennya hanyalah tahanan luar selama berad di Australia.
Pemain asal Kroasia itu tidak ditahan melainkan hanya paspornya saja yang disita oleh pihak pengadilan Australia.
"Dia tidak ditahan, tetapi paspornya yang ditahan. Artinya, dia tahanan luar," kata Gusti Randa, kepada para wartawan, termasuk BolaSport.com
Dengan keberadaan Marko Simic di Australia, ia tidak dapat membela Persija Jakarta di ajang Piala AFC 2019 maupun Piala Presiden 2019.
• Bek Asal Brasil Anderson Salles Beberkan Alasan Pilih ke Bhayangkara FC daripada Persija Jakarta
Gusti Randa sebelumnya sudah membeberkan kronologi awal kejadian kasus dugaan pelecehan seksual yang menimpa striker andalan Persija Jakarta tersebut.
Awalnya, rombongan Persija Jakarta termasuk Marko Simic berangkat dari Bali menuju Australia untuk melakoni laga melawan klub asal Kangguru, Newcastle Jets pada babak penyisihan Liga Champions Asia 2019.
Rombongan Persija Jakarta itu menuju Australia dengan menggunakan pesawa Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-0741.
Gusti Randa menerangkan, Marko Simic memang duduk berdekatan dengan perempuan yang diduga dilecehkannya.
• Jelang Piala Presiden 2019, Ivan Kolev Ungkap Kendala yang Dihadapi Persija Jakarta
"Simic duduk di kursi 37 perempuan itu ada di 39," kata Gusti Randa.
Namun, yang membuat janggal, ternyata tiga baris tempat duduk itu sudah dipesan oleh pihak Persija Jakarta.
Pria yang baru saja menjabat sebagai Komisaris PT Liga Indonesia Baru itu menuturkan, Marko Simic dan sang perempuan sudah kenal terlebih dahulu.
"Simic dengan perempuan ini sudah saling kenal. Artinya, kenal di atas pesawat. Bukan ujug-ujug tidak kenal," ucap Gusti Randa.

• Sempat Dikabarkan ke PSM Makassar, Mantan Striker Persija Jakarta Resmi Gabung ke PS Tira Persikabo
Gusti Randa juga menjelaskan bentuk dugaan pelecehan yang dilakukan Marko Simic.
"Ada sedikit pegangan tangan, lalu merasa tidak suka. Lalu dipegang lagi pahanya, lalu tak suka. Nah perempuan itu melaporkan kepada pramugara," ucapnya.
Lantaran merasa tidak nyaman, perempuan itu lantas pindah ke kursi lain.
Tak membuat si perempuan puas, ia lantas mengadukan masalah tersebut pada pramugara pesawat.
• 3 Pilar Andalannya Dipanggil Timnas Indonesia, Persija Jakarta Akui Berat hingga akan Pinjam Pemain
Dari tiga tingkatan peringatan di pesawat, Marko Simic lantas dikenai peringatan pertama.
Bahkan, manajer Persija Jakarta, Ardhi Tjahojo sempat turun tangan untuk memberi pemahaman kepada Marko Simic.
Menurut keterangan Gusti Randa, dengan bantuan pramugara pesawat, sempat terjadi mediasi sehingga kasus tersebut awalnya dianggap selesai.
"Simic hanya dikenakan warning pertama, terjadi saling maaf, dan Simic kembali ke kursinya," ujar Gusti Randa.
• Tak Seramai Pesta Persija Jakarta, Ini Alasan Konvoi Timnas Indonesia Tak Dilaksanakan Akhir Pekan
Namun, yang membuat pengacara sekaligus Komite Eksekutif (Exco) PSSI itu bertanya-tanya, sebelum mendarat di Australia, tiba-tiba Marko Simic mendapat peringatan terakhir atau Final Warning Card yang akan diserahkan pada petugas bandara.
Sehingga menurut Gusti Randa terdapat kesalahpahaman pada kasus tersebut.
"Karena itulah form yang berwarna kuning itu menjadi kesatuan dengan manifest pesawat sehingga ketika di terminal polisi langsung naik ke pesawat," ucapnya.
(TribunWow.com/Mariah Gipty)