Terkini Daerah
Curhatan Viral Istri Polisi yang Suaminya Bunuh Diri di Kantor: Jenazahmu sebagai Kejutan Untukku
Hilda Delvia F Pakpahan, istri dari anggota polisi Bripka Kristian Poltak Bosta Sitorus, yang tewas tembak kepalanya sendiri mengunggah curhatnya.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Hilda Delvia F Pakpahan, istri dari anggota polisi Bripka Kristian Poltak Bosta Sitorus, yang tewas tembak kepalanya sendiri mengunggah curhatnya ke akun Facebooknya Hilda Delvia F Pakpahan, Selasa (5/3/2019).
Sebelumnya, Bripka Kristian ditemukan tak bernyawa pada Rabu (13/2/2019) setelah menembak kepalanya sendiri menggunakan senjata api (senpi), Rabu (13/2/2019).
Dikutip TribunWow.com dari akun Hilda Delvia F Pakpahan, ternyata sehari setelah suaminya meninggal merupakan ulang tahun Hilda.
Hilda Delvia menuliskan kisah perjalanannya dengan sang suami sebelum kepergian Bripka Kristian selamanya.
Berikut unggahan Hilda pada Senin (4/3/2019).
"-Kepergianmu untuk selamanya, jadi kado ulangtahunku-
Rabu pagi, 13 Februari 2019, saat sarapan kamu blg,
“nanti sekalian ajalah mamih potong kue ulang tahun hari sabtu ya mih” sambil tersenyum.
Setelah bersiap2, seperti biasa kami mengantarkanmu berangkat kerja pagi hari.. Tak lupa kamu mencium si boru dan cornel (panggilan sayangmu pada mereka berdua).. Aku jg menitipkan sim lama ku yg mau kamu urus perpanjangannya...
“da..da.. daddy, hati2 di jalan” kata si boru sambil melambaikan tangannya padamu..
• Kasus Pria Bunuh Diri di Transmart Lampung, Saksi Akui Lihat Orang Lain di Atap Selain Korban
Sekitar jam 10 aku liat hp ada 1 miss call dan 2 pesan wa dr kamu yg blg foto simku tak bisa di print dan harus foto ulang.. tak lama kamu pulang ke rumah dan menyuruhku siap2 utk foto perpanjangan sim.. setelah bersiap2, kitapun pergi menuju sim corner bcs mall pakai motor.. ternyata, komputer mereka lg rusak jadinya kita putuskan mencoba ke mall publik batam center dan tetap memakai motor..
Selama perjalanan aku peluk kamu dan dalam hati berujar uda lama ngga naik motor berdua sejauh ini kayak jaman pacaran dulu.. Jadi ingat, waktu aku pernah tak sengaja menabrakkan motor kesayanganmu saat ku pakai pergi.
Aku pikir kamu akan marah, ternyata yg kamu tanyakan,
“Mamih ga papa kan? Emang gimana ceritanya tadi?” Sambil memastikan tak ada luka atau apa padaku.
Sampailah kita di mall publik, kita ambil no antri dan menunggu sambil bercerita2.. sambil aku mengisi formulir dan foto, kamu yg pergi ke bank lantai 2 utk membayar biaya perpanjangannya.
Akhirnya, sim ku pun selesai di print dan kita sempat tertawa bareng melihat foto ku di sim itu.

"Bagai di sambar petir dan serasa mimpi, sekitar satu jam kemudian pukul 2 siang, 4 orang polisi membawa kabar kepergianmu di kantor. Aku berteriak sekencang mungkin tak percaya."
"Sampai pada akhirnya aku dipertemukan di rumah sakit denganmu yg sudah terbujur kaku dan bersimbah darah dgn baju yg sama saat kau antar aku tadi mengurus sim, akupun belum sempat mengganti baju yg kupakai pergi tadi."
"Saat itu, aku baru percaya kamu telah pergi meninggalkanku untuk selamanya tapi aku belum bisa menerima kenyataan ini bahkan tidak menerima yang mereka beritakan tentang caramu pergi karena polisipun belum memberitahuku sampai sekarang apa yg sebenarnya terjadi. Biar Tuhan lah yang mengetahui dan menunjukkan kasih dan kuasaNya pada kami yg kamu tinggalkan."
• Suami Minta Dibuatkan Jamu, Istri Justru Bubuhkan Racun, Motif Pembunuhan Akhirnya Terungkap

"Mana janjimu bulan Juli ini menyekolahkan si boru tk yos sudarso?
Mana janjimu menjadikan si boru dokter dan cornel kabareskrim?
