Terkini Daerah
Adik Tikam Kakak Kandung di Depan Ayah hingga Tewas, Kepala Dusun Ungkap Pelaku Depresi Pasca Cerai
Seorang lelaki menikam kakak kandungnya hingga berujung tewas di Dusun Nangkojajar, Desa Kalicinta, Kotabumi Utara, Lampung Utara.
Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Seorang lelaki menikam kakak kandungnya hingga berujung tewas di Dusun Nangkojajar, Desa Kalicinta, Kotabumi Utara, Lampung Utara.
Mirisnya, peristiwa penikaman yang terjadi pada Rabu (27/2/2019) tersebut terjadi di hadapan ayah mereka, Muhammad (65).
Terkait peristiwa tersebut, Andi Prabowo, kepala Dusun di lokasi kejadian mengungkapkan kesaksiannya.
Andi mengungkapkan bahwa pelaku yang bernama Panji Putra alias Puput (27) di mata warga diduga memiliki tekanan mental, atau yang kerap disebut dengan depresi.
"Pelaku itu adiknya korban. Adik kandung korban," kata Andi, seperti dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Lampung Tv, Kamis (28/2/2019).
"Pelaku itu memang ada tekanan mental. Ada tekanan batin, ada kekurangan," jelas Andi kemudian.
• Suami Tikam Istri dan Anaknya yang Masih Bayi di Blitar, Mertua Sempat Mengadang tapi Kalah Kuat

Panji Saputra alias Puput (27) mengaku telah membunuh kakak kandungnya, Anang Afandi (30), Rabu (27/2/2019) (Capture Lampung TV)
Andi kemudian menerangkan bahwa pelaku mulai terlihat depresi semenjak bercerai dengan istrinya.
"Dulu pernah kerja di Jawa, sudah nikah juga. Tapi entah kenapa kemudian berpisah dengan istrinya."
"Nah setelah itu kemudian, terjadilah drop mental, depresi," terangnya.
Andi mengaku dirinya tak menyangka ada kejadian penikaman tersebut terjadi di wilayahnya.
"Ya saya sangat kaget karena ternyata sudah ada penujahan (penikaman) itu. Karena setahu saya, seinformasi saya kan belum terjadi," tutur Andi.
• Kronologi Pebalap Indonesia M Zaky Tewas Ditikam Debt Collector saat Uji Coba Performa Motor
Ia mengimbau kepada siapa saja yang mengalami kejadian semacam itu agar mencegahnya.
"Makanya kalau ada kejadian kaya begitu, hindarkan. Jangan sampai terjadi," ucap Andi mengingatkan.
Andi mengungkapkan bahwa semasa hidupnya, Anang Afandi (30), korban penikaman itu merupakan sosok yang baik di mata tetangga.
"Beliau nyadap karet. Ya baiklah. Kadang dimintain tolong untuk jaga, dia mau," tukasnya.
Sementara itu, kakak pertama korban, Rayi Endang mengungkapkan bahwa ia dan anggota keluarga lainnya sempat mencegah agar Puput tak melakukan penikaman.
Namun dirinya juga merasa takut bila ternyata ialah yang menjadi korban tikam oleh pelaku.
"Enggak terima dia, dua kali nusuk itu, terus masih ngejar ke sini itu (nunjuk ruangan di belakangnya). Trus adik saya itu gini-gini (menunjukkan gestur menghalang-halangi), menghalangi gitu loh."
"Saya juga takut kan kalau semua ditusuk-tusuk gitu, kayak mana," ucap Rayi.
• Lokasi Kejadian Bocah 10 Tahun Tewas Digigit Ular, Tempat Tidur Dekat Semak Belukar
Pada akhirnya, Anang-lah yang menjadi korban penikaman tersebut.
"Yang kena ya itu, adik saya, yang Anang Alfandi itu. Ditusuk dua kali," terangnya masih terlihat sedih.

Suasana rumah duka Anang Afandi (30) di Dusun Nangkojajar, Desa Kalicinta, Kotabumi Utara, Lampung Utara, Rabu, 27 Februari 2019. (Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi)
Rayi menyesalkan Anang yang menjadi korban penikaman, padahal adiknya itu hanya mencoba untuk melerai saja.
Ia kemudian menjelaskan bahwa penikaman itu terjadi menggunakan pisau dapur yang saat itu terletak tak jauh dari posisi pelaku.
"Pisau, pisau dapur. Udah diambil kepolisian," jelasnya.
Apalagi kejadian tersebut terjadi setelah prosesi 40 hari meninggalnya ibu mereka.
"Ya gara-garanya enggak ada gara-gara. Cuma dikasih nasehat lah, jangan gitu. Ibunya kan baru ninggal, kasihanlah bapak," ungkap Rayi menerangkan.
• Bocah di Gianyar Tewas Digigit Ular, sang Paman Sesalkan Tindakan Dokter saat Tangani Korban
Rayi menuturkan pada saat kejadian, dirinya berada tak jauh dari posisi pelaku.
Saat itu ia tengah mengepel lantai.
Kemudian peristiwa itu terjadi sesaat setelah pelaku tengah memasak dan membuat kopi.
Lalu pelaku mendapatkan teguran dari anggota keluarga lainnya.
Kronologi Penikaman
Peristiwa ini bermula saat korban berada di rumahnya dengan sang istri, Rukati, pada malam Selasa (26/2/2019), dikutip dari TribunLampung, Rabu (27/2/2019).
Rukati merasa heran dengan korban yang tak kunjung tidur padahal waktu menunjukkan pukul 02.00 WIB.
"Saya tadi sempat nanya. Kenapa sudah dini hari mas kok tidak tidur," Rukati.
• Wanita Hamil Tua Tewas Terjatuh karena Dijambret, Terungkap Percakapan Terakhir dengan Ibunya
Atas pertanyaan itu, Anang menjawabnya habis memindahkan foto sang ibu.
Hal itu karena di rumahnya selesai menjadi tempat digelarnya 40 hari kematian sang ibu korban.
Pada keesokan harinya, Rabu (27/2/2019), Rukati mendapat telepon dari Rayi Endang, kakak iparnya yang mengabarkan sedang terjadi keributan di rumah mertuanya.
"Saya bilang ke suami, coba mas lihat ke sana," jelas Rukati.

Rukati, istri Anang Afandi (30) yang dibunuh oleh adik kandungnya, Rabu (27/2/2019) (Capture Lampung TV)
• Wanita Hamil 8 Bulan Ditemukan Tewas Jatuh Terjambret di Palembang, Ini Sosoknya di Mata Tetangga
Ia bersama dengan suaminya ke rumah sang mertua, Muhammad (65) yang terletak sekitar 500 meter dari rumahnya.
Yakni di Dusun Nangkojajar, Desa Kalicinta, Kotabumi Utara, Lampung Utara, sekitar pukul 07.00 WIB, Rabu (27/2/2019).
Kronologi selanjutnya dijelaskan oleh Kasat Reskrim Polres Lampura, Dony Kristian Bara'langi.
Dony menuturkan korban yang sampai di rumah orangtuanya, menegur pelaku yang sering berkata kasar kepada ayah mereka.
"Jadi kronologis kejadiannya, korban menegur si tersangka, karena si tersangka ini sering memarahi dan memaki orang tuanya, selanjutnya kakaknya (kakak lain) memberikan pengertian yang baik kepada si tersangka ini," ulas Dony.
• Awalnya Dikira Tabrak Lari, Ini Kronologi Tewasnya Wanita Hamil Korban Jambret di Palembang
Namun pelaku mengaku tidak menyukai cara penyampaian korban.
"Kemudian tersangka ini enggak terima dengan penyampaian pesan dari korban, seperti itu, setelah ditegur oleh kakaknya sendiri."
"Langsung tersangka ke dapur ambil pisau, spontan karena korban tidak mengetahui apa yang akan dilakukan tersangka, korban akhirnya kena tusuk benda tajam, pisau," jelas Dony.
Kejadian itu disaksikan Rukati juga ayah korban.
Korban yang saat itu masih sadar, segera dibawa ke rumah sakit.
Namun saat di RS, korban kehabisan darah dan meregang nyawa.
Sedangkan pelaku seusai melakukan penusukan langsung kabur ke rumah kerabatnya yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi kejadian.
Tak berselang lama, Anggota reskrim Polres dan anggota Polsek langsung menangkap pelaku.
"Anggota reskrim Polres dan anggota Polsek mengamankan Puput setengah jam usai kejadian," ujar Dony Kristian.
• Menyesal Aniaya Anak Kekasihnya yang Masih Balita hingga Tewas, Pelaku: Spontanitas Saja
Istri korban mengatakan, pelaku memang memiliki emosi yang suka marah.
Bahkan sebelum ibu korban meninggal, sempat menitipkan pesan kepada korban, agar jangan keras kepada adiknya.
"Bahaya dia, kaya mau mukulin, tapi almarhum (ibu korban) bilang jangan dikeras (jangan ditegur keras), cuma itu aja," ujar Rukati.
Sedangkan penyelidikan sementara, pelaku diduga mengalami depresi.
Saat ini, tersangka sudah diamankan di Polres Lampung Utara.
Tersangka dijerat pasal 338 KUHP yang ancaman hukumannya seumur hidup.
Lihat video selengkapnya di sini:
(TribunWow.com/Laila Zakiyya/Roifah Dzatu)