Pilpres 2019
Hasil Survei Elektabilitas Capres Terbaru: Prabowo-Sandiaga Pepet Jokowi-Ma'ruf, Lihat Selisihnya
Isu-isu ekonomi yang diangkat paslon 02 membawa tren positif bagi responden, sehingga meningkatkan tingkat kesukaan di mata publik.
Penulis: Laila N
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) telah merilis hasil penelitian terbaru mereka terkait elektabilitas kandidat di Pilpres 2019.
Dalam hasil survei tersebut, pasangan 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memepet Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
Dikutip TribunWow.com, pasangan Jokowi-Ma'ruf tampak memperoleh angka 49 persen.
Sedangkan Prabowo-Sandiaga 41 persen.
Selisih angka 01 dan 02 terpaut sedikit, yakni hanya 8 persen saja.
Sementara 10 persen responden sisanya belum memberikan jawaban atau menentukan pilihan.
Menurut Direktur SPIN, Igor Dirgantara, petahana seperti ketinggalan momen, sehingga elektabilitasnya turun.
"Dalam periode masa kampanye bulan November 2018 sampai Januari 2019, petahana seperti kehilangan momentum yang membuat kompetitornya bisa menipiskan ketertinggalan,"ujar Igor dikutip dari Tribunnews.com saat berada di Bakoel Koffee, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (7/3/2019).
• Jelang Debat Pilpres ke-3, TKN Jokowi-Maruf Amin Sebut akan ada Kejutan
Sementara itu, survei ini dilakukan pada 27 2018 Desember hingga 8 Januari 2019.
Adapun responden yang dilibatkan adalah 1.213 orang.
Metode survei menggunakan multistage random sampling, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sedangkan margin of error survei kurang lebih 3 persen.
Dalam pertanyaan tertutup, para responden mengaku mengkhawatirkan lapangan kerja dan pengangguran (68 persen), harga kebutuhan pokok yang naik (64 persen) dan korupsi (52 persen).
Tiga hal itu menurut Igor mempengaruhi jarak elektabilitas dua paslon yang semakin mengecil.
Tak hanya itu, terkait ekonomi, responden sebanyak 73 persen mengatakan karena harga sembako yang naik.
Kemudian pengangguran 44 persen.
Dari survei, hanya 4 persen responden saja yang menilai harga kebutuhan pokok turun.
Jumlah itu terpaut jauh lantaran 59 persen mengaku harga bahan pokok naik, dan 37 persen sisanya mengaku harganya sama saja (tidak naik).
Isu-isu ekonomi yang diangkat paslon 02 membawa tren positif bagi responden, sehingga meningkatkan tingkat kesukaan di mata publik.
Igor menilai, persaingan dua paslon akan semakin ketat, jelang pemungutan suara 17 April 2019 nanti.
• Sindiran Prabowo Subianto: Tiap 5 Tahun Mau Pemilu Janji-janji Melulu, kalau Sudah Berkuasa Lupa
Hampir Sama dengan Indomatrik

Sebelumnya, dalam survei Indomatrik, pasangan Prabowo-Sandiaga juga memepet Jokowi-Ma'ruf.
Survei terbaru yang dirilis Lembaga Survei Indomatrik, Jumat (15/2/2019), menunjukkan selisih angka keduanya terpaut tipis.
Dikutip dari Warta Kota, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin unggul dengan perolehan angka 47,97 persen.
Sedangkan pasangan Prabowo-Sandi, memepet dengan angka 44,04 persen.
Selisih angka 3,93 persen ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor.
Dari survei yang dilakukan pada 21-26 Januari 2019 itu, ada beberapa suara pemilih yang beralih ke pasangan 02.
Direktur Riset Lembaga Survei Indomatrik, Syahruddin YS mengatakan, responden survei teridiri dari 1.800 orang.
Survei dilakukan di 34 provinsi di Indonesia, dengan rentang pemilih mulai dari 17 tahun.
Margin of error survei kurang lebih 2,8 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Dalam kategori emak-emak, Prabowo-Sandi mengungguli Jokowi-Ma'ruf.
Prabowo-Sandi berhasil meraih angka 22,64 persen.
Sementara Jokowi-Ma'ruf 22,03 persen.

Emak-emak lebih banyak memilih 02 karena menyukai sosok sang cawapres, Sandiaga Uno.
Para memilih beralasan Sandiaga Uno dinilai bisa menurunkan harga bahan pokok, biaya kesehatan, pendidikan, dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Tak hanya di suara pemilih emak-emak, pasangan Prabowo-Sandi juga unggul di suara milenial.
Dari suara pemilih umur 17-22 tahun, 23-28 tahun, dan 29-34 tahun, Prabowo-Sandi berhasil meraih angka 21,80 persen.
Sedangkan Ma'ruf Amin hanya mendapat 19.82 persen suara milenial.
Selisih keduanya terpaut 1,9 persen.
Menurut para pemilih milenial dari survei, Prabowo-Sandi dinilai lebih pro rakyat dan kawula muda.
Hal itu menurut mereka terlihat dari visi misi pasangan 02 yang disebut bisa membuat Indonesia semakin maju dan terciptanya lapangan kerja baru bagi generasi muda.
Dalam Pilpres 2019 mendatang, suara milenial memberikan andil sekitar 38,00 persen.
Jumlah yang cukup besar dan potensial untuk diraih guna menduduki istana.
BPN Optimis Maret Prabowo-Sandi Salip Jokowi-Ma'ruf

Optimisme jelang pemungutan suara disampaikan oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi
Berkaca dari hasil survei Median yang telah dirilis lebih awal dari Indomatrik, BPN Prabowo-Sandi optimis 02 akan menggungguli elektabilitas 01 Maret 2019 mendatang.
"Jadi dari angka-angka ini, kami optimis, Februari, Prabowo-Sandi akan menyalip dan memotong angka (elektabilitas) petahana. Dalam proyeksi BPN Prabowo-Sandi, Maret, Insya Allah sudah leading," ujar Jubir BPN Miftah Sabri saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/1/2019).
Menurut Miftah, angka petahana yang tidak sampai 50 persen menandakan kekahalan.
"Para petahana yang perolehan surveinya di bawah 50 persen rumus umumnya akan kalah dalam pemilu," ujar Miftah.
"Coba bandingkan dengan incumbent Pak SBY atau incumbent gubernur atau walikota berprestasi di Indonesia, yang berhasil terpilih kembali adalah yang 3 bulan sebelum pemilihan approval ratingnya di atas 70 persen dan tingkat dipilihnya di atas 60 persen," sambungnya.
Dikutip dari Kabar Pemilu tvOne, Selasa (22/1/2019), hasil survei Median menunjukkan Jokowi-Ma'ruf Amin mendapat 47,9 persen suara.
Sedangkan Prabowo-Sandiaga memperoleh 38,7 persen suara.
Dari keseluruhan responden, ada 13,4 persen yang belum menentukan pilihannya di Pilpres 2019.
Dari survei itu, elektabilitas keduanya hanya terpaut 9,2 persen saja.
Survei tersebut dilakukan pada 6-15 Januari 2019.
Survei ini dilakukan pada 1.500 responden dengan margin of error sebesar 2,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling.
• Tanggapi Kasus Robertus Robert, Fahri Hamzah: Apa Pak Jokowi Tidak Boleh Dipersalahkan?
PDIP Klaim Elektabilitas Jokowi Meningkat
Dikutip dari Kompas.com, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengklaim elektabilitas Jokowi makin meningkat.
Hasto menilai keunggulan Jokowi dipengaruhi oleh debat capres 17 Januari 2019.
"Kami lihat setelah debat, rakyat memberikan apresiasi karena mampu membedakan, mana yang retorika, mana yang mengakar di dalam kebijakan konkret," kata Hasto di sela acara Safari Kebangsaan IX PDI Perjuangan di Lampung, Jumat (1/3/2019), dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com.

Menurut Hasto, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf saat ini sudah melebihi angka yang dikeluarkan survei Cyrus.
Di mana dalam survei Cyrus, pasangan nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin unggul dengan angka 55,2 persen.
Sedangkan pasangan nomor urut 02 Prabowo-Subianto terpaut 19,2 persen, yakni sebesar 36 persen saja.
Kemudian sisanya masih belum menentukan pilihannya.
Survei tersebut dilakukan pada 18-23 Januari 2019.
Adapun survei tersebut dilakukan pada 1.230 orang yang berasal dari 123 desa di 34 provinsi di Indonesia.
Tingkat kepercayaan survei ini sebesar 95 persen.
Sedangkan margin of error-nya kurang lebih 3 persen.
Metode survei yang digunakan adalah multistage random sampling.
Hal tersebut menurutnya saat debat kedua, performa Jokowi lebih unggul dari Prabowo.
(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)