Manaaa pihhhh....
Semua cuma tinggal janji,
Ya, kamu uda pergi selamanya meninggalkan kami bertiga tepat di ulang tahunku yg ke 30
Terimakasih untuk cinta dan hidup bersama selama sepuluh tahun lebih ini. Aku bangga menjadi bagian dari hidupmu. Melewati masa suka, duka, sehat, sakit dan hingga maut lah yang memisahkan kita.
Selamat jalan, suamiku tersayang.
Kamu anak yg penurut pada orangtua, suami yg sayang padaku, dan ayah yg sangat mencintai anak2nya.
Istirahatlah dalam damai. Jadilah pendoa bagi kami.
Sampai bertemu lagi di surga nanti.
I love you, my forever valentine Kristian Poltak Bosta Sitorus."
Kronologi Bripka Poltak Tembak Kepalanya Sendiri
Diketahui, Bripka Poltak ditemukan dalam keadaan tak bernyawa pada Rabu (13/2/2019) setelah menembak kepalanya sendiri menggunakan senjata api (senpi).
Ia adalah anggota Penyidik Polsek Batu Ampar, Polresta Barelang, Batam.
Dikutip TribunWow.com dari TribunBatam.id, kabar tewasnya anggota polisi tersebut dibenarkan Kabid Humas Polda Kepulauan Riau (Kepri), Kombes Pol S. Erlangga.
Namun, senjata api yang digunakan bukanlah milik Bripka Poltak sendiri.
Erlangga mengatakan Bripka Poltak mengakhiri hidupnya dengan menembakkan peluru ke kepala menggunakan pistol milik rekannya, Brigadir Asep Sufriana.
"Bersangkutan menembakkan dirinya dengan senjata api milik rekannya. Tentunya, kita tak ingin peristiwa ini terulang kembali," ujar Erlangga yang turut didampingi Irwasda Polda Kepri, Kombes Pol Purwolelono.
Menurut informasi yang diperoleh di TribunBatam, diduga Bripka Poltak menggunakan senjata api (senpi) jenis Revolver untuk menembak kepalanya sendiri, Rabu (13/2/2019) sekitar jam 13.10 WIB.
• Suami Minta Dibuatkan Jamu, Istri Justru Bubuhkan Racun, Motif Pembunuhan Akhirnya Terungkap
Ia awalnya sedang berada di ruang Unit Reskrim Polsek Batu Ampar bersama dengan rekannya Brigadir Asep Sufriatna.
Tiba-tiba Bripka Poltak meminjam Senpi jenis Revolver milik Asep dengan alasan korban ingin mengurus pengajuan senpi dinas.
Tak ada rasa curiga menyelimuti pikiran Asep.
Ia meminjamkan senpinya yang saat itu berisi amunisi atau peluru.
Tak berselang lama, Bripka Poltak langsung mengarahkan pistol itu ke kepalanya dan menembakkannya ke kepalanya sendiri.Melihat kejadian itu, Brigadir Asep langsung berteriak memanggil anggota Polsek Batu Ampar lain dan memberitahukan kejadian tersebut.
Namun mengenai motifnya, dikatakan kembali oleh Kombes Pol S. Erlangga, kepolisian masih melakukan penyelidikan.
"Kita belum bisa pastikan apa penyebabnya, kita masih dalami," sebut Erlangga Kamis (14/2/2019).
• Awalnya Diduga Meninggal karena Ponsel Meledak, Pengusaha Ini Ternyata Dibunuh Istri dan Anak Tiri
Sementara itu, Erlangga juga menjelaskan bahwa Bripka Poltak tidak memiliki perizinan memegang senjata api.
Menurutnya, pengawasan Polda terhadap senjata api sangat ketat.
"Kita sampaikan, bahwa bersangkutan tidak memegang senjata api, itu milik rekannya. Dan selama ini bila mendapatkan izin memegang senjata api itu melalui tahap yang ketat," tegasnya.
Erlangga menjelaskan ada tahapan yang dilakukan anggota polisi untuk memiliki izin memegang senjata, satu di antaranya adalah tahapan psikologi.
"Jadi saya tegaskan, izin yang diberikan untuk memegang senjata api itu sendiri (dilakukan) secara selektif. Tidak bisa kita sembarangan pinjamkan senjata api milik kita sama orang lain," jelasnya.
Atas dasar itu, Asep sebagai pemilik pistol yang digunakan Bripka Poltak untuk bunuh diri pun kini harus memberikan keterangan.
"Sedang kita mintai keterangannya," ujar Erlangga.
Lihat Video Lainnya:
(TribunWow.com)