Breaking News:

Pemilu 2019

Pernah Jadi Pengusaha dan Bangkrut, Tukang Sol Sepatu Ini Beranikan Diri untuk Nyaleg

Dwi Handoko tukang sol sepatu di Gunung Kidul, Yogyakarta memutuskan untuk mengikuti konstestasi pemilihan legislatif (pileg) 2019 demi rakyat kecil.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
Capture Youtube KompasTV
Dwi Handoko tukang sol sepatu di Gunung Kidul, Jogjakarta memutuskan untuk mengikuti konstestasi pemilihan legislatif (pileg) 2019. 

TRIBUNWOW.COM - Dwi Handoko tukang sol sepatu di Gunung Kidul, Yogyakarta memutuskan untuk mengikuti konstestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.

Dwi Handoko menjadi caleg DPRD Kabupaten Gunung Kidul dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang bertarung di Dapil 1.

Diunggah akun Twitter Resmi DPP PAN, @Official_PAN, Dwi diketahui berprofesi sebagai tugang sol sepatu selama 13 tahun, Rabu (6/3/2019).

Cerita Nur Wahid, Pedagang Cakwe di Bekasi yang Maju Jadi Caleg

Namun, hal tersebut tak mengurungkan niatnya untuk maju menjadi caleg demi membela hak rakyat.

Dalam kicauan PAN, disertakan pula video dari Sapa Indonesia KompasTV yang berisi pemberitaan soal Dwi Handoko.

Dijelaskan, sehari-hari Dwi bekerja di Pasar Argosari Gunung Kidul, Yogyakarta.

Sebelum bekerja sebagai tukang sol sepatu, Dwi sebelumnya merupakan seorang pengusaha jasa transportasi, namun usahanya bangkrut.

Ia lantas menjadi tukang sol sepatu pada 2006.

Sementara itu, Dwi terjun ke dunia politik sudah sejak lama.

Hasil Survei Elektabilitas Capres Terbaru, Lihat Jarak Angka Jokowi-Maruf Vs Prabowo-Sandiaga

Ia telah terdaftar sebagai anggota dan pengurus partai sejak tahun 1999.

Menyadari hak dan tanggung jawabnya sebagai warga negara, maka pada pemilu 2019 ini, Dwi mendaftarkan diri menjadi calon legislatif.

"Motifasi saya menjadi caleg ya itu, terus terang ya seperti yang saya katakan ya memperjuangkan orang kecil, masyarakat yang seharusnya perlu diperjuangkan, ya itu saya perjuangkan. Kemudian seperti tadi, untuk persyaratan dan sebagainya, kami bisa, ya saya bisa menjadi caleg," ungkap Dwi.

Dwi sadar, perlu biaya untuk memperkenalkan dan memaparkan program-programnya kepada masyarakat.

Ia tidak memiliki baliho maupun spanduk.

Hanya ada beberapa lembar stiker yang menampilkan wajahnya yang ia tempel di sekitar lokasinya bekerja.

Halaman
12
Tags:
Pemilu 2019Partai Amanat Nasional (PAN)Calon Legislatif (Caleg)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved