Terkini Daerah
Meninggal karena Kecelakaan, Ajudan Bupati Demak Sempat Bawakan Oleh-oleh untuk Keluarga
Rombongan Bupati Demak mengalami kecelakaan lalu lintas saat melintas di Jalan Tol Batang-Semarang KM 349.
Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Rombongan Bupati Demak mengalami kecelakaan lalu lintas saat melintas di Jalan Tol Batang-Semarang KM 349, tepatnya di Desa Kandeman, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada Minggu (3/3/2019) dini hari.
Kecelakaan tersebut kemudian merenggut nyawa Febri Dien Terial, salah seorang ajudan pribadi Bupati Demak, Muh Nasir.
Pihak keluarga Febri melalui sang ayah, Junaidi, mengungkapkan kesaksiannya.
Menurut Junaidi, putra ketiga dari empat bersaudara tersebut akhir-akhir ini memang kerap kali melakukan perjalanan bolak-balik Pasuruan-Demak untuk mengurusi persiapan pernikahannya.
• 3 Pelajar SMP Ditemukan Tewas di Gunung Tamponas, Sempat Dilarang Mendaki Oleh Keluarga
Febri diketahui akan melangsungkan pernikahan pada bulan depan, tepatnya 6 April 2019.

Ia sempat pulang ke Pasuruan pekan lalu.
Saat pulang itu, ayahnya mengungkapkan bahwa ada yang berbeda dari putranya.
• Tengah Berboncengan Naik Sepeda Motor, Pria di Manokwari Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal
Febri yang biasanya hanya pulang dengan membawa sebuah tas berukuran kecil, namun saat itu dirinya membawa oleh-oleh.
Oleh-oleh yang saat itu dibawa Febri adalah satu kardus belimbing dan jambu merah dari Demak.
Namun, Junaidi mengaku tak menganggap kejadian tersebut sebagai sebuah firasat bahwa Febri akan pergi meninggalkannya.
"Biasanya kalau pulang ya hanya bawa tas kecil aja. nah, ini tumben-tumbennya dia bawa buah tangan. Tapi, saat itu ya tidak ada kepikiran apa-apa."
"Saya selalu jemput dan antar dia ke stasiun. Kalau pulang dia selalu naik kereta meski sesekali naik pesawat," kata Junaidi, seperti dikutip TribunWow.com dari Surya, Minggu (3/3/2019).
• Bidan Betti Tewas Diracun dan Dicekik Keponakannya, Tetangga Ungkap Kejanggalan Motif Pelaku
Karena kesibukannya sebagai ajudan bupati, Febri memang jarang pulang ke kediamannya di Pasuruan.
Tetapi orangtuanya mampu memaklumi hal itu.
Febri selalu menyempatkan untuk pulang ke rumah tiap kali mendapatkan jatah libur.
"Minggu kemarin baru pulang. Empat hari, mulai Kamis dan baru balik ke Demak Minggu pagi. Jadi, saya terakhir ketemu ya seminggu kemarin," jelasnya.
Selain kepulangan Febri pekan lalu, Junaidi menyebut bahwa komunikasi terakhir yang terjalin di antara Febri dan keluarga terjadi pada Sabtu (2/3/2019).
• Motif Pemuda 16 Tahun Tikam Ibu dan Nenek hingga Tewas serta Lukai 5 Orang, Sempat Kejar Ayahnya
Saat itu Febri menghubungi ibunya untuk menanyakan kabar serta bercanda layaknya percakapan anak dan orangtua pada umumnya.
Ia juga menyampaikan kabar bahwa saat itu dirinya tengah mendampingi bupati untuk melakukan kunjungan di Bandung.
Akan tetapi, Junaidi tak menyangka bahwa sambungan telepon tersebut merupakan percakapan terakhir Febri dengan keluarganya.
Junaidi mengatakan bahwa di lingkungannya, Febri memang dikenal sebagai sosok yang pendiam.
Baru di keluarganyalah Febri menjadi sosok yang aktif.
"Sabtu malam masih beri kabar ke istri saya. Biasa, Febri itu anaknya memang pendiam. Tapi, kalau urusan keluarga, dia sangat aktif."
"Dia rutin memberikan kabar ke saya dan istri. Apapun yang dilakukannya dan dia pergi kemana, selalu beri kabar," ungkapnya.
• Bocah Berusia 3 Tahun Tewas Diduga Dibunuh Ibu Kandungnya, Begini Sosok Pelaku di Mata Tetangga
Junaidi juga mengingat bahwa terakhir kali, Febri sempat meminta tolong kepadanya untuk menalangi sejumlah uang yang nantinya akan digunakan untuk persiapan pernikahannya.
"Saya masih ingat, dia minta tolong saya untuk menalangi dana mahar itu. Nanti kalau pulang akan diganti. Nominalnya Rp 6 juta sekian, saya lupa detailnya," ucap Junaidi mengingat-ingat.
Tak hanya itu, sembari menangis Junaidi juga mengingat bahwa terakhir kali, Febri sempat bertanya kepadanya terkait pertimbangan akan tinggal di mana selepas menikah nanti.
Hal tersebut ia pikirkan lantaran Febri dan calon istrinya, Harghiana Sahabrina Luthfi Fortuna bekerja di kota yang berbeda.
Febri bekerja di Demak, sementara calon istrinya bekerja di Kementerian.
"Setelah dua tahun dinas kan bisa mengajukan untuk pindah. Nah, makanya, dia sangat ingin menentukan untuk menetap di mana. Tapi, itu belum terealisasikan karena ada kejadian seperti ini," ujarnya.
• Bocah Tiga Tahun di Cakung Tewas Diduga Dibunuh Ibu Kandungnya, Berikut Kronologi Penemuannya
Terkait rencana pernikahan putranya itu, Junaidi mengaku bahwa persiapan pernikahannya telah mencapai angka 90 persen.
Bahkan rencananya, pekan depan undangan pernikahan akan disebar.
Menurut rencana, pernikahan akan diselenggarakan di Sidoarjo.
Febri akan segera menikah dengan Harghiana, calon istrinya yang juga merupakan temannya saat melakukan pendidikan di IPDN.
"Ya, saya tahu bagaimana keinginan anak saya yang sangat kuat ingin menikahi calon istrinya itu," ujar Junaidi.
"Bahkan, ia pun sudah mempersiapkan kalau setelah menikah nanti, ia dan istrinya akan menentukan pilihan untuk tinggal dimana. Kalau tidak di Pasuruan, di Sidoarjo."
• Tewas seusai Lahirkan Anak Kembar Sendirian, Terungkap Ternyata Korban Lakukan Hal yang Sama 6 Kali
Begitu mendengar kabar kecelakaan yang kemudian menewaskan putranya itu, Junaidi dan sang istri, Endang Ganefa Listyowati langsung lemas.
Bahkan sang istri langsung jatuh pingsan, dan sempat bangun hingga pingsan itu berulang kembali.
"Saya dapat kabar kecelakaan itu jam 5 pagi. Kecelakaannya kan jam 3. Nah, jam 6 itu saya siap - siap berangkat ke Demak. Terus ada kabar lagi, kalau anak saya sudah meninggal dunia," tutur Junaidi lirih.
Ia dan pihak keluarga mengaku masih merasa tak percaya jika anaknya itu sudah meninggal dunia.
"Ya ini semua takdir Tuhan. Terlepas dari itu, kami masih tak percaya, anak ketiga kami pergi secepat itu meninggalkan kami. Apalagi bulan depan, dia (almarhum) akan menikah," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, rombongan Bupati Demak mengalami kecelakaan di Tol Batang-Semarang KM 349 pada Minggu (3/3/2019).
Mobil Toyota Innova yang ditumpangi rombongan tersebut menabrak truk tronton hingga ringsek tak berbentuk.
• Lokasi Kejadian Bocah 10 Tahun Tewas Digigit Ular, Tempat Tidur Dekat Semak Belukar

Ali Ashar, sopir yang mengendarai mobil saat kejadian tersebut mengungkapkan posisi masing-masing pada saat kejadian.
Saat itu, Wijaya, salah seorang ajudan lain selain Febri berada di sampingnya.
Sementara itu, Bupati Demak, Muh Nasir berada tepat di belakangnya dan Febri berada di bangku belakang Wijaya.
Kejadian tersebut terjadi lantaran mobil yang dikendarai rombongan itu menabrak truk tronton yang tidak memiliki lampu belakang.
Kecelakaan tersebut menyebabkan Wijaya luka berat dengan kaki kiri yang kemudian patah.
Sementara itu, Bupati Demak, Muh Nasir mengalami trauma dan patah tulang pinggul.
Lihat video selengkapnya di sini:
(TribunWow.com/Laila Zakiyya)