Terkini Daerah
Penyebab Kematian Siswa SUPM di Belakang Asrama Masih Misteri, Kementerian Kelautan Ambil Tindakan
Sjarief Widjaja mengatakan, jika tewasnya Rayhan karena tindak kekerasan, tak segan-segan pihaknya akan memberikan hukuman tegas kepada Sekolah.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
Pihak asrama kemudian segera mencari di sekitar kampus, namun Rayhan tak ditemukan.
Pencarian dilanjutkan esok harinya, Rabu (27/2/2019).
Petugas asrama, guru, dan pegawai SUPM Negeri Ladong berupaya mencari yang bersangkutan, tetapi masih tidak ditemukan.
Pihak sekolah pun berupaya menghubungi keluarga untuk mengonfirmasi keberadaannya, namun ternyata Rayhan tidak pulang ke rumahnya.
• Dibunuh dan Mayatnya Dibuang ke Jurang, Terungkap Bidan Betti Tak Pernah Patok Tarif Semasa Hidup
Kronologi Penemuan Jasad
Dikutip TribunWow.com dari Serambinews.com, Sabtu (2/3/2019), jasad Rayhan kemudian ditemukan oleh seorang pengembala domba, Abdul Munir (53), pada Jumat (1/3/2019) sekitar pukul 11.45 WIB
Abdul Munir merupakan warga Gampong Ruyung, Kecamatan Mesjid Raya Aceh Besar.
Saat itu, Abdul sedang menggembala ternaknya di kawasan perbukitan Kompleks SUPM Ladong.
Perhatiannya kemudian tertuju pada sosok tubuh yang terletak di atas bukit sekitar 300 meter dari belakang pekarangan asrama sekolah tersebut.
Abdul pun mendekati sosok tersebut dan menyadari ternyata yang ditemukannya merupakan tubuh yang sudah tak bernyawa.
Abdul mengatakan, ia kaget melihat kondisi wajah mayat yang mengalami luka parah.

Mayat itu pun saat itusulit dikenalinya.
Pada kondisi wajah, korban mengalami luka parah.
Selain itu pada belakang kepala juga terdapat luka memar.
Kondisi jenazah korban memperlihatkan tanda-tanda penganiayaan berat.