Breaking News:

Terkini Daerah

Video Pengakuan Puput yang Bunuh Kakak Kandungnya karena Ditegur, Pelaku Akui Tak Menyesal

Panji Saputra alias Puput (27) mengaku tak menyesal telah membunuh kakak kandungnya, Anang Afandi (30) di rumah orantuanya.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Ilustrasi Pembunuhan 

TRIBUNWOW.COM - Panji Saputra alias Puput (27) mengaku tak menyesal telah membunuh kakak kandungnya, Anang Afandi (30) di rumah orangtuanya, di Dusun Nangkojajar, Desa Kalicinta, Kotabumi Utara, Lampung Utara, Rabu, (27/2/2019).

Dikutip TribunWow.com dari Lampung TV, Kamis (28/2/2019), pelaku yang telah diringkus polisi memberikan pernyataan.

Dengan tangan terborgol di kantor polisi, ia mengatakan tak menyesal telah menghilangkan nyawa kakaknya.

"Nyesel enggak kamu?," tanya seorang laki-laki.

"Enggak," jawab pelaku yang kemudian menggelengkan kepalanya.

"Kenapa?"

Pelaku kemudian diam dan hanya menunduk.

"Memang sebelumnya ada masalah sama abang?"," tanya perekam kembali.

"Enggak, enggak ada," jawab pelaku sambil menggeleng kembali.

Adik Tusuk Kakaknya hingga Meninggal, Mendiang Ibu Sempat Nasihati Korban terkait Pelaku

Ia juga ditanyakan alasan melakukan pembunuhan tersebut.

"Dia menampar saya, saya tusuk," jawab pelaku dengan nada sedikit tegas.

"Berapa kali? Di mana?" tanya perekam.

"Dua kali, di sini (dada) sama di punggung," jawab pelaku menunjukkan jarinya ke dada dan punggung.

"Ceritanya awalnya bagaimana,?" tanya seseorang kembali.

Ia kembali mengulang pertanyaanya tadi.

"Pisaunya ambil di dapur," ujar pelaku.

Ia sebelum melakukan aksinya mengaku membuat kopi.

Namun tak diketahui dari pengakuannya siapa yang mengamuk.

"Iya, (kopi) buat bapak, terus ngamuk-ngamuk, terus saya mau ambil singkong, terus datang Anang (korban) datang-datang langsung mau (menampar)," ungkap pelaku.

Kronologi

Peristiwa ini bermula saat korban berada di rumahnya dengan sang istri, Rukati, pada malam Selasa (26/2/2019), dikutip dari TribunLampung, Rabu (27/2/2019).

Rukati merasa heran dengan korban yang tak kunjung tidur padahal waktu menunjukkan pukul 02.00 WIB.

"Saya tadi sempat nanya. Kenapa sudah dini hari mas kok tidak tidur," Rukita.

Atas pertanyaan itu, Anang menjawabnya habis memindahkan foto sang ibu.

Hal itu karena di rumahnya selesai menjadi tempat digelarnya 40 hari kematian sang ibu korban.

Pada keesokan harinya, Rabu (27/2/2019), Rukita mendapat telepon dari Rayi Endang, kakak iparnya yang mengabarkan sedang terjadi keributan di rumah mertuanya.

"Saya bilang ke suami, coba mas lihat ke sana," jelas Rukita.

Diancam dan Dipaksa Tenggak Minuman Keras, Dua Pria di Semarang Bunuh Temannya, Ini Kata Saksi Mata

Ia bersama dengan suaminya ke rumah sang mertua, Muhammad (65) yang terletak sekitar 500 meter dari rumahnya.

Yakni di Dusun Nangkojajar, Desa Kalicinta, Kotabumi Utara, Lampung Utara, sekitar pukul 07.00 WIB, Rabu (27/2/2019).

Kronologi selanjutnya dijelaskan oleh Kasat Reskrim Polres Lampura, Dony Kristian Bara'langi.

Dony menuturkan korban yang sampai di rumah orangtuanya, menegur pelaku yang sering berkata kasar kepada ayah mereka.

"Jadi kronologis kejadiannya, korban menegur si tersangka, karena si tersangka ini sering memarahi dan memaki orang tuanya, selanjutnya kakaknya (kakak lain) memberikan pengertian yang baik kepada si tersangka ini," ulas Dony.

Kepergok Pegang Senjata Tajam saat Bunuh 2 Bosnya, Pelaku: Bukan Saya Bang

Namun pelaku mengaku tidak menyukai cara penyampaian korban.

"Kemudian tersangka ini enggak terima dengan penyampaian pesan dari korban, seperti itu, setelah ditegur oleh kakaknya sendiri."

"Langsung tersangka ke dapur ambil pisau, spontan karena korban tidak mengetahui apa yang akan dilakukan tersangka, korban akhirnya kena tusuk benda tajam, pisau," jelas Dony.

Kejadian itu disaksikan Rukita juga ayah korban.

Korban yang saat itu masih sadar, segera dibawa ke rumah sakit.

Namun saat di RS, korban kehabisan darah dan meregang nyawa.

Sedangkan pelaku seusai melakukan penusukan langsung kabur ke rumah kerabatnya yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi kejadian.

Video Detik-detik Penangkapan Pelaku yang Membunuh 2 Majikannya, Terpergok saat Beraksi

Tak berselang lama, Anggota reskrim Polres dan anggota Polsek langsung menangkap pelaku.

"Anggota reskrim Polres dan anggota Polsek mengamankan Puput setengah jam usai kejadian," ujar Dony Kristian.

Istri korban mengatakan, pelaku memang memiliki emosi yang suka marah.

Bahkan sebelumibu korban meninggal, sempat menitipkan pesan kepada korban, agar jangan keras kepada adiknya.

"Bahaya dia, kaya mau mukulin, tapi almarhum (ibu korban) bilang jangan dikeras (jangan ditegur keras), cuma itu aja," ujar Rukita.

Sedangkan penyelidikan sementara, pelaku diduga mengalami depresi.

Saat ini, tersangka sudah diamankan di Polres Lampung Utara.

Tersangka dijerat pasal 338 KUHP yang ancaman hukumannya seumur hidup.

Rukati, istri Anang Afandi (30) yang dibunuh oleh adik kandungnya, Rabu (27/2/2019)
Rukati, istri Anang Afandi (30) yang dibunuh oleh adik kandungnya, Rabu (27/2/2019) (Capture Lampung TV)

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)

Tags:
Kasus PembunuhanMotif PembunuhanLampung Utara
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved