Andi Arief Terjerat Narkoba
Andi Arief Ditangkap, Mahfud MD Sebut AA Pernah Menyerangnya dengan Hal yang Melawan Akal Sehat
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD angkat bicara soal Wasekjen Demokrat Andi Arief yang ditangkap karena kasus narkoba.
Penulis: Laila N
Editor: Rekarinta Vintoko
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Twitternya @AndiArief_ pada Kamis (10/1/2019).
"Sebagai mantan ketua MK, apa pertanggungjawaban Prof @mohmahfudmd yang sudah menyebut saya membuat dan terlibat dalam hoak kontainer.
Pak Prof bisa menggantikan lukanya perasaan anak, istri dan keluarga besar saya?," ujar dia.
Lebih lanjut, ia pun mengaku sempat berniat melaporkan Mahfud MD.
Akan tetapi niatan tersebut tak tersampaikan karena ia tidak menemukan pasal yang bisa menjerat Mahfud MD.
• Andi Arief Ditangkap karena Narkoba, Demokrat Segera Gelar Rapat dan Beri Keterangan
"Tadinya saya akan melaporkan cara berfikir Pak Prof @mohmahfudmd yang konspiratif. TAPI setelah saya cek gak ada pasalnya.
Saya lagi cari apakah dokter rumah sakit jiwa bisa menjelaskannya," sambung Andi Arief.
Andi Arief juga sempat mencuitkan soal pernyataan-pernyataan Mahfud MD terkait hoaks, dan kenapa Mahfud MD diam.

Postingan Andi Arief (capture/Twitter/AndiArief_)
Sementara itu, Mahfud MD memberikan bantahan atas apa yang dituduhkan Andi Arief, terkait omongannya di ILC.
Diberitakan sebelumnya, Mahfud MD menyinggung soal orang yang menyebarkan berita hoaks melalui akun media sosial.
"Taruhlah orang mengatakan harap dicek itu, itu provokasi sebenarnya," kata Mahfud MD seperti dikutip dari tayangan Kompas TV, Jumat (4/1/2019).
"Kalau dia memang tahu itu kan tidak harus dicuitkan, datang saja ke kantor polisi atau datang ke KPU (Komisi Pemilihan Umum), 'ini lho ada ini tolong di cek'," lanjutnya.
"Kalau dicuitkan itu sebenarnya sengaja menyebarkan berita bohong, kalau menurut saya," imbuhnya.
Saat ditanya mengenai politisi Partai Demokrat Andi Arief yang mencuitkan kabar adanya 7 kontainer surat suara tercoblos, Mahfud MD menegaskan twit itu termasuk penyebaran berita hoaks.
"Ya menurut saya termasuk penyebaran berita bohong, dan penyebaran berita menurut saya substansi sudah pasti bohong," tutur Mahfud MD.