Breaking News:

Terkini Daerah

Lokasi Kejadian Bocah 10 Tahun Tewas Digigit Ular, Tempat Tidur Dekat Semak Belukar

Seorang bocah berusia 10 tahun di Gianyar, Bali, bernama Ismi Nursaubah tewas lantaran digigit ular misterius.

Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Claudia Noventa
TribunWow.com/Octavia Monica P
IlustrasiKasus Pembunuhan 

TRIBUNWOW.COM - Seorang bocah berusia 10 tahun, bernama Ismi Nursaubah tewas lantaran digigit ular misterius.

Kejadian yang menewaskan anak pertama pemilik warung makan Taliwang, Kelurahan Sampolangan, Gianyar, Bali tersebut terjadi pada Rabu (27/2/2019).

Ismi diketahui digigit oleh seekor ular yang badannya sebesar jari telunjuk dengan panjang sekitar 50 cm dan berwarna hitam.

Bocah yang tewas akibat gigitan ular tersebut diketahui masih duduk di bangku kelas 5 di SD Negeri 7 Gianyar.

Wanita Hamil Tua Tewas Terjatuh karena Dijambret, Terungkap Percakapan Terakhir dengan Ibunya

Saat Tribun Bali mengunjungi kediaman Ismi, keadaan di lokasi sudah terlihat sepi.

Terlihat tempat tidur korban yang berada di samping dapur yang penuh arang.

Tak hanya dapur, tempat tidur itu juga berdekatan dengan toilet yang kondisinya sangat becek.

Dan posisi tempat tidur Ismi berada di depan semak belukar.

Wanita Hamil 8 Bulan Ditemukan Tewas Jatuh Terjambret di Palembang, Ini Sosoknya di Mata Tetangga

Di lokasi itulah dirinya kemudian digigit ular, hingga tak lama kemudian dinyatakan meninggal dunia.

Melalui kunjungan Tribun Bali ke kediaman Ismi tersebut, hanya dapat ditemui Ibrahim (25), paman korban.

Ibrahim menerangkan bahwa korban telah dipulangkan ke kampung halaman ayahnya yang terletak di Jembrana.

Pemakaman dilaksanakan sekitar pukul 09.00 Wita.

Seorang warga berdiri di pintu masuk kamar tidur, tempat bocah SD digigit ular di Warung Makan Taliwang, Kelurahan Sampolangan, Gianyar, Bali, Rabu (27/2/2019)
Seorang warga berdiri di pintu masuk kamar tidur, tempat bocah SD digigit ular di Warung Makan Taliwang, Kelurahan Sampolangan, Gianyar, Bali, Rabu (27/2/2019) (Tribun Bali / I Wayan Eri Gunarta)

Awalnya Dikira Tabrak Lari, Ini Kronologi Tewasnya Wanita Hamil Korban Jambret di Palembang

Melalui keterangan Ibrahim, Ismi digigit ular sekitar pukul 03.00 Wita.

Pada waktu kejadian, korban, orangtua, serta adiknya tengah tidur di kamar yang terletak di pojok belakang warung.

Ibrahim menduga ular tersebut datang dari semak-semak yang ada di belakang kamar korban.

“Pagi sekitar jam 3, keponakan saya bangun karena digigit ular. Dia tidak nangis sama sekali. Bahkan sempat bermain dengan anaknya,” kata Ibrahim, seperti dikutip TribunWow.com dari Tribun Bali, Kamis (28/2/2019).

Menyesal Aniaya Anak Kekasihnya yang Masih Balita hingga Tewas, Pelaku: Spontanitas Saja

Setelah digigit ular, Ibrahim yang saat itu juga turut terbangun kemudian mecari keberadaan ular tersebut.

Warga di sekitar kediaman korban juga sempat merasa khawatir dan membantu Ibrahim untuk mencari ular tersebut.

Warga yang sempat menyaksikan ular tersebut menyebut ular yang menggigit Ismi merupakan ular sendok atau ular kobra.

"ini memiliki ciri-ciri fisik, tubuhnya sebesar jari telunjuk, panjang sekitar 50 centimeter (cm) dan berwarna hitam," ujar Suparman, salah seorang tetangga korban.

Menyesal Aniaya hingga Sebabkan Anak Kekasihnya Tewas, Andre Ingin Sampaikan Maaf ke Orangtuanya

Saat kemudian ditemukan, Ibrahim kemudian diminta oleh ibu korban agar tak membunuh hewan tersebut.

“Setelah ditangkap, saya tanya ke ibu keponakan saya, ular ini mau diapakan. Katanya, jangan dibunuh, biarin saja hidup. lalu saya masukkan ke dalam botol, lalu dibuang ke Tukad Pakerisan,” jelas Ibrahim menerangkan.

Menyangka bahwa gigitan ular tersebut tak akan berakibat fatal, mereka kemudian beraktivitas seperti biasa.

Ismi kemudian mulai mengeluhkan bahwa dirinya merasa tak enak badan sekitar pukul 08.00 WITA.

Tega Aniaya Anak Balita Kekasihnya hingga Tewas, Ini Awal Mula Pelaku Bertemu Ibu Korban

Mendapat keluhan semacam itu dari korban, kemudian dibawalah Ismi ke rumah sakit terdekat.

Namun ternyata, nyawa korban tak dapat diselamatkan.

Paman korban mengaku menyesali keputusannya untuk membawa Ismi ke rumah sakit tersebut.

Pasalnya, ia menganggap pelayanan rumah sakit begitu lambat.

“Saat di rumah sakit, tidak langsung ditangani. Padahal keponakan saya sudah bilang sakit. Baru, setelah keponakan saya sesak nafas, baru dokternya sibuk, akhirnya keponakan saya meninggal,” tegasnya.

Syahrul Tewas Gantung Diri saat Istrinya Jemput Anak, Begini Sosok Korban di Mata Tetangga

Ia merasa kesal dengan perlakuan para dokter yang saat itu menangani keponakannya.

Ibrahim merasa seharusnya keponakannya masih dapat diselamatkan jika para dokter yang bertugas saat itu cukup sigap melakukan penanganan pertama.

“Dokternya, sibuk ngobrol, ada juga yang sibuk main handphone. Seharusnya kalau tidak bisa menangani, segera dong dirujuk ke rumah sakit lain. Kalau saja penanganannya tidak seperti ini, mungkin keponakan saya masih bisa diselamatkan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ibrahim menerangkan bahwa Ismi merupakan sosok keponakan yang cerdas semasa hidupnya.

“Keponakan saya ini cerdas, dia paling cerdas di antara keluarga. Dia juga aktif, segala jenis ekstrakulikuler di sekolah dia ikuti, termasuk panjat tebing,” tukasnya.

Lihat video selengkapnya di sini:

(TribunWow.com/Laila Zakiyya)

Sumber: Tribun Bali
Tags:
UlarGianyarBali
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved