Terkini Daerah
Nyepi di Bali, Sehari Tanpa Internet hingga Paket Wisata Jadi Peluang Bisnis
Bali akan kembali merayakan Nyepi tanpa jaringan internet selama 24 jam. Paket wisata pun mendapat himbauan untuk tidak menganggu prosesi Nyepi.
Penulis: AmirulNisa
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Prosesi Nyepi kali ini akan berlangsung tanpa jaringan internet.
Bali akan kembali terlihat bagai pulau mati lantaran tidak ada aktifitas apapun yang dilakukan warga.
Proses tersebut menjadi peluang bisnis karena banyaknya minat wisatawan untuk menyaksikan prosesi Nyepi di Bali.
Dikutip TribunWow.com dari Tribun-Bali.com, Selasa (5/3/2019), Ketua Perisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali Profesor I Gusti Ngurah Sudiana menghimbau agar para penyedia jasa paket Nyepi tetap mengikuti kesepakatan yang sudah ada terkait pelaksanaan Nyepi.
"Yang pasti mereka diharapkan mengikuti apa yang telah disepakati. Tidak boleh beraktivitas di luar hotel dan tidak boleh ada paket hiburan juga. Bagi mereka yang akan menerima tamu di hotel diimbau tidak menggunakan televisi atau hiburan lainnya," kata Prof Sudiana, Senin (4/3/2019) siang.
• Ini Alasan Mengapa Setiap Orang Membutuhkan Waktu untuk Sendiri dan Menyepi
Selain itu Prof Sudiana juga menyampaikan larangan untuk Ngembak (ke luar rumah) saat proses Nyepi masih berlangsung.
Sehingga diharap warga yang akan memberi makan ternak dapat dilakukan pada pagi hari sebelum prosesi berlangsung.
Prosesi Tanpa Internet
Selama prosesi Nyepi di Bali, Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) memberi himbauan untuk mematikan semua jaringan internet di pulau Bali.
Diberitakan Kompas.com, imbauan yang dilakukan Kominfo merupakan tindak lanjut dari Seruan Bersama Majelis-majelis Agama dan Keagamaan Provinsi Bali Tahun 2019, Selasa (5/3/2019).
Jaringan internet akan dimatikan pada 7 Maret 2019 mulai pukul 06.00 WITA hingga 8 Maret 2019 pukul 06.00 WITA.
Kominfo akan mematikan jaringan internet selama sehari penuh atau 24 jam.
• 6 Selebritis Ini Ikut Melakoni Nyepi, Siapa Saja Mereka?
"Agar seluruh Penyelenggara Telekomunikasi yang menyediakan layanan akses internet di Provinsi Bali untuk melakukan langkah-langkah dalam mendukung seruan bersama dimaksud pada Hari Raya Nyepi," tulis Kominfo pada pernyataan resminya.
Namun pihak Kominfo meminta penyedia layanan internet tetap memberikan layanan terbaik untuk beberapa tempat vital dan layanan umum yang harus tetap berlangsung.
“Kominfo bersama majelis agama telah menyepakati saat pelaksanaan Nyepi, Kamis (7/3/2019), internet akan dimatikan selama 24 jam. Kecuali titik vital yakni kepolisian, bandara, rumah sakit, kodam, dan obyek vital lainnya," kata Prof Sudiana, Senin (4/3/2019).
• Ingin Melihat Perayaan Nyepi di Bali? Siap-siap Katakan Selamat Tinggal Pada Jaringan Internetmu
Diberitakan Tribun-Bali.com, pada tahun sebelumnya pemutusan layanan internet dapat meminimalisir berita hoax yang dapat menganggu, Senin (4/3/2019).
"Tahun lalu dengan diputusnya internet ini, bisa menangkal berita hoax yang menyebabkan terganggunya kemanaan dan kerukunan dan persaudaraan umat Hindu dengan umat lain. Karena majelis agama stres ngurus hoax ini, habis Nyepi ada saja masalah. Mestinya habis Nyepi tak ada masalah," kata Prof Sudiana.
Selain itu Prof Sudiana menjelaskan tujuan pemutusan jaringan internet ini agar umat dapat menjalankan Catur Brata Penyepian (empat pantangan bagi umat Hindu saat Nyepi) dengan baik.
“Ini agar saat Hari Raya Nyepi tidak ada provokasi, karena saat perayaan Nyepi sebelum-sebelumnya banyak terjadi fitnah, raja pisuna, kebencian, kata kasar, penghinaan berseliweran di dunia maya sehingga terjadi perkelahian,” kata Sudiana.
(TribunWow.com/Ami